Kamis, 29 Desember 2011 - 17:51 WIB
BOGOR (Pos Kota) – Pihak keluarga Yusli 23, korban tewas dengan luka tembak di dada pada Senin (26/12), mendesak, agar kematian almarhum diungkap tuntas dan transparan.
Lambannya polisi bereaksi atas laporan mereka bernomor LP/5204/K/XII/2011/Resta-Tangerang, sangat disesalkan.
Lambannya polisi bereaksi atas laporan mereka bernomor LP/5204/K/XII/2011/Resta-Tangerang, sangat disesalkan.
Pihak keluarga melalui Yeti, kakak korban bahkan meminta, Kapolsek Cisauk dan Kapolres Tangerang bertanggung jawab atas kejadian ini.
“Kami akan terus menuntut keadilan, walau kami sendiri buta hukum,” kata Yeti saat dikonfirmasi wartawan koran ini Kamis (29/12) siang.
Yeti juga meragukan keterangan polisi yang mengatakan, adiknya tertembak di dada, karena berusaha merampas senjata petugas saat dalam perjalanan ke kantor polisi.
“Adik saya pernah ditangkap sebelumnya dan dia tidak melawan. Ia pernah dihukum. Kalau sekarang, bukan penangkapan tapi penculikan. Sampai sekarang, kami keluarga tidak tahu apa penyebab adik saya diambil saat tidak memakai pakaian,” paparnya.
Keraguan keluarga didasarkan pada, fakta, korban yang seorang diri dengan tangan diborgol dalam pengawalan empat petugas bersenjata laras panjang.
Sementara hingga Kamis sore, kondisi istri almarhum masih shok dan labil. Bahkan saat jenasah tiba di rumah dan dibuka, keluarga menemukan berbagai kejanggalan seperti, kepala bagian belakang terus mengeluarkan darah, wajah sebelah kanan hancur seperti diseret di aspal selain luka tembak di dada.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yulis, pemuda Parung Kabupaten Bogor diambil dari rumahnya oleh empat petugas bersenjata laras panjang yang menumpang mobil Kijang.
Korban diambil dalam kondisi selamat sekitar pukul 03.00 dinihari, namun menjelang sore, keluarga dikabarkan, kalau pengatin baru ini sudah meninggal.(Yopi/b)http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/12/29/keluarga-temukan-luka-di-muka-bekas-diseret
No comments:
Post a Comment