KAMIS, 08 DESEMBER 2011 | 09:57 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Setelah diburu selama satu bulan, seorang gembong perampok akhirnya diringkus. Polisi terpaksa melepas tembakan karena penjahat yang bernama Sugianto, 30 tahun, itu menyerang dengan golok. "Kami terpaksa menembak kakinya," kata Kapolsek Cisoka, Ajun Komisaris Afroney Sugiarto, Kamis 8 Desember 2011.
Jejak Sugianto baru terlacak beberapa hari terakhir. Semalam polisi menemukan tempat persembunyian lelaki itu. "Dia tinggal di sebuah rumah di Serang, Banten," kata Afroney. Tim buser bergerak dan menggerebek rumah itu. Proses penangkapan sempat menegang karena Sugianto bertindak agresif.
Menurut Afroney, Sugianto adalah penjahat kawakan yang sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Kota Tangerang. Dia kerap beraksi di wilayah Kabupaten Tangerang. Saat ditangkap polisi menyita aneka barang bukti kejahatan seperti perhiasan dan telepon genggam serta uang tunai sebesar Rp 18 juta.
Berdasarkan catatan kepolisian, komplotan yang dipimpin Sugianto pernah beraksi di sebuah toko material milik Tam Budi di Kampung Pesanggrahan, RT 06/01, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, pada 1 September 2011. Mereka menggasak uang tunai sebesar Rp 40 juta, perhiasan, dan 5 buah telepon genggam.
Gembong rampok asal Pandeglang, Banten, ini juga dikenal sadis. Dia tidak segan-segan melukai korban. Di hadapan polisi dia mengaku nekat merampok karena ingin mendapatkan uang dengan cara mudah. Uang hasil kejahatan itu kemudian dihabiskan untuk foya-foya di tempat hiburan malam. "Kami cuma ingin bisa terus happy," ujar Sugianto.
Setelah ditangkap, kegarangan lelaki itu seakan hilang. Dari mulutnya lebih sering terdengar suara rengekan seperti anak kecil. "Ampun Pak, saya menyesal. Saya baru lima kali merampok di sini. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi," ujar Sugianto sambil menangis menahan sakit di kaki kirinya.
JONIANSYAH
http://www.tempo.co/read/news/2011/12/08/064370509/Serang-Polisi-Pakai-Golok-Perampok-Itu-Ditembak
No comments:
Post a Comment