Wednesday, 1 May 2013

Keluarga tersangka narkoba tak terima polisi tembak mati Kiki



Reporter : Yan Muhardiansyah
Kamis, 25 April 2013 18:49:14

Keluarga tersangka narkoba tak terima polisi tembak mati Kiki
Keluarga Selly Satria Aprianto alias Kiki. ©2013 Merdeka.com


KategoriPeristiwa

Keluarga dari Selly Satria Aprianto alias Kiki (26), menilai polisi bertindak berlebihan dan melanggar hukum. Kiki adalah satu dari dua tersangka yang tewas ditembak petugas Direktorat IV Bareskrim Mabes Polri di Medan beberapa hari lalu.

Karena itu, pihak keluarga mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, atas apa yang menimpa Kiki.

"Kami mengadu karena abang saya diperlakukan seperti ayam potong. Di tangannya kami temukan ada bekas gari (luka sayat), tapi dia ditembak tujuh kali. Kalau pun abang saya memang salah, apakah memang harus ditembaki seperti itu? Kalau dia hidup kan bisa diperiksa untuk mengungkap jaringannya," kata Selly Ledita Amelia (23), adik Kiki, di kantor LBH Medan, Jalan Hindu, Medan, Kamis (25/4).

Pihak keluarga datang ke LBH Medan membawa sejumlah barang milik Kiki di antaranya kaos lengan pendek dengan empat lubang yang disebut sebagai bekas peluru. "Baju ini sengaja tidak kami cuci. Di baju ini ada empat lubang, tapi di tubuh abangnya ada 7 lubang bekas peluru, karena ada peluru yang kena di tangan," ucap Selly sambil mengangkat baju Kiki.

Dia menjelaskan, selain di tangan, lubang bekas peluru juga didapati di bagian dada, perut dan punggung Kiki. "Kami nggak tahu apakah luka-luka itu tembus," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tindakan berlebihan petugas polisi dapat dilihat dari tayangan televisi. Menurutnya, dalam tayangan televisi Kiki dalam keadaan diborgol dan terlihat sedang memberi keterangan ke polisi.

"Berarti kan dia bekerja sama, jadi kenapa ditembaki," jelasnya.

Selly datang ke LBH Medan bersama ibunya, Elis Santi (43) dan bibinya, Bebas Sari (53). Sejumlah kerabat mereka juga tampak menunggu di sana.

Pengaduan keluarga Kiki diterima Kepala Divisi Advokasi, HAM dan Tipikor LBH Medan, Irwandi Lubis. "Kami hari ini menerima pengaduan dari korban penembakan yang diduga sebagai bandar narkoba. Keluarga sudah teken kuasa agar LBH mengawal kasus ini karena polisi dinilai telah melakukan judicial killing," ucap Irwandi.

Pihaknya mengaku telah melihat sejumlah bukti yang dibawa keluarga Kiki. Menurutnya, bukti-bukti tersebut menguatkan tidak adanya perlawanan yang dilakukan Kiki saat ditangkap polisi.

Pihaknya akan langsung mengadu ke Kapolri dan mendesak pembentukan tim untuk menyelidiki kasus tersebut. Selain itu, LBH Medan juga akan mengadukan kasus ini kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

"Kami melihat ini kejahatan yang serius yang dilakukan aparat negara. Kita tidak boleh membiarkan kepolisian meletakkan hukum di bawah kakinya," ucap Irwandi.

Seperti diberitakan, dua orang tersangka pengedar narkoba tewas dalam operasi penangkapan di Medan, Selasa (23/4) petang. Ramadhan P Kesuma (26) tewas di Hotel Grand Aston Medan dan Selly Satria Aprianto alias Kiki (26) tewas di Perumahan Bukit Hijau Regency, Medan Selayang.

Polisi menyatakan Ramadhan ditembak karena melakukan perlawanan, sedangkan Kiki ditembak karena mencoba melarikan diri.
[dan]

http://www.merdeka.com/peristiwa/keluarga-tersangka-narkoba-tak-terima-polisi-tembak-mati-kiki.html


No comments:

Post a Comment