Polhukam / Kamis, 15 Desember 2011 22:32 WIB
"Saya tegaskan tidak ada. Berdasarkan fakta-fakta, yang melakukan tindakan itu warga terhadap SWA," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (15/12).
Dugaan kekerasan oleh polisi muncul setelah sejumlah warga melapor dan membawa video rekaman kekerasan ke Komisi III DPR, Rabu malam. Salah satu gambar di video adalah seorang berseragam dan bersenjata sedang menenteng penggalan kepala.
Menurut Boy, gambar itu merupakan suasana pascakejadian saat petugas melakukan evakuasi. " Jadi video itu diambil setelah kejadian. Setelah petugas itu hadir dari Polres dan Polda. Tidak ada polisi yang memenggal warga," kata Boy.
Boy mengatakan, video yang dibawa warga merupakan campur-aduk berbagai kejadian di lokasi dan waktu berbeda. Boy menjelaskan, video itu gabungan kejadian di Kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Mesuji, Lampung. Kedua daerah sama-sama bernama Mesuji.
Boy menilai, pembuat video berupaya membuat kesan polisi yang bersalah dalam kejadian tersebut. "Kita akan menyelidiki lebih lanjut untuk melihat latar belakang, maksud, dan tujuan penayangan video ini," jelas Boy.
Bentrok terjadi saat PT SWA melakukan panen di lahan seluas 50 hektare di Mesuji. Warga Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, tidak terima karena merasa lahan itu milik mereka. Bentrokan tak bisa dihindari. Dua warga tewas.
Tak terima rekan mereka tewas, sekitar 400 warga menyerang balik kamp karyawan SWA. Warga membakar camp tersebut. Lima orang tewas. Polisi menentapkan enam tersangka dan memburu delapan orang yang masih buron.
http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/12/15/75539/Mabes-Polri-Bantah-Anggotanya-Lakukan-Kekerasan-di-Mesuji
No comments:
Post a Comment