WEDNESDAY, 07 DECEMBER 2011 17:03 |
BANDA ACEH - Seorang perempuan bernama Nur Hasanah (44), beralamat di Jalan Panglima Kaom, Desa Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe mengadu ke Mapolda Aceh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) sehubungan kasus penembakan yang menimpa anaknya, Muhammad Nur bin Ramli (22), salah seorang tahanan Rutan Bireuen.
Laporan pengaduan penembakan oleh aparat kepolisian tersebut ditandatangi Brigadir P Sihotang dengan Nomor STPL/78/XII/2011/Yanduan Tanggal 5 Desember 2011.
Seperti diberitakan, salah seorang tahanan Rutan Bireuen yang kabur bernama Muhammad bin Ramli harus dilumpuhkan dengan timah panas saat dipergoki menjelang tengah malam di sebuah kios kawasan Kota Lhokseumawe, Jumat (2/12).
“Karena tak menggubris peringatan petugas, terpaksa ditembak di betis kanannya hingga tidak bisa lari lagi,” kata Kapolres Bireuen, AKBP Yuri Karsono SIK melalui Kapolsek Jeunieb, Iptu PM Kataren kepada Serambi, Sabtu 3 Desember 2011.
Namun, keterangan pihak kepolisian dibantah oleh Nur Hasanah dengan mengutip laporan orang-orang kepercayaannya. “Anak saya ditembak polisi setelah dibawa ke Bireuen,” jelas Nur Hasanah, yang secara khusus datang Kantor Serambi di Meunasah Manyang, Selasa (6/12) sore.
Menurut Nur Hasanah, pernyataan Kapolres Bireuen yang menyebutkan anaknya ditembak karena tak menggubris peringatan petugas, tidak benar. “Anak saya sengaja ditembak betisnya dari jarak sangat dekat setelah celana jeans-nya disingkap. Di celana itu tak terlihat tanda atau bekas lubang peluru dan bercak darah, kecuali baju hitam bergaris abu-abu yang dipakai korban saat ditangkap yang berlumuran darah,” jelas Nur Hasanah, seraya memperlihatkan jeans dan baju yang dikenakan anaknya saat peristiwa penembakan itu terjadi.
Masih menurut Nur Hasanah, anaknya ditangkap oleh empat polisi, Jumat (2/12) di kawasan Jalan Kenari Kuta Blang, Lhokseumawe. Beberapa saat kemudian dibawa ke Mapolres Lhokseumwe dan kondisinya masih sehat. “Tapi, setelah dibawa ke Mapolres Bireuen, anak saya diberitahukan telah tertembak di bagian kaki kanannya,” ujar Nur Hasanah.
Merasa ada kejanggalan dan tak terima dengan perlakuan itu, Nur Hasanah melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya ke Mapolda Aceh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam). “Saya berharap kasus ini diusut tuntas,” ujar Nur Hasanah penuh harap.
Editor: PRAWIRA SETIABUDI
(dat06/Serambi)
No comments:
Post a Comment