Monday, 17 June 2013

Penembakan Wartawan, Kapolri: Itu Peluru Karet

Penembakan Wartawan, Kapolri: Itu Peluru Karet




Polisi menembakan gas air mata ke dalam sekretariat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) tempat mahasiswa pengunjuk rasa berlindung, di jSalemba, Jakarta, (30/3).ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.COJakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo berjanji akan mengusut penembakan terhadap wartawan di Jambi dan Ternate. Timur menyayangkan peristiwa tersebut terjadi karena polisi diklaim selalu mengutamakan langkah persuasif dalam penanganan dinamika unjuk rasa.

"Pasti ada pemeriksaan. Nanti kita lihat permasalahannya seperti apa. Yang jelas, tidak ada kesengajaan. Itu pasti," kata Timur Pradopo ketika ditemui di Istana Merdeka, Senin, 17 Juni 2013.

Timur menyatakan belum mendapat informasi tentang peristiwa penembakan wartawan di kedua tempat tersebut. Meski demikian, ia berani menjamin bahwa peluru yang terkena pada tubuh wartawan bukanlah peluru tajam. "Kaitannya pasti dengan amunisi khusus unjuk rasa," kata Timur.

Seorang wartawan Trans7, Anton Nugroho, menjalani perawatan di Rumah Sakit Raden Mattaher, Jambi, karena terkena proyektil peluru gas air mata. Anton terluka saat meliput peristiwa bentrok mahasiswa dan polisi dalam unjuk rasa kenaikan harga bahan bakar minyak di halaman Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jambi.

Di Jakarta, jumlah unjuk rasa relatif kecil, hanya di beberapa titik, seperti Bundaran Hotel Indonesia dan depan Istana Negara. Para demonstran banyak terfokus di depan gedung parlemen Senayan, di mana para anggota Dewan sedang menggelar rapat paripurna. "Di Jakarta secara keseluruhan bisa dikelola, termasuk yang ada di DPR," kata Timur.

FRANSISCO ROSARIANS


http://www.tempo.co/read/news/2013/06/17/063488904/Penembakan-Wartawan-Kapolri-Itu-Peluru-Karet

No comments:

Post a Comment