Wednesday 25 April 2012

Polisi Masih Kembangkan Perampokan di Patrakomala

BANDUNG, (PRLM).- Terkait kasus perampokan dan penembakan nasabah bank BCA di Jalan Patrakomala Nomor 53, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, pada Kamis (19/4/12), polisi masih terus mendalami dan mengembangkannya.

Pada kejadian itu, Rosmiati Sriyani ditembak paha kirinya oleh pelaku. Walau selamat, uang sekitar Rp 170 juta raib digondol dua orang pelaku yang kabur menggunakan sepeda motor. Sebelum kejadian, korban mengambil uang tunasi Rp 200 juta dari BCA cabang Jalan L.L.R.E. Martadinata (Riau). Kemudian, ban kiri belakang mobilnya digembosi oleh pelaku.

Dikatakan Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Rosdiana, pihaknya pun telah mempelajari rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di BCA.

“Dari rekaman itu, terlihat korban sedang berjalan ke arah teller bank. Pada rekaman CCTV hanya termonitor yang di dalam bank saja, ketika ibu Resminta dipanggil teller. Tidak terlihat ada orang lain yang mengikuti,” katanya.

Menurut Rosdiana, pihaknya belum dapat memastikan adanya keterkaitan antara pelaku penembakan di Jalan Patrakomala dan Jalan Raya Cigadung yang terjadi dalam dua hari berturut-turut.

“Kami belum bisa memastikan apakah ada keterkaitan dari kasus dua tersebut. Susah untuk menyimpulkan kelompok ini atau kelompok mana yang melakukannya,” ujarnya.
Rosdiana menuturkan, pihak kepolisian akan bekerja secepatnya untuk mengungkap pelaku dari dua kasus penembakan tersebut. Terlebih pihak keluarga ingin segera para pelaku ditangkap.

Pasalnya, aksi tersebut sudah meresahkan keamanan serta ketertiban masyarakat. (A-195/CA-14/A-88)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/185730

Kawanan Pencuri Bergolok di Tegal Ditembak Polisi

25 April 2012 | 18:18 wib

TEGAL, suaramerdeka.com - Satu dari empat kawanan pencuri bersenjata golok, yang kerap beraksi di sejumlah lokasi di Kota Tegal, ditembak kaki kirinya oleh Unit Reskrim Polsekta Tegal Timur (Galtim) Polres Tegal Kota, Rabu dini hari (25/4).

Personel Unit Reskrim Polsekta Galtim, terpaksa melepaskan timah panas ke arah kaki kiri, karena setelah ditangkap di Bekasi dan dalam perjalanan menuju Kota Tegal, melawan petugas dan berusaha kabur.''Personel kami menembak pimpinan kawanan pencuri bersenjata golok ini, untuk menghentikan langkahnya saat berusaha kabur,'' terang Kapolsekta Tegal Timur Kompol Teguh Riyanto SE didampingi Kanit Reskrim AKP Tejo Pramono dan Panit I Aiptu Bambang SD SH.

Dia mengatakan, pelaku yang ditembak adalah Wiwin Winarto (22), seorang residivis kasus pencurian. Kasus pencurian yang dilakukan kawanan Wiwin, terungkap setelah beraksi di rumah yang dihuni Bowo Tri Martinus (26) di Jl Perintis Kemerdekaan Gang 32, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, sekitar pukul 03.00, Selasa (17/4).

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sejumlah informasi soal penjualan emas itu, personel Unit Reskrim akhirnya menemukan ciri-ciri pelaku. Wiwin warga Jl Panggung Baru, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, dan dua rekannya, Agnes dan Bayu Saputra (20) yang juga warga satu kampungnya, kemudian menjual hp curian itu ke konter hp milik Riski Jaya Satria (24) di Brebes.

Setelah barang curian dijual, Wiwin kabur ke Bekasi. ''Kami awalnya tangkap Bayu di rumah istrinya di Mejabung, Tegal Timur, Kota Tegal. Dari keterangan bayu inilah, akhirnya muncul nama pelaku lainnya seperti Wiwin, Agnes dan Jaya panggilan akrab Riski Jaya Satria.''
Agnes kemudian ditangkap di rumahnya. Dari keterangan Riski, pimpinan kawanan pencuri bergolok itu, Wiwin, ternyata bersembunyi di sebuah rumah kontrakan temannya di Bekasi. Riski kemudian dibawa Tim Unit Reskrim ke Bekasi. Setelah Wiwin ditangkap, kemudian dibawa ke Kota Tegal.

Dalam perjalanan pulang ke Kota Tegal, Wiwin ternyata mencari kelengahan personel Unit Reskrim yang menjaganya. Dengan alasan akan pamit untuk buang air kecil, Wiwin ternyata kabur sambil menerjang personel reserse itu yang berusaha menangkapnya. Karena berusaha kabur itulah, akhirnya pelarian Wiwin terhenti ketika timah panas menembus kaki kirinya. ''Kami masih mengembangkan kasus ini. Karena berdasar informasi, kawanan ini beraksi di sejumlah rumah di Kota Tegal,'' terang Kompol Teguh Riyanto SE.

( Riyono Toepra / CN34 / JBSM

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/04/25/116509/Kawanan-Pencuri-Bergolok-di-Tegal-Ditembak-Polisi

Todong Korban dengan Sangkur, Perampok Motor di Ciputat Didor Polisi


Law and Crime Wed, 25 Apr 2012 11:56:00 WIB Chazizah Gusnita - detikNews

Jakarta Perampok sepeda motor yang beraksi di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, akhirnya ditangkap. Satu di antaranya ditembak polisi, dan seorang lainnya dipukuli warga.

"Satu orang diantaranya menjadi bulan-bulan warga dan seorang lainnya ditembak polisi," kata Humas Polda Metro Jaya di situsnya, Rabu (25/4/2012).

Peristiwa ini berawal saat korban mereka, Dida tiba-tiba ditodong dengan sangkur oleh dua pelaku. Motor yang dikendarai Dida dikemudian dirampas pelaku.

"Kejadiannya Senin (23/4) malam. Korban pun langsung teriak dan beberapa warga yang melihat ikut melakukan pengejaran," jelasnya.

Petugas polisi yang saat itu berpatroli di lokasi kejadian juga mengejar. Saat pelaku berada di Alfamart Tegal Rotan, Ciputat, polisi mencocok keduanya.

"Seorang diantaranya dihakimi massa dan seorang diantaranya ditembak di lengan kanan dan kaki kanan," ujarnya.

Dari tangan pelaku, polisi menyita 2 unit sepeda motor milik tersangka, 5 buah kunci T, 1 buah sangkur, 1 buah handphone dan 1 buah dompet.

"Motor korban juga diamankan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Budi Irawan di situs Humas Polda Metro tersebut.

Tindakan tegas seperti melepaskan timah panas ke pelaku, dilakukan petugas karena pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor) sekarang semakin nekat.

"Pelaku membawa senjata tajam dan senjata api. Kalau membahayakan terpaksa dilumpuhkan," tegasnya.

(gus/ndr)
Sumber: detikcom

http://cybernews.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/detail.aspx?x=Law+and+Crime&y=cybernews|0|0|12|3511


Pangkostrad: Bentrok Kostrad-Brimob Hanya Salah Paham

Gorontalo, (Analisa). Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Mayor Jenderal (TNI) M. Munir, menyatakan bentrok berdarah antara TNI satuan Kostrad dan polisi satuan Brimob Gorontalo, merupakan kesalahpahaman yang harus diperbaiki.
Hal itu dikemukakannya dalam keterangan pers, usai rapat tertutup antara jajaran TNI-POLRI di markas Polda Gorontalo, Senin.

"TNI-POLRI harus berjalan lebih baik ke depan," kata dia.

Dia mengatakan, dalam pertemuan itu, diperoleh kesepakatan bahwa ke depan setiap pimpinan di dua lembaga negara itu, harus mengendalikan setiap prajuritnya.

Terkait peristiwa bentrok yang terjadi pada minggu dini hari (22/4), kata dia, kini telah dibentuk tim gabungan TNI-POLRI, untuk mengusut akar persoalan berikut para pelakunya.

"Pelakunya, tentu akan dihukum sesuai aturan berlaku," kata dia.

Kejadian itu bermula dari satu regu Brimob yang melakukan patroli dengan menggunakan mobil truk dan melintas di depan Kantor KPU Limboto, pada minggu dinihari, dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang tak dikenal.

Empat anggota TNI mengalami luka tembak, dua lainnya terkena sabetan senjata tajam, sedang dari pihak Brimob, dua anggota cedera di bagian kepala, terkena lemparan batu.

Sebelum mengikuti rapat tertutup, Pangkostrad ditemani Kapolda Gorontalo, Brigadir Jenderal Irawan Dahlan, menyempatkan diri menjenguk anggota TNI korban bentrok di Rumah Sakit Dunda, Limboto, Kabupaten Gorontalo.(Ant)



Ditembak Mati Polisi di Tangerang, Jasad Endra 'Disandera' di RS Polri

Indra Subagja - detikNews
Senin, 23/04/2012 14:23 WIB
 
Jakarta Jasad Endra Saputra (24) masih terbujur kaku di kamar jenazah RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Endra tewas ditembak polisi dari Polda Metro Jaya pada 29 Maret 2012 lalu. Dia diduga terlibat terorisme. Sejak tewas ditembak, jasadnya dibawa ke RS Polri.

Nah, persoalan muncul belakangan. Hingga kini keluarga tidak juga mendapatkan kepastian kapan jasad Endra bisa dibawa pulang. Orang tua Endra, Endik, yang datang ke RS Polri malah ditolak mentah-mentah.

"Kita cuma diminta tunggu, sampai sekarang sudah 3 minggu tidak mendapat kabar apa-apa. Kita keluarga sudah ingin segera dikuburkan, kasihan jasad adik saya. Apalagi DNA dan air liur orang tua saya juga sudah diambil," jelas kakak Endra, Abdurrahman, saat dikonfirmasi, Senin (23/4/2012).

Keluarga tidak tahu harus mengadu kemana. Anak dan istri Endra pun tidak bisa berbuat apa-apa. Endra memiliki 2 anak yang satu berusia 4 bulan dan satu lagi berusia 2,5 tahun. Endra sehari-hari berjualan jus di sebuah sekolah di kawasan Tangerang.

"Adik saya disebut terlibat perampokan dan teroris. Padahal adik saya sehari-hari hanya berdagang jus buah. Dia juga tidak pernah ikut kelompok-kelompok keagamaan tertentu. Salatnya biasa saja," terang Abdurrahman.

Polisi menggerebek kontrakan Endra pada 29 Maret lalu. Dia diduga melakukan perlawanan, polisi mengklaim menemukan pistol di lokasi yang merupakan kontrakan itu.

"Saat itu di kontrakan, anak sama istrinya sedang menumpang di rumah ayah ibunya di Tangerang juga, almarhum adik saya tidak ikut karena ada tamunya datang 2 orang," tuturnya.

Abdurrahman tidak tahu mengapa adiknya tiba-tiba disebut teroris. Yang dia tahu, adiknya hidup pas-pasan. Bahkan adiknya itu masih berutang guna membuat gerobak seharga Rp 700 ribu kepada dirinya.

"Kami hanya ingin agar jenazah bisa diurus. Apalagi, orang tua saya bilang ada petugas yang minta uang Rp 3 juta, belum lagi kata adik saya yang ikut jasad adik saya juga sudah banyak luka jahitan," urai Abdurrahman yang bekerja sebagai wiraswastawan itu.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, saat dimintai konfirmasi mengaku akan melakukan pengecekan lebih dahulu. Hal senada juga disampaikan Kabid Pelayanan RS Polri, Kombes Pol Ibnu Hajar. Ibnu mengaku baru pulang dari luar kota.

"Nanti saya cek dulu," ujar Ibnu.

(ndr/vit)
http://us.news.detik.com/read/2012/04/23/142341/1899250/10/ditembak-mati-polisi-di-tangerang-jasad-endra-disandera-di-rs-polri?9922022

Sunday 22 April 2012

Warga Sorong Tewas Tertembak dari Senjata Aparat

KBR68H, Papua Barat - Seorang warga sipil atas nama Yeri Wakum tewas  tertembak oleh anggota Polisi Reserse Polres Raja Ampat, Papua Barat
Edy Buang Kurni pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIT. Juru bicara Polda Papua Johannes Nugroho Wicaksono menuturkan insiden tersebut terjadi saat Edy usai pesta miras bersama korban dengan tujuh orang lainnya di pangkalan ojek sekitar RSUD Sorong. “Senjata api tersangka yang diselipkan dipinggang sisi kiri tiba-tiba meledak dan mengenai korban pada bagian rusuk kiri tembus ke rusuk kanan. Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Sorong dan tersangka dalam pencarian. Jadi tersangkanya lari,” paparnya.

Juru bicara Polda Papua Johannes Nugroho Wicaksono menambahkan saat ini ada lebih dari 7 saksi yang telah diminta keterangannya akibat kejadian tersebut. Polisi yang menembak warga tersebut bisa dikenai sanksi pemecatan.
http://kbr68h.com/berita/daerah/22849

Polri Masih Selidiki Penyebab Pertikaian Brimob dan Kostrad di Gorontalo


Nala Edwin - detikNews
Minggu, 22/04/2012 17:18 WIB

Jakarta Mabes Polri masih menyelidiki penyebab pertikaian antara anggota Brimob dan prajurit Kostrad di Gorontalo. Keributan ini menyebabkan 2 orang anggota Brimob terluka di kepala dan 4 orang prajurit Kostrad kena tembak peluru karet.

"Ada perselisihan. Tapi penyebab perselisihan itu apa, masih kita selidiki," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen M Taufiq kepada detikcom, Minggu (22/4/2012).

Pertikaian ini berawal pada Sabtu (22/4) pukul 23.00 Wita. Saat itu anggota Brimob yang sedang patroli melintas di depan kantor PU Limboto. Mereka dilempari botol dan batu oleh sekelompok orang. Akibatnya ada dua orang anggota Brimob yaitu Briptu Sarifudin dan Briptu Asrul terluka di bagian kepala akibat lemparan itu.

Karena ada yang mengalami luka-luka, akhirnya patroli kembali Polres Limboto. Beberapa anggota Brimob mengantar dua anggota yang terluka ke RS Dunda Limboto. Namun mereka sempat dikejar-kejar sekelompok orang. Karena dikejar akhirnya mereka kembali ke markas polisi.

"Kita juga belum tahu kenapa mereka bisa dikejar-kejar sampai rumah sakit," kata Taufiq.

Taufiq mengatakan, seusai penyerangan itu kemudian anggota Brimob melakukan pemeriksaan dan razia di lokasi itu. Saat pemeriksaan, diamankan dua orang anggota Kostrad yaitu Serda Sanro dan Prada Atikurahman. Sedangkan anggota (Kostrad) yang lain hendak menabrak anggota Brimob yang melakukan razia dengan menggunakan motor.

Anggota Brimob kemudian melepaskan tembakan peluru karet. Akibatnya ada 4 orang anggota Kostrad yang terluka mereka adalah Prada Apriyadi yang terluka di punggung, Prada Firman terluka di tangan, Prada Yanris terluka di mata kaki kakan, Prada Tiflis terluka di paha.

"Saat ini anggota yang kita amankan sudah kita kembalikan ke polisi militer (Pom) TNI AD," katanya.

(nal/nrl)
http://us.news.detik.com/read/2012/04/22/171802/1898502/10/polri-masih-selidiki-penyebab-pertikaian-brimob-dan-kostrad-di-gorontalo?9922022

Wednesday 18 April 2012

Bacok Polisi, Penjambret Ini Langsung Ditembak Mati

Rabu, 18 April 2012, 12:46 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN---Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ulin Gambut terpaksa harus menahan sakit setelah mendapat bacokan dan sabetan dari pelaku penjambretan. Akibat perbuatan itu, pelaku langsung ditembak mati.
Kepala Kepolisian Sektor Ulin Gambut, AKP Deddi Sireger SH mengatakan, pelaku berjumlah dua orang saat sebelumnya melakukan penjambretan di kawasan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar sekitar pukul 09.00 WITA, Rabu (18/4).
Pelaku yang berjumlah dua orang itu diketahui bernama Yusuf (30 tahun) dan Amrullah yang juga diketahui keduanya warga Jalan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Terus ditambahkan, dari kedua pelaku itu satu orang terpaksa harus ditembak mati karena sempat melukai anggota polisi di lapangan yang ingin melakukan penangkapan terhadap diri mereka.
Anggota polisi yang sempat menerima bacokan dari pelaku itu diketahui seorang Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ulin Gambut, Aiptu Haji Ruspandi, yang juga memimpin penangkapan itu.
"Saat ini Kanit Reskrim tersebut sudah dalam perawatan pihak Rumah Sakit Sari Mulia, dan empat mata luka yang dia alami sudah dilakukan pengobatan dari pihak medis," terangnya Kepada Wartawan.
Deddi juga menuturkan, bahwa untuk kedua pelaku dibawa ke Rumah Sakit Ratu Jaleha Martapura Kabupaten Banjar, dan satu pelaku yang masih hidup dilakukan penanganan medis.
Diceritakan sebelumnya, mereka itu sebelumnya melakukan penjambretan di wilayah Sungai Tabuk dan saat melintas dicegat oleh para anggota polisi yang sudah lebih dulu menerima laporan bahwa ada penjambretan di wilayah tersebut.
Saat itu salah satu pelaku menghampiri petugas dan membabi buta melakukan penyerangan dengan parang, Kanit sempat mengalami luka tusuk dan sabetan parang pelaku, saat itu juga pelaku langsung ditembak dan mengenai bagian dada dan tewas ditempat.
"Pelaku Yusuf kita tembak karena terus melawan petugas menggunakan senjata tajam, dan mengenai dadanya, pelaku langsung tumbang dan meninggal di tempat kejadian," katanya.
 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/04/18/m2nuos-bacok-polisi-penjambret-ini-langsung-ditembak-mati

Tuesday 17 April 2012

Mabuk, Tebas Tiga Polisi

Selasa, 17 April 2012 | 23:07:11 WITA | 405 HITS


BONTOSUNGGU, FAJAR -- Tiga polisi yang bertugas di Polsek Bangkala, Jeneponto, ditebas parang oleh pria mabuk bernama Amir Daeng Nai, Minggu siang, 15 April. Pelaku akhirnya tewas diamuk massa meski sempat berdiri tegar walau ditembak hingga sepuluh kali. 

PARA korban yang dibacok Amir diidentifikasi masing-masing bernama Aiptu Samsibar, Aipda Arifuddin, dan Aiptu Dri Sartoto. 

Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara menyebutkan, Amir adalah warga Jenetalasa, Kecamatan Bangkala, yang datang ke Kampung Ciniayo, Dusun Kassi Kebo, Kelurahan Bonorannu, Bangkala, untuk minum ballo.

Usai minum ballo, tiba-tiba pelaku mengambuk sambil menantang warga sekitarnya dengan sebilah parang. Namun, tak ada warga yang berani mendekat dan meladeni Amir. Warga memilih melapor ke Polsek Bangkala.

Polisi yang tiba di lokasi tidak menyurutkan amukan Amir. Dia malah terus mengamuk. Bahkan menentang polisi yang berusaha membujuknya. Namun karena Amir terus mengamuk dan melawan, polisi yang terdesak akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan. 

Bukannya takut, Amir dilaporkan malah semakin membabi buta. Polisi yang terus terdesak akhirnya mengarahkan tembakan ke dada Amir. Namun, peluru tidak menembus tubuh Amir. Dia tetap kukuh. "Ada sepuluh butir peluru ditembakkan ke dada pelaku (Amir, red), namun tidak ada yang tembus," kata saksi mata bernama Kamal.

Amir terus menyerang polisi dengan parang terhunus. Tiga polisi yang ada di tempat kejadian perkara tidak bisa terhindar dari sabetan parang. 

Warga yang menyaksikan tidak tinggal diam. Kepala Amir dihantam batu oleh sejumlah warga. Hantaman batu ini membuat Amir terhuyung. Dia terjatuh. Melihat hal itu, warga terus menghajar Amir.

Saat sudah tak berdaya, Amir akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang Jeneponto. Namun, tak berapa lama setelah tiba di rumah sakit, Amir meninggal dunia.

Kepala Polres Jeneponto, AKBP Sigit Waluya, yang dihubungi FAJAR mengakui, aksi tersebut. Menurut Sigit, Kepala Dusun Ciniayo bernama Basuki Daeng Serang menelepon Polsek Bangkala dan melaporkan bahwa ada orang yang mengamuk di wilayahnya dengan menggunakan sebilah parang.

Atas laporan itu, ketiga polisi yang ada di Polsek Bangkala menuju lokasi. Namun, nahas, ketiganya  malah dibacok setelah kehabisan peluru. 

"Pelaku menyerang Aiptu Samsibar menggunakan parang hingga sampai terjatuh hingga luka terbuka telapak kaki kanan, dan luka terbuka pada kaki kanan serta luka terbuka pada perut," ungkap Sigit, Senin, 16 April.

Sedang Aipda Arifuddin mengalami luka terbuka di bahu kanan, pipi kiri, telapak kaki kanan, dan telapak kaki kiri. Adapun Aiptu Dri Sartoto terluka di wajah, pipi, bahkan lengan tangan kanannya hampir putus.

"Pada sekitar pukul 19.10 (Minggu malam, red), pelaku (Amir, red) meninggal dunia di rumah sakit akibat kehabisan darah," jelas Sigit. (lom/yun)



http://www.fajar.co.id/read-20120416230711-mabuk-tebas-tiga-polisi

Polisi Tembak Anggota Geng Motor di Bandung



Nasional / Senin, 16 April 2012 22:01 WIB
Metrotvnews.com, Bandung: Polisi kembali mencokok lima anggota geng motor di Bandung, Jawa Barat, Senin (16/4). Kelimanya ditangkap setelah merampas sepeda motor milik warga.

Dalam penangkapan itu, seorang anggota geng motor terpaksa ditembak. Kelima anggota geng motor itu langsung digelandang Satreskrim Polrestabes Bandung ke Mapolrestabes Bandung.

Tak hanya itu, polisi juga mengamankan barang bukti hasil kejahatan berupa sepeda motor, kunci stang, serta pisau.

Dalam aksinya, kelima begundal yang masih remaja itu tak segan menggunakan kekerasan terhadap korban. Sasaran mereka adalah pengendara sepeda motor di kawasan yang sepi, terutama perempuan.(TII)
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/04/16/149259/Polisi-Tembak-Anggota-Geng-Motor-di-Bandung/6

Curi Laptop di Asrama Polisi, Herudin Tewas Ditembak


Herudin (23), seorang pencuri laptop dari sebuah mobil yang diparkir di halaman asrama Polsek Curug tewas ditembak polisi, Senin (16/4). Tersangka  mengalami luka di bagian pungung.

Peristiwa berawal ketika pelaku kepergok warga ketika sedang mengambil laptop dari dalam mobil yang telah dia pecahkan kacanya dengan batu. Warga kemudian berteriak sehingga membuat penghuni asrama Polsek Curug berdatangan dan mengejar pelaku.

Brigadir Fisnu yang mendengar teriakan warga segera keluar. Dia lalu memberikan tembakan peringatan ke udara agar pelaku menyerah. Namun tembakan peringatan hingga empat kali tidak diindahkan pelaku.
Kemudian tembakan diarahkan ke kaki pelaku namun sayang mengenai punggung pelaku. Saat itu juga Herudin langsung ambruk. Dari tangan pelaku disita sebuah laptop merk Compact dan sebuah batu yang digunakan pelaku memecahkan kaca mobil. Kasusnya kini ditangani Polsek Metro Curug. (w-2)


http://www.tangselraya.com/component/content/article/47-home/2791-curi-laptop-di-asrama-polisi-herudin-tewas-ditembak.html#.T40xsFQmDNs.twitter

Polisi Usut keterlibatan Anggota TNI


17/04/2012 16:05
Liputan6.com, Jakarta: Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Rikwanto menjelaskan bahwa dua orang anggota TNI yang ditembak oleh orang yang tidak dikenal yang mengendarai mobil yaris putih, ikut dalam peristiwa penganiayaan di Jalan Pramuka Jakarta Pusat.

Kedua anggota TNI tersebut adalah Kelasi Sugeng Riyadi, yang mengalami luka tembak di telinga kanan dan Prada Akbar Yudhi Aldiah, anggota Kostrad Divisi 2 Malang. Polisi menduga keduanya ikut bersama-sama dengan gerombolan geng motor yang melakukan kekerasan di jalan Pramuka pada tanggal JUmat (13/4) lalu.

"Memang mereka berdua menggunakan sepeda motor, iya jadi anggota TNI itu memang bersama dengan rombongan (Gerombolan pemuda yang melakukan pengeroyokan)," kata Rikwanto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/4).

Rikwanto menjelaskan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah kedua anggota TNI yang tertembak tersebut bersama dengan teman-temannya itu berasal dari Koja Jakarta Utara yang juga merupakan lokasi kekacauan yang dilakukan oleh geng motor atau dari lokasi lain. "Dari mana ke mananya masih harus diselidiki dan melakukan pemeriksaan lanjutan," terangnya.

Rikwanto menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut dan akan meminta keterangan dari berbagai saksi untuk mengungkap kasus kekerasan pemuda yang menggunakan sepedah motor di Jakarta akhir-akhir ini. "Akan kita dalami, keterangan tersebut dan akan kita tampung dan cek lagi TKP nya," pungkasnya. (ARI)
http://berita.liputan6.com/read/389417/polisi-usut-keterlibatan-anggota-tni

Sunday 15 April 2012

Dada Brigadir Pasehono Ditembus Peluru Pencuri


Dada Brigadir Pasehono Ditembus Peluru Pencuri
Edwin Firdaus/Tribunnews.com
Ilustrasi 






Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Mat Bodok
TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG –Brigadir Polisi Pasehono (34) ditembak serta ditusuk oleh kawanan perampok di Jl Raya G3 Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Ia mengalami luka tembak di bagian dada hingga tembus di bagian belakangnya dan tusukan pisau, Sabtu (14/4/2012).
Menurut informasi dihimpun Sripoku.com, anggota Polsek Mesuji Raya berpangkat Brigadir Polisi, Pasehono bin Tarto ini, bergerak dari pos polisi dengan tujuan menjemput istrinya dari pasar. Setelah menjemput dan beranjak pulang menuju Polsek Mesuji Makmur.
Namun dalam perjalanan motor Pasehono yang ditumpangi anak dan istrinya tadi dipepet oleh pelaku pencurian di jalan. Tindakan pelaku tadi, memaksa korban untuk menyerahkan sepeda motor yang ditumpangi Brigadir. Tidak senang dengan tindakan pelaku, korban yang juga anggota polisi inipun berusaha untuk melawan seraya menurunkan istri dan anaknya.
Tantangan pelaku tadi disambut dengan pukulan. Namun, pukulan Brigadir disambut pula dengan pisau dipanggang yang telah disisipkan pelaku dan menyarang di bagian belakang korban. Tidak puas dengan tusukan tadi, pelaku kejahatan mengeluarkan senjata api dan mengarahkan ke arah dada kanan korban hingga tembus.
Melihat dan mendengar tembakan itu, tak urung istri korban beserta anak histeris dan spontanitas berteriak minta tolong. Melihat korban sudah bersimbahan darah, lalu pelaku pergi meninggalkan korban. Tidak berapa lama kemudian, melintaslah warga dan ditolong warga menuju Rumah Sakit Umum Kayuagung (RSUD) dibagian Unit Gawat Darurat (UGD).
Melihat kondisi korban yang mengalami luka cukup parah, lalu pihak rumah sakit merujuknya ke RS Palembang siang itu. “Korban telah dirujuk ke RS Palembang Pak, karena mengalami luka yang cukup serius,” kata Ketua Ruangan di RSUD bagian UGD Muherli SKM.
Disebutkan Muherli, korban mengalami luka tembak di bagian dada hingga tembus. Selain itu, luka tusuk dibagian belakang. Maka itu, korban harus dirawat lebih intensif di RS Palembang.


Penulis: choirul arifin  |  Editor: Hendra Gunawan  |  Sumber: Sriwijaya Post
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com


http://www.tribunnews.com/2012/04/15/dada-brigadir-pasehono-tembus-oleh-pistol-pencuri

Belum Ada Oknum TNI Terbukti Terlibat Geng Motor



KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Sabrina Asril | Tri Wahono | Minggu, 15 April 2012 | 19:15 WIB

Trianawati kerabat dari almarhum Anggi yang merupakan korban tewas dalam peristiwa penyerangan oleh geng motor di Kawasan Salemba, Jakarta Pusat, menunggu jenasah keponakannya di Kamar Jenazah Rumah Sakit Islam Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2012).

JAKARTA, KOMPAS.com
 - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menegaskan bahwa belum ada oknum TNI yang terbukti terlibat dalam aksi penyerangan yang dilakukan ratusan orang beberapa hari belakangan ini.



Namun, polisi akan mendalami keterangan dua oknum TNI yang tertembak di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat.


"Hingga kini belum ada oknum TNI yang terbukti terlibat. Kalau ada indikasi oknum yang terlibat maka akan kami sesuaikan pengurusannya. Kalau ada angkatan maka ke Pom AL," ungkap Rikwanto, Minggu (15/4/2012), di Parkir Timur Senayan, Jakarta.


Dugaan keterlibatan anggota TNI ini mengemuka dari kesaksian sejumlah saksi mata di lokasi kejadian. J, salah seorang juru parkir di 7Eleven Salemba menduga 200 orang pria berbadan tegap yang menyerang minimarket itu pada tanggal 13 April 2012 dini hari bukanlah pemuda.


"Dari nada bicaranya tegas, pria dewasa, seperti aparat bukan geng motor yang biasanya berisi anak-anak muda," tutur J, Jumat sore, saat dijumpai di lokasi.


Peristiwa sebelumnya pada tanggal 7 April 2012 dini hari di SPBU Shell, Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara juga merekam ciri-ciri pelaku dengan jelas.


Di dalam rekaman itu, tampak beberapa orang pria berbadan tegap dan berambut cepak. Beberapa di antaranya ada yang memakai kaos ketat berwarna biru gelap seperti kaos latihan milik TNI.


Untuk menelusuri dugaan keterlibatan oknum TNI itu, aparat kepolisian akan memeriksa dua anggota TNI yang tertembak di Jalan Pramuka yakni Klasi Sugeng Riyadi dan Prada Akbar Yudhi.


Mereka ditembak oleh orang tak dikenal yang menggunakan mobil Toyota Yaris warna putih usai ratusan pria bersepeda motor menyerang di sejumlah tempat.


"Dua ini belum terbukti terlibat. Mereka belum diperiksa karena masih menjalani perawatan," tandas Rikwanto.


http://megapolitan.kompas.com/read/2012/04/15/19151746/Belum.Ada.Oknum.TNI.Terbukti.Terlibat.Geng.Motor

Dua Polisi Ditembak Perampok


Nasional / Senin, 16 April 2012 01:11 WIB
Metrotvnews.com, Palembang: Dua anggota Kepolisian Daerah Sumatra Selatan, ditembak kawanan perampok yang beraksi di dua lokasi berbeda. Seorang di antaranya ditembak saat mengawal pengusaha karet di daerah Sungai Lilin Musi, Banyu Asin, Ahad (15/4).

Brigadir Polisi Ranita kini terbaring di ruang unit gawat darurat Rumah Sakit Charitas, Palembang. Dia terluka tembak di bagian kaki. Anggota Polsek Pulau Rimau Muba, itu didor ketika mengawal warga yang membawa uang Rp700 juta.

Pengusaha tersebut berencana membeli karet di Desa Benam Bentayan. Menurut warga, mereka diadang dua perampok yang langsung menembakkan senjata api ke arah korban.

Sehari sebelumnya, anggota polisi dari Polsek Mesuji Ogan Komering Ilir, Brigadir Paseno juga ditembak dua orang tak dikenal saat menjemput anak dan istrinya dari pasar. Korban terluka tembak di bagian dada.

Polda Sumatra Selatan sat ini telah membentuk tim untuk memburu pelaku penembakan yang menggunakan senjata rakitan tersebut.(Wtr4)
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/04/16/149199/Dua-Polisi-Ditembak-Perampok/6

Friday 13 April 2012

Polisi 'Dor' Dua Pencuri Motor di Garut


Kamis, 12 April 2012, 12:19 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor (Polres) Garut, menembak dua pelaku jaringan pencurian sepeda motor yang sering melakukan aksinya di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Pelaku pencurian bermotor itu berhasil kita lumpuhkan saat akan ditangkap," kata Kepala Bagian Humas Polres Garut, AKP Liman Heryawan, saat menggelar ekspose penangkapan pencuri sepeda motor, Kamis.
Pelaku yang ditangkap polisi, yakni Wisman (21), Aris (20) dan Jaja (20) ketiganya warga Ciateul, Desa Tarogong, Kabupaten Tarogong Kidul, Garut. Kedua pelaku yang ditembak bagian kaki betisnya, yakni Aris dan Wisman, karena melakukan perlawanan kepada petugas saat akan ditangkap di rumahnya masing-masing.
"Dua pelaku terpaksa kami tembak, sedangkan seorang lagi saat mau ditangkap langsung menyerah," katanya. 
Terungkapnya pelaku pencurian sepeda motor itu berawal ketika mendapatkan laporan kehilangan sepeda motor di wilayah Garut Plasa, Kamis (5/4). Korban bernama Agus petugas satpam PT Chevron di Pasirwangi kehilangan sepeda motor Honda Vario nomor polisi Z-3604-EU.
Ketiga pelaku itu, kata Liman, dalam menjalankan aksinya secara bersama-sama dengan terlebih dahulu mengincar target sepeda motor yang akan dicuri. Setelah ditetapkan target, pelaku berpura-pura duduk di jok sepeda motor, setelah situasi aman langsung membongkar kunci kontak dengan leter T.
Tiga pelaku tersebut mendekam dalam penjara Polres Garut dan dijerat pasal 363 KUH-Pidana tentang pencurian bersama-sama dengan ancaman kurungan tujuh tahun penjara.
Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Sumber: Antara

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/12/04/12/m2cph4-polisi-dor-dua-pencuri-motor-di-garut

Pelaku Curanmor Ditangkap, Dua Tewas Ditembak





Polhukam / Jumat, 13 April 2012 04:16 WIB

Metrotvnewscom, Tambun: Aparat Kepolisian Sektor Tambun, Kabupaten Bekasi, Kamis (12/4), menangkap empat pemuda komplotan pencurian kendaraan bermotor Dua di antaranya ditembak mati petugas, karena melawan saat hendak ditangkap

Dua kawanan sindikat pencurian kendaraan bermotor roda dua itu, yakni Andik dan Mahmud ditangkap karena sering melakuan aksi curanmor di daerah Tambun,  Kabupaten Bekasi.

Sementara itu, dua tersangka lainnya, Nuryasin dan Ilan, terpaksa ditembak mati petugas karena melawan saat akan ditangkap. Keempat pemuda pengangguran itu melakukan curanmor sebanyak empat kali. Bahkan keempat tersangka sempat melakukan pembunuhan terhadap korbannya.

Modus pelaku yaitu berpura-pura meminta bantuan kepada korban untuk diantarkan ke suatu tempat. Setelah korban terbujuk pelaku langsung melakukan aksinya Pelaku tidak segan-segan melukai korbannya jika melawan.

Selain menangkap tersangka, petugas juga menyita barang bukti berupa empat buah sepeda motor hasil kejahatan para tersangka, serta dua buah clurit yang digunakan saat beraksi.

Kini, dua tersangka harus mendekam di ruang tahanan Polsek Tambun, dan terancam Pasal 365 dan 368 Kitab Undang Hukum Pidana, dengan ancaman hukumannya sembilan tahun penjara.(RIZ)
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/04/13/149003/Pelaku-Curanmor-Ditangkap-Dua-Tewas-Ditembak/1

Anggota Tembak Mati Warga Magetan, Polisi Minta Maaf


13 April 2012, 14:53:44| Laporan Eddy Prastyo


suarasurabaya.net| Pihak kepolisian menyampaikan permohonan maaf pada keluarga korban penembakan yang dilakukan anggota Polsek Bendo, Magetan. Permintaan maaf ini disampaikan Kombes Polisi Hilman Thayib Kabid Humas Polda Jatim mewakili institusi Polri tadi di Mapolda Jatim.

Menurut Kabid Humas Polda Jatim, sebagai wujud belasungkawa institusi, tadi pagi AKBP Agus Santosa Kapolres Magetan mendatangi rumah duka di Jl. Lawu, Kecamatan Maospati, Magetan bersama Samsi Wakil Bupati Magetan. Mereka juga ikut dalam proses pemakaman alm Fauzi (32) tadi pagi.

Selain menyatakan belasungkawa dan permohonan maaf, kata Kabid Humas, Polres Magetan tadi juga menyampaikan santunan pada keluarga korban. Menurut Kabid Humas, polisi akan serius menindaklanjuti kasus ini ke proses hukum dan berjanji bersikap adil.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fauzi (32) warga Jl. Lawu, Kec Maospati, Kab Magetan ditembak mati Briptu Andika Surya (32) anggota Unit Reskrim Polsek Bendo, Magetan. Penembakan ini terbilang cukup sadis karena dilakukan dari jarak dekat. Satu peluru yang ditembakkan mengenai pelipis kiri tembus pelipis kanan.

Menurut Kombes Polisi Hilman Thayib Kabid Humas Polda Jatim saat konferensi pers di kantornya tadi, sebelum terjadi cekcok, pelaku memang dalam keadaan mabuk karena tercium bau minuman keras dari mulutnya.(edy)



http://kelanakota.suarasurabaya.net/?id=3eb7762bd881898e80c9ac3122f201b22012105366

Monday 9 April 2012

Anggota Genk Motor Penodong Polisi Ditembak


Oleh:
Jabar - Kamis, 5 April 2012 | 19:23 WIB


INILAH.COM, Garut - Anggota gerombolan bermotor nekad melakukan aksinya dengan menodong dengan senjata tajam kepada aparat kepolisian saat melakukan pengamanan di Jalan Ciateul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Aksi gerombolan bermotor itu bermula ketika seorang anggota polisi Brigadir Dang Tedi Kurniadi dengan berpakaian sipil melakukan patroli pemantauan di wilayah Garut kota, Sabtu (31/3) malam.
Anggota polisi yang mengendarai sepeda motor, tiba-tiba disalip oleh tiga sepeda motor secara berboncengan di Jalan Ciateul, Kecamatan Tarogong Kaler. Salah seorang anggota gerombolan bermotor langsung mengeluarkan dan menodongkan senjata tajam jenis cerulit
Setelah perkelahian dengan gerombolan bermotor itu, Kepala Satreskrim Polres Garut AKP Yusuf Hamdani menyatakan anggotanya langsung mengeluarkan senjata api, dan menembak pelaku pada bagian kaki kirinya.
Sementara lima orang gerombolan bermotor lainnya melarikan diri, setelah mengetahui orang yang dihadapinya merupakan anggota polisi membawa senjata api.
"Pelaku langsung dilumpuhkan oleh anggota kami, sementara pelaku lainnya belum ditangkap. Kami telah mencari ke rumahnya masing-masing tapi tidak ada," katanya.
Sementara itu pengakuan pelaku RI, ia hanya ikut-ikutan bergabung bersama anggota gerombolan bermotor.
Aksi nekad menodong pengendara jalan raya yang diketahui ternyata anggota polisi, kata RI, sebelumnya tidak direncanakan.
"Saat itu saya tidak sadar, karena mabuk, terus diajakin sama teman disuruh merampas HP dan motor di jalan," kata RI.
Akibat perbuatannya itu, RI mendekam di penjara Polres Garut untuk menjalani pemeriksaan hukum lebih lanjut dan dijerat pasal 365 tentang percobaan kekerasan dan pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.[ito]
http://www.inilahjabar.com/read/detail/1848210/anggota-genk-motor-penodong-polisi-ditembak