Tuesday 27 December 2011

`Saat Ditangkap, Menantu Saya Tidak Melawan`


Selasa, 27 Desember 2011 - 21:11 WIB


BOGOR (Pos Kota) – Yusli alias Sitik 23, warga Kampung Bojong Keong RT 03 RW 03, Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, diberitakan tewas dengan luka tembak di bagian dada. Sebelumnya, pada Senin sekitar pukul 03.00 dinihari, pria yang baru 1,5 bulan menikah itu, ditangkap empat anggota aparat kepolisian Polres Metro Cisauk Kota Tangsel, di rumah mertuanya di Kampung Leuwiranji RT. 06/02, Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin.
Informasi yang dihimpun, korban merupakan DPO Polres Metro Cisauk Kota Tangsel untuk kasus curanmor. Ia baru tujuh bulan selesai menjalani masa tahanan.
Setelah keluar penjara, ia dinikahkan dengan Maria 21, warga Kampung Leuwiranji RT. 06/02, Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin.
Pernikahan pada pertengahan November lalu, diharapkan merubah sifat korban yang suka mencuri motor.
Bahkan awal Januari ini, kedua belah pihak keluarga berencana menggelar acara resepsi pernikahan pengantin baru itu.
Tidak hanya itu, mertua korban bahkan telah berencana mengajak menantunya ini untuk membantunya berdagang pakaian di pasar induk Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Namun, harapan itu, kini pupus. Marsa 50, mertua korban mengaku kaget saat empat orang pria berbadan tegap yang diduga aparat polisi mendatangi rumahnya.
Aparat tersebut datang dengan mobil kijang, dan meminta secara paksa menantunya yang saat itu masih tertidur untuk masuk ke dalam mobil. “Saat ditangkap, menantu saya tidak melawan, ia nurut saja diminta masuk ke dalam mobil oleh orang-orang itu, ” ujarnya.
Yusli digelandang masuk ke dalam mobil meninggalkan rumahnya. Wawat 40, bibi yang juga tetangga korban yang menyaksikan aksi penangkapan itu mengatakan, saat meninggalkan rumah kedua tangan korban di borgol dan korban hanya mengenakan celana kolor yang digunakannnya untuk tidur.
“Kami juga tidak diberitahu, keponakan saya mau di bawa kemana dan untuk kasus apa dia dibawa,” katanya.
Pagi harinya, pihak mertua korban memberi tahu kabar penangkapan itu kepada keluarga korban. Pihak keluarga bahkan, sempat mendatangi Polsek Rumpin dan Polres Metro Cisauk untuk menanyakan keberadaan korban. “Semuanya bilang tidak tahu ada penangkapan di pagi itu,” tutur Yeti, Kakak kandung korban.
Pihak keluarga baru mendapat kabar bahwa korban telah tewas dan jenazahnya berada di RS. Polri, Kramat Jati pada Senin sore. Kabar tersebut di dapat dari Kepala Desa Mekarsari Jurjani, yang mendapat informasi melalui telepon oleh pihak Rumah Sakit.
Mendapat informasi tersebut, pihak keluarga langsung menuju RS. Polri untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Menurut Yeti, adiknya mengalami luka tembak dibagian dada. Karena tidak terima dengan perlakuan kejam tersebut, pihak keluarga akhirnya melaporkan penembakan tersebut ke Propam Polres. “kami akan meminta keadilan,” katanya.
Kepala Desa Mekarsari, Jurjani membenarkan Yusli adalah warganya. “Korban tinggal di Kampung Bojong Keong RT. 03/03, menurut informasi ia tewas ditembak, saat ini jenazahnya sedang di jemput pihak keluarga di RS. Polri,” ujar Jurjani, saat dihubungi Selasa (27/12) sore oleh wartawan.
Kaposek Rumpin, Kompol Nundun Radiaman mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan adanya penembakan tersebut.
Namun ia mengaku tidak mengetahui secara detail, atas dasar apa korban ditembak hingga tewas.”Yang saya tahu, korban adalah DPO, kasus Ranmor yang ditangani Polres Metro Cisauk,” tandas Kompol Nundun.
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/12/27/saat-ditangkap-menantu-saya-tidak-melawan

No comments:

Post a Comment