Friday, 10 May 2013

Ibu Rumah Tangga Tewas Tertembak di Sorong


RABU, 08 MEI 2013 | 15:41 WIB

TEMPO.CO, Jayapura - Seorang ibu rumah tangga, Salomina Klaibin, 37 tahun, yang terkena peluru dalam insiden penembakan di Aimas, Sorong, Papua Barat, Selasa, 30 April 2013 lalu, akhirnya meninggal dunia pada Selasa dinihari, 7 Mei 2013, sekitar pukul 01.00 WIT.

Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy, menjelaskan korban sempat dirawat di Rumah Sakit Se Be Solo, Sorong, Papua Barat. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan.

“Korban menderita luka tembak pada bagian perut, paha, dan lengan kiri. Dia diduga ditembak oknum aparat pada penyerangan terhadap massa di rumah Isak Klaibin, Aimas, Sorong,” kata Warinussy, Rabu, 8 Mei 2013.

Warinussy menegaskan, penembakan terhadap Salomina dikategorikan sebagai pelanggaran HAM. Karena itu, LP3BH Manokwari mendesak Kapolri agar mencopot Kapolres Sorong. Demikian pula Panglima TNI segera memberhentikan Dandim Sorong. “Mereka tidak dapat menunjukkan perilaku sebagai prajurit pelindung rakyat dalam era demokrasi,” ujar Warinussy.

Warinussy juga meminta agar tujuh orang yang sedang ditahan di Mapolres Sorong bisa didampingi penasehat hukum sebelum menjalani proses pemeriksaan.

Selain Salomina, Abner Malagawak, 22 tahun, dan Thomas Blesia, 28 tahun, juga tewas terkena tembakan menjelang peringatan Hari Integrasi Papua pada Rabu, 1 Mei 2013 lalu. Penembakan terjadi sekitar pukul 20.00 WIT. Dalam peristiwa tersebut, dua warga lainnya, Herman Lokden, 18 tahun, warga Kampung Wulek, terluka di betis kanan. Sedanglan Andreas Sapisa, 32 tahun, warga Distrik Makbon, terluka di jari kaki.

Pimpinan kelompok warga di Aimas, Sorong, Isak Klaibin, membantah telah menyerang polisi yang sedang melakukan patroli sehingga berujung terjadinya penembakan. “Malam itu sebenarnya kami akan melaksanakan ibadah syukur menjelang 1 Mei 2013. Tidak ada pengibaran bendera (Bintang Kejora) atau pembacaan dokumen tentang organ gerakan,” ucapnya.

Namun, ketika warga berkumpul, tiba-tiba saja mereka dikagetkan dengan suara tembakan. Sebelum ibadah dilaksanakan, terjadi penyerangan yang dilakukan oleh aparat yang menggunakan dua mobil Toyota Avanza, L-200 dan sebuah mobil patroli gabungan. ”Tiga orang mengalami luka,” tutur Isak Klaibin.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya, membantah aparat kepolisian melakukan penembakan. Justru yang terjadi, menurut Sumerta, aparat dihadang oleh sejumlah orang yang kemudian melakukan penyerangan. Dalam insiden itu, mobil yang ditumpangi Wakapolres Sorong Kompol Yudhi Pinem dirusak olah massa.

Selain itu, kata Sumerta pula, seorang anggota Kodim/1704 Sorong luka di bagian belakang kepala sepanjang lima sentimeter.

”Salomina adalah anggota OPM berpangkat Letnan Satu. Dia saudara kandung Isak Kalaibin. Kami belum mendapatkan hasil otopsi dari RSUD Sorong sehingga belum dapat dipastikan jenis senjata apa yang menewaskan korban,” kata Sumerta.

JERRY OMONA

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/08/058478906/Ibu-Rumah-Tangga-Tewas-Tertembak-di-Sorong

No comments:

Post a Comment