KAMIS, 1 DESEMBER 2011, 15:52 WIB
VIVAnews -Kejadian nahas ini menimpa keluarga Rajemah dan Totong Syahroni. Mereka warga Kalimantan Barat. Minggu, 27 November 2011, melakukan perjalanan dari Kabupaten Kapuas Hulu ke Kota Pontianak, hendak menghadiri acara wisuda anggota keluarga di kota itu. Mereka mengendarai sebuah mobil carteran.
Dalam perjalanan itu, kisah Rajemah, mereka ditembak di daerah Sosok Kabupaten Sanggau. Yang menembak, lanjutnya, adalah oknum polisi di sana.
Rajemah menceritakan bahwa ia tidak mengetahui jelas penyebab polisi mengapa melepas tembakan. Pada saat peristiwa tersebut, kata Rajemah, sedang mengalami pusing kepala karena mabuk dalam menempuh perjalanan. Setelah mendengar tiga kali letusan senjata api tersebut, mendadak Rajemah merasakan panas yang cukup kuat di telinganya. Lalu ia sempat tidak sadarkan diri.
Begitu tersadar, Rajemah pun panik bukan kepalang karena darah mengucur deras dari telinga kirinya. Rajemah pun cemas karena di samping kiri dan kanan duduk ada dua buah hatinya; Egi (6) dan Puput (12). Keluarga tersebut berangkat ke Pontianak rencananya akan untuk menghadiri acara wisuda keluarga di Universitas Tanjungpura Pontianak.
“Saya benar-benar syok dengan kejadian ini. Saya tidak menyangka akan setragis ini. Akibat kejadian ini saya pun gagal menghadiri acara wisuda keponakan di Pontianak,” kata Rajemah, kepada VIVAnews.com, Kamis 1 November 2011.
Menurut Rajemah, mobil yang ia tumpangi itu kempes ban ketika ditembak oleh polisi di tengah jalan. Akan tetapi sang sopir tetap melanjutkan perjalanan ke Pontianak dan mencari pertolongan pertama hingga akhirnya menemui pos polisi terdekat dan mendapatkan pertolongan dari Puskesmas setempat. Sementara oknum polisi yang menembak tetap mengikuti dari belakang. “Anggota polisinya berempat. Mereka menggunakan mobil,” katanya.
Rajemah mengakui telah menandatanagi dokumen perdamaian antara polisi dengan dirinya. Akan tetapi dia berharap para pelaku penembakan itu diproses secara hukum yang berlaku..
Rajemah menyatakan, untuk biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh pihak kepolisian setempat. Begitu halnya juga dengan biaya keberangkatan untuk melanjutkan perjalanan ke Pontianak dari Simpang Tanjung Kabupaten Sanggau.
Sementara itu, Totong terkena tembakan di bagian kepala kirinya. Seperti Rajemah, Totong juga harus mendapat perawatan intensif.
Jawaban Polda Kalimantan Barat
Sementara itu, saat dikonfirmasi VIVAnews.com Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Mukson Munandar mengakui adanya insiden penembakan di Sosok, Kabupaten Sanggau itu. Pada saat itu, kata Mukson, empat anggota polisi sedang melakukan pengecekan terhadap sebuah mobil yang dicurigai bermasalah.
"Kami mendapat laporan mobil yang ditumpangi itu bermasalah, maka anggota kami pun melakukan pengecekan langsung. Lagi diperiksa, tak tahunya mobil yang diperiksa itu malah lari. Lalu, terjadilah penembakan itu sebanyak empat kali,” kata Mukson.
Mukson menegaskan, pihaknya akan secepatnya memproses kasus penembakan ini. "Kalau kami salah, mohon dimaafkan," kata Mukson.
Laporan Aceng Mukaram | Pontianak
http://us.nasional.vivanews.com/news/read/268815-polisi-main-tembak-di-kalimantan-barat
No comments:
Post a Comment