Selasa, 20 November 2012 − 16:35 WIB
Sindonews.com - Warga Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur yang menjadi korban penembakan Polisi Sektor Mangkutana membantah kalau petugas memberinya tembakan peringatan.Marzuki (19) warga Mangkutana yang menjadi korban penembakan menyatakan kalau polisi langsung mengarahkan senjata ke tubuhnya.
"Tidak benar, ada tembakan peringatan yang di lepaskan aparat tetapi langsung menembak saya," kata Marzuki ketika ditemui di RSU I La Galigo Wotu, Selasa (20/11/2012).
Marzuki menceritakan kronologis penembakan terhadap dirinya ketika dia mencoba kabur dengan melompat dari mobil karena salah seorang anggota polisi mengintimidasinya akan langsung membawa ke lembaga pemasyarakatan.
Dia pun memprotes penangkapan dirinya namun protes yang disampaikan tidak digubris. Akhirnya Marzuki memutuskan lompat dari mobil polisi dan melarikan diri, disaat itulah tertembak dari belakang tanpa ada tembakan peringatan.
Belakang diketahui polisi yang menembak bernama Aiptu Sumantri yang bertugas di Polsek Mangkutana.
“Setelah tertembak saya hanyut di sungai dan polisi tidak menolong. Keesokan harinya saya ditemukan warga selanjutnya ibu saya membawa ke Puskesmas kemudian dirujuk ke RSU I La Galigo Wotu," ucapnya sedih.
Sebelumya Kapolres Luwu Timur AKPB Andi Firman mengatakan, penembakan Marzuki pemuda yang beralamat di Kompleks Perumahan Cendana Hitam tersebut Kamis 15 November 2012 sekira pukul 02.00 Wita dini hari berawal korban digelandang ke Polsek Mangkutana dan berusaha kabur.
"Ketika dia (Marzuki) akan dimasukkan dalam tahanan melakukan perlawanan pada 3 petugas jaga yang tengah piket pada malam itu dan berhasil kabur dari Polsek setelah melompati posko penjagaan," ujarnya.
(ysw)
http://daerah.sindonews.com/read/2012/11/20/25/689907/ditembak-polisi-marzuki-bantah-ada-peringatan?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
No comments:
Post a Comment