Selasa, 27 Desember 2011 02:07 |
PALEMBANG - Tertangkapnya Febrianto alias Febi (28), Minggu (25/12), membuka jalan bagi aparat Polsekta Kalidoni. Dari nyanyian eksekutor perampokan di Minimarket Indomaret Celentang, Senin (12/12), serta Indomaret Alamsyah dan Alfamart di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara, Rabu (14/12), disebutkannya otaknya adalah Dodi (30).
Dan kemarin (26/12), sekitar pukul 10.00 WIB, tim gabungan Polsekta Kalidoni dipimpin langsung Kapolseknya, AKP Asmaja SH, dan Kanit Reskrim Aipda Sardenan, berhasil meringkus tersangka Dodi, warga Jl Lettu Karim Kadir, RT 03/01, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang.
Tersangka Dodi sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam-hijau, bernopol BG 2984 PB, saat disergap di dekat Perumahan Griya Musi, Kecamatan Gandus. Melawan dan berusaha menerobos kepungan polisi, membuat kaki kiri tersangka Dodi terpaksa didor polisi.
Dari tersangka Febi, polisi mengamankan barang bukti (BB) sepeda motor Suzuki Smash warna biru-hitam bernopol BG 2065 QM, yang dikendarainya saat beraksi di Minimarket Indomaret Alamsyah dan Alfamart, di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan IB I, Palembang, Rabu malam (14/12). Lalu sebilah pisau, jaket, masker dan tas.
Sementara dari tersangka Dodi, sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam-hijau bernopol BG 2984 PB. Motor itu juga dikendarai tersangka Febi saat beraksi di Minimarket Indomaret Celentang, di Jl Brigjen Hasan Kasim, Kompleks Ruko Jaya Raya Garden Blok A No 17-18, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sening siang (12/12).
Sayangnya untuk senjata api (senpi) rakitan jenis revolver yang digunakan tersangka Febi saat beraksi, hingga kemarin masih belum berhasil ditemukan polisi. Senpi itu diakuinya milik tersangka Dodi, yang oleh tersangka Dodi diakui pula sudah dibuangnya.
Dalam keterangan resminya, Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono MSi, melalui Kapolsekta Kalidoni AKP Asmaja SH, mengatakan penangkapan terhadap kedua tersangka merupakan kerja keras timnya. Mulai dari Unit Reskrim, Intelkam, Patroli Sabhara, hingga Provos Polsekta Kalidoni.
“Pada 25 Desember bertepatan Hari Natal, tersangka Febrianto kita amankan di lantai dua French Bakery Celentang, saat hendak menemui wanita kenalannya. Dia (Febrianto, red) bertugas sebagai eksekutor, yang melakukan penembakan di Minimarket Indomaret Celentang, serta Indomaret dan Alfamart di Poligon IB I,” terang Asmaja, kemarin siang (26/12).
Diketahui, tersangka Febi dijebak saat dipancing bertemu seorang perempuan. Sebelumnya, tersangka Febi mendapatkan nomor handphone (hp) perempuan itu, dari nomor kontak dalam chip kartu seluler milik Ria Fitriani (19), kasir Indomaret Celentang, yang saat itu hp-nya dirampas. Belakangan diketahui, perempuan yang diajak berkenalan itu temannya Ria, hingga dilaporkan ke polisi dan diatur penjebakan menangkap tersangka Febi.
Lanjut Asmaja, dari nyanyian tersangka Febi itulah baru diamankan tersangka Dodi, yang disebut sebagai otak dari perampokan itu dan sekaligus pemilik senpinya. “Tersangka Dodi otak perampokannya, yang menggambar lokasi sasaran sebelum tersangka Febrianto selaku eksekutor melancarkan aksinya,” beber Asmaja, di Mapolsekta Kalidoni.
Untuk menangkap kedua tersangka, tambah Asmaja, dia mengerahkan setidaknya 20 personelnya dalam tim gabungan tersebut. “Keduanya (tersangka Febrianto dan Dodi, red), mengaku baru kali itu melakukan perampokan. Selain karena faktor ekonomi, salah satunya karena (minimarket tersebut, red) tidak dijaga satpam. Saat melihat suasana sepi, baru tersangka beraksi. Kemudian info dari masyarakat dan adanya CCTV, juga turut membantu pengungkapan kasus ini,” pungkas Asmaja.
Terpisah, tersangka Febi mengaku sebelumnya pernah bekerja di Minimarket Indomaret. Namun kini dia kini bekerja menganvas makanan ringan dan roti, di kawasan Pasar 16 Ilir. ”Dodi sebagai pengepak (packing, red) barang, dari situlah kami makin dekat. Kenal sama Dodi baru satu bulan ini. Sampai akhirnya aku terkejut, saat diajaknya untuk merampok Indomaret dan Alfamart,” aku tersangka Febi.
Lanjut warga Perumahan Griya Asri Blok G, RT 05/05, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, itu, Dodi mengatakan bahwa dia punya senpi. Dan meyakinkan bahwa tempat sasaran mereka tidak ada satpam. ”Akhirnya karena tergiur ajakan Dodi, jadi aku nurut bae ide Dodi ini,” tukas tersangka Febi, bapak satu anak, yang istrinya kini tengah hamil anak kedua mereka.
Namun setelah dua kali melancarkan aksinya, tersangka Febi mengaku kecewa dan telah ditipu Dodi. Tak lain pembagian yang tak merata, dia mendapatkan hasil yang lebih kecil. Sementara risiko yang ditanggungnya lebih besar. ”Di Celentang (Indomaret Celentang, red), dapat Rp1,7 juta. Aku dapat bagian Rp700 ribu, Dodi Rp1 juta. Sampai pembagian rokok juga tidak rata, aku dapat sedikit, Dodi yang paling banyak ngambilnya. Terus Dodi duo hp, aku satu hp,” keluhnya.
Lalu hasil dari merampok di Minimarket Alfamart dan Indomaret Alamsyah, mendapatkan uang Rp1,2 juta. Tersangka Febi mendapat bagian Rp500 ribu, dan Dodi Rp700 ribu. ”Terus terang aku emosi. Setiap melakukan aksi di kedua tempat itu, aku cuma dikasih satu peluru. Aku gugup nian saat nembak tuh, tapi jujur, niat aku bukan nak bunuh pegawai Indomaret dan Alfamart. Cuma nak nakuti bae,” akunya.
Sementara tersangka Dodi yang awalnya mengaku tak mengenal Febrianto alias Febi, akhirnya tak bisa berkelit lagi setelah keduanya dipertemukan. Dia pun mengakui, yang “menggambar” lokasi kejadian, satu jam sebelum beraksi. “Untuk senpi rakitan itu, aku beli Rp500 ribu samo Edi, warga Gelumbang (Muara Enim, red). Awalnya senpi itu untuk jaga-
jaga, sebelum kemudian timbul niat jahat,” kata tersangka Dodi.
Pascaperampokan itu, tersangka Dodi mengaku tidak kabur ke mana-mana, di saat polisi sibuk mencari pelaku. Sehari-hari dia tetap bekerja seperti biasa, sebagai buruh di sebuah pabrik karet di Gandus. “Aku terpaksa merampok, Pak karena kepepet kebutuhan rumah tangga. Terus terang uang dari hasil kerja buruh di pabrik karet itu tidak cukup,” kilah tersangka Dodi, sambil menahan sakit atas luka tembak di kaki kirinya itu.
Sekadar mengingatkan, aksi perampokan di Minimarket Indomaret Celentang, di Jl Brigjen Hasan Kasim, Kompleks Ruko Jaya Raya Garden Blok A No 17-18, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, terjadi Senin (12/12), sekitar pukul 11.45 WIB.
Dari hasil rekaman CCTV, pelaku mengendarai sepeda motor, diparkirkannya dalam posisi melintang di samping ruko, hingga pelat nopolnya tak terlihat di CCTV. Jenis motornya, diduga Yamaha Jupiter MX warna hitam-biru (belakangan diketahui Jupiter Z warna hitam-hijau).
Pelaku yang mengenakan jaket warna hitam, helm warna abu-abu merek Cagiva (CGV), masker, dan membawa tas, masuk ke dalam minimarket, mendekati kasir dan mengeluarkan senpinya diduga rakitan jenis revolver warna hitam. Dua karyawan yang sedang berada di kasir, Rizal Kurniawan (18), dan Agus Zailani (18), ditodongkan senpi oleh pelaku. Sedangkan kasirnya, Ria Fitriani (19), kebetulan sedang berada di etalase bagian tisu, tiga meter dari kasir.
Dengan brutal, pelaku menembakkan senpinya mengenai rak rokok di belakang kasir, selanjutnya ketiga karyawan itu digiring ke kamar mandi. Pelaku mengambil uang di kasir, sekitar Rp1 juta, tiga unit Hp milik ketiga karyawan tadi, delapan slof rokok. Begitu hendak keluar, pelaku berpapasan dengan pembeli, saksi Dayat, yang kemudian ditodongnya pakai senpi. Setelah itu, pelaku kabur mengendarai motornya yang sudah dalam kondisi hidup. Sore itu juga, polisi sempat melacak sinyal hp milik korban, hilang alias mati di kawasan Gandus.
Dua hari berselang, Rabu (14/12), terjadi lagi dua perampokan sekaligus di Minimarket Alfamart dan Indomaret Alamsyah, di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan IB I, Palembang. Pelaku yang diyakini sama dengan pelaku di Indomaret Celentang, pertama beraksi di Minimarket Alfamart, sekitar pukul 19.45 WIB. Pelaku masuk, motornya diparkirkan di samping ruko Alfamart, dalam kondisi hidup. Sayangnya, tak ada CCTV di minimarket itu.
Dalam aksinya itu, begitu masuk pelaku langsung menembak ke arah kasir, mengenai rak barisan kedua, bagian kosmetik. Dua karyawati yang ada di balik meja kasir, Neneng Rohani dan Octarina, sampai shock dibuatnya. Karyawan lainnya yang ada di lantai dua, Bian yang sempat turun, kemudian naik lagi bersama Neneng dan Octarina. Sementara pelaku terus menodongkan pistolnya, tangan kirinya mengambil uang di laci kasir, hanya dapat Rp199 ribu. Dari lantai dua, ketiga karyawan itu berteriak rampok.
Pelaku kabur, langsung beraksi lagi di Minimarket Indomaret Alamsyah, yang diduga berjarak sekitar 500 meter hingga 1 km dari TKP pertama. Dari kamera CCTV yang terekam Indomaret Alamsyah, pelaku beraksi pukul 19.52 WIB. Pelaku menghampiri meja kasir, menodongkan pistolnya ke arah dua karyawati, Gusti Amrina (19), Muspita (21). Sementara Dedi Juliansyah (19), berdiri tak jauh dari meja kasir.
Sambil menodongkan pistol pakai tangan kanannya, tangan kiri pelaku menarik laci mesin kasir hingga terjatuh. Uang kertas dan recehan berhamburan, pelaku hanya memungut uang kertas saja, ditaksir senilai Rp1.478.220. Pelaku sempat keluar, semenit kemudian dia masuk lagi. Kali ini menghampiri Gusti, Muspita, dan Dedi, yang masih berdiri ketakutan. Kali ini pelaku minta hp dan dompet, lantaran dikatakan tidak ada hp, pelaku jadi kesal. Dia langsung melepaskan tembakan, mengenai dinding minimarket.
Setelah itu, dia meminta dompet milik Dedi, berisi uang Rp200 ribu dan STNK motor Yamaha Jupiter. Mendengar tembakan, M Taufik (21) yang ada di lantai dua turun, bersama Dedi dia berusaha mengejar pelaku yang kabur. Menurut kedua saksi itu, pelaku mengendarai motor Suzuki Smash warna biru hitam. Namun, pelat nopolnya tidak terlihat. Dari TKP itu, polisi kembali menemukan proyektil peluru jenis FN yang ditembakkan pelaku. (mg39/ce1)
http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=16820:otak-perampokan-dodi-ditembak&catid=19:berita-utama&Itemid=66
No comments:
Post a Comment