Sunday 30 September 2012

Ibrahim Ditembak Saat Menjual Motor Curian


Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Refli Permana
Tribunnews.com - Sabtu, 29 September 2012 21:59 WIB

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dua pelaku curanmor, Ibrahim (20) dan Dm (17), dibekuk personel Polsekta IB II Palembang, Jumat (28/9/2012) sekitar pukul 21.00 di wilayah Kampung Bali Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin. Ibrahim bahkan sempat ditembak karena menurut polisi mencoba melarikan diri.
"Saya hanya bertugas mengawasi Black (DPO) saat beraksi. Sementara Dm bertugas menjual motor yang kami rampok," ujar Ibrahim kepada Sripoku.com, di Mapolsekta IB II Palembang, Sabtu (29/9/2012).
Kapolsekta IB II Palembang, Kompol Hadi Syaefudin, melalui Kanit Reskrim, Ipda Alhadi, membenarkan penangkapan terhadap kedua pelaku.
Keduanya ditangkap saat bertransaksi hendak menjual satu unit motor Yamaha Mio milik korban.
"Kami juga akan mencari keberadaan Black yang diduga menjadi otak curanmor di beberapa temapt," kata Alhadi.
http://www.tribunnews.com/2012/09/29/ibrahim-ditembak-saat-menjual-motor-curian

Raja Copet Pasar 16 Ditembak Polisi


Jumat, 28 September 2012 20:00 WIB

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Tarmizi (32), raja copet yang sering beraksi di kawasan Pasar 16 Ilir, keok dilumpuhkan petugas dengan satu kali tembakan pada kaki kanannya. Tersangka Tarmizi dibekuk petugas, ketika beraksi mencopet seorang nenek-nenek yang sedang menyebrang jalan di depan pasar 16 Ilir, Jumat (28/9/2012).

Aksi copet yang diakui tersangka  untuk kedelapan-kalinya ini, dipergoki Kanit Pidum Polresta Palembang Iptu Nanang Supriyatna bersama dua anggota Bripka Agus dan Brigadir Zulkarnain yang saat itu sedang melakukan pengintaian. Namun ketika akan dibekuk, tersangka Tarmizi berusaha melarikan diri dan hendak melawan petugas, sehingga tersangka Tarmizi terpaksa dilumpuhkan.

“Korban itu memang sudah aku buntuti dari belakang sewaktu masih pasar. Aku tidak atahu ternyata ada polisi yang melihat. Seingta aku sudah delapan kali aku mencopet di Pasar 16,” ujar Tarmizi yang tercatat sebagai warga Jl Mujahidin Lrg Khotib II Kel Talang Semut Kec Bukit Kecil.

Sementara menurut Nurhayati (71) yang tak menyangka menjadi korban aksi pencopetan, ia sama sekali tak sadar ketika pelaku mengambil tas sandang berwarna kuning yang berisi uang Rp200 ribu, obat-obatan dan KTP.

“Aku mau menyebrang jalan, karena mau naik angkot jurusan bukit setelah beli obat. Memang wakti itu tas aku seperti ada yang menarik dari belakang,” ujar Nurhayati.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting melalui Kasat Reskrim Kompol Djoko Julianto didampingi Kanit Pidum Iptu Nanang Suprayitna mengatakan, tersangka Tarmizi merupakan pelaku spesialis kasus copet yang sering beroperasi di kawasan Pasar 16 sekitar.

“Kini tersangka masih terus dilakukan penyelidikan lebih lanjut, biasanya tersangka sering berkasi dengan rekan-rekannya,” ujarnya.

http://palembang.tribunnews.com/m/index.php/2012/09/28/raja-copet-pasar-16-ditembek-polisi

Friday 28 September 2012

Bacok Polisi, Sukarjo Tewas Ditembak



KOMPAS.com/AHMAD FAISOLKanit Reskrim Polsek Jatibanteng Zulkifli dirawat di RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, usai dibacok Sukarjo.
SITUBONDO, KOMPAS.com - Aiptu Zulkifli (46), Kanit Reskrim Polsek Jatibanteng, Situbondo, Jawa Timur, mengalami luka bacok di bagian tangan kirinya setelah dibacok Sukarjo (60), warga Desa/Kecamatan Jatibanteng, saat mengantar surat panggilan kepada Sukarjo, yang ditetapkan sebagai tersangka pelaku penganiayaan, di rumahnya. Karena lukanya cukup parah, Zulkifli dilarikan ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, dan dirawat intensif.
Adapun Sukarjo, yang menganiaya Murtiah (63), kakaknya, tewas setelah paha kirinya ditembak oleh anggota Unit Reskrim Brigadir Hadiyanto, yang mendampingi Zulkifli mengantar surat panggilan kedua terhadap Sukarjo. Sukarjo yang dikenal temperamental itu tewas karena kehabisan darah di Puskesmas Kecamatan Besuki.
"Anggota Reskrim Polsek Jatibanteng, terpaksa menembak paha pelaku karena tembakan peringatannya tidak digubris," kata Kasat Reskrim Polres Situbondo, Jumat (28/9/2012).
Menurutnya, kejadian yang menimpa Aiptu Zulkifli itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Entah kenapa, Sukarjo menolak menerima surat panggilan itu dan marah-marah. Bahkan Sukarjo langsung mengambil sebilah celurit dan membacok Aiptu Zulkifli. Hadiyanto lalu menghunus pistolnya dan memberikan tembakan peringatan ke udara. Tak digubris, Hadiyanto mengarahkan pistolnya ke paha Sukarjo.
Editor :
Farid Assifa


http://regional.kompas.com/read/2012/09/28/16151897/Bacok.Polisi..Sukarjo.Tewas.Ditembak

Thursday 27 September 2012

TNI dan Polri Bentrok, 8 Anggota Terluka

http://s940.vuclip.com/70/42/70421244054f884d774a4ed4abb2e4a3/ba71763/TNIdanPolri_7042_w_2.3gp?c=440269838&u=2146720695&s=BOgnto

Kepergok, Perampok Pemilik Warung di Tigaraksa Didor Polisi

Jumat, 28/09/2012 01:13 WIB
Jakarta Kawanan perampok bergolok menggasak uang tunai di rumah Fitria Susanti (20) pemilik warung di Tigaraksa, Tangerang dini hari kemarin. Para pelaku yang sempat melukai korban itu kepergok warga hingga akhirnya ditembak polisi saat penyergapan.

Kapolsek Tigaraksa Kompol Afroni S mengatakan, pihaknya telah menangkap dua dari tiga pelaku.

"Dua tertangkap, di mana yang satunya tertembak di bagian kaki saat hendak melarikan diri. Satu lagi berhasil melarikan diri," jelas Afroni kepada detikcom, Kamis (27/9/2012).

Ketiga pelaku adalah Wawa (23), Endang (24), tertembak di bagian kaki dan Rudi (20) yang hingga kini masih buron.

"Tersangka Endang merupakan residivis," katanya.

Aksi perampokan itu terjadi pada Kamis (27/9) dini hari menjelang subuh. Saat itu, korban dan ibunya tengah tertidur lelap.

"Tersangka masuk melalui atap rumah korban," katanya.

Para tersangka kemudian merusak pintu korban hingga membuat korban terbangun dan memergoki aksinya. Mengetahui aksinya dipergoki korban, salah satu tersangka kemudian memukul korban di bagian kepala hingga mengalami luka.

"Korban kemudian menjerit meminta pertolongan warga," ujar dia.

Warga yang mendengar teriakan korban kemudian berlarian ke rumah korban. Warga kemudian mengepung tersangka dan melaporkannya ke Polsek Tigaraksa.

Tidak lama polisi datang dan mengepung rumah korban bersama-sama warga. Dua tersangka yang terpojok dan berhasil dibekuk aparat petugas, sementara satu lainnya kabur.

Tersangka Endang diberi 'hadiah' timah panas di bagian kakinya karena berupaya melawan petugas saat penggerebekan.

Dari para tersangka, polisi berhasil menyita barang bukti berupa golok, uang tunai Rp 3 juta milik korban dan sepeda motor milik tersangka. Kedua tersangka dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

(mei/mok) 


http://news.detik.com/read/2012/09/28/011335/2042008/10/kepergok-perampok-pemilik-warung-di-tigaraksa-didor-polisi?9911012

Wednesday 26 September 2012

Papua Man Injured in Police Shootout


[Updated on Wednesday, September 26, 2012]

Jayapura. Police officers shot one person during an exchange of fire with a group of unidentified men in Urumusu, Nabire district, Papua on Tuesday. 

“During the fire exchange, one of the members of the armed group was shot in the thigh and is currently being treated at Nabire Regional Hospital,” said Papua Police spokesman I Gede Sumerta Jaya on Tuesday. 

The incident began when three to five people blocked the Trans Papua Road — the main road leading to several districts — to extort money from passing vehicles. 

“Every vehicle that [was] heading to the gold mining site Topo was asked for money,” Sumerta said. “If they did not give them money, the vehicles were banned from continuing their way.” 

Upon receiving information from local residents about the extortion, the Nabire police immediately went to the location but were greeted with fired shots. 

“The fire exchange was inevitable because our members were shot at. One of the men from the armed group named Kristian Songgonau got shot in the left thigh.” 

Sumerta said other members of the group managed to escape to the forest, adding that the men were using revolvers and SS1 assault rifles to shoot at the police. “Other perpetrators escaped arrest,” he said. 

Sumerta said the road is now safe. “The situation is now under control, the traffic flow has returned to normal.” 

Meanwhile, the police have continued to investigate Friday’s attack on the Freeport office in Timika, Papua.   

The Mimika district police have questioned five people as witnesses in the case and police have obtained several other names. 

Danny Siregar, Mimika district police chief, said that he will continue to investigate the case.   

“We will investigate everything that has been committed, the vandalism and torching [of the office]. We have questioned 5 witnesses and have processed the crime scene. We’ve also gathered evidence,” Danny told reporters in Jayapura on Monday. 

Danny said that the perpetrators will be charged for vandalism. No one has been named as suspect in the incident yet.   

“The police already have a CCTV recording of the Friday incident and have even obtained the names [of the perpetrators].” 

A mob of some 300 people on Friday attacked a Freeport office in Timika. 

The angry crowd also burned two cars and threatened to burn down the Mimika district office if the gold mining company failed to fulfill their demands. 

The incident started during a meeting between relatives of the recently deceased Papua affairs manager for Freeport, David Beanal, and the company’s management. 

Relatives of David and the mob that later converged on the office wanted Freeport’s absent president director, Rozik B. Soetjipto, to be present at the meeting to discuss their demands, which included appointing locals to lead the company’s community development division.  

Suara Pembaruan

http://www.thejakartaglobe.com/home/papua-man-injured-in-police-shootout/546383

Tuesday 25 September 2012

Pencuri Burung Tersungkur Diterjang Timah Panas Polisi

 
Selasa, 25/09/2012 09:37 WIB
Foto: Syaiful KusmandaniJakarta - Seorang tersangka pencuri burung bernama Bangkit, warga Desa Jambearum Kecamatan Puger, ditembak kakinya oleh petugas Polres Jember, Selasa (25/9/2012) pagi. 

Dia ditembak setelah kepergok mencuri burung milik salah seorang anggota Polres Jember bernama Briptu Boma.

"Saat kita pergoki, tersangka berusaha melarikan diri. Tembakan peringatan sudah kita lakukan, tetapi tersangka tidak mempedulikannya. Terpaksa kita tembak kaki kanannya agar tidak terus kabur," kata Kasatreskrim Polres Jember AKP Makung Ismoyojati kepada detiksurabaya.com.

Selain membekuk Bangkit, polisi juga menangkap tersangka lain bernama Ponari (23) warga Desa Balung Lor Kecamatan Balung. Polisi juga menyita barang bukti 9 burung berbagai jenis. Diantaranya Kenari, Punglor Batu dan Love Bird.

Makung menjelaskan, Bangkit memang sudah lama menjadi incaran polisi. Hal ini terkait dengan sepak terjangnya yang sering mencuri burung, khususnya di kawasan Jember Selatan dan Barat. Dari data yang ada di kepolisian, Bangkit setidaknya telah melakukan 6 kali pencurian burung di lokasi dan waktu berbeda. 

"Bahkan untuk yang TKP di Kecamatan Ambulu, tersangka sempat mengikat korbannya dengan mukena dan menghajar korban," lanjut Makung.

Khusus untuk TKP di rumah Briptu Boma di Karang Anyar, Kecamatan Gumuk Mas, Bangkit setidaknya telah mencuri sebanyak 30 ekor burung Kenari. 

"Karena korban selama ini memang beternak burung kenari," terang Makung.

Dia menambahkan, selama ini burung hasil curian tersangka, dijual di kawasan Jember dan sekitarnya. "Sekarang ini kita masih menyita sembilan ekor. Kita terus telusuri keberadaan barang bukti lain, sekaligus peadahnya," tandasnya.

Kepada detiksurabaya.com, Bangkit mengaku mencuri hanya 2 kali. Hal itu terpaksa dia lakukan karena selama ini sulit mendapat pekerjaan. 

"Ijasah saya cuma SD mas, saya sulit dapat kerja. Sedangkan anak istri saya tetap butuh makan. Terpaksa saya mencuri," ujarnya sembari meringis menahan sakit akibat luka tembak di kaki kanannya.

(fat/fat)


http://surabaya.detik.com/read/2012/09/25/093725/2034431/475/pencuri-burung-tersungkur-diterjang-timah-panas-polisi 

Monday 24 September 2012

Seorang Pencuri Motor Ditembak



indosiar.com, Temanggung - (Senin, 24.09.2012) Nengaku sebagai seorang polisi, pelaku pencurian kendaraan di Temanggung, Jawa Tengah, di tembak kakinya oleh petugas. Modusnya, mereka mengaku polisi, lalu merampas motor korbannya. Polisi mengamankan tiga belas sepeda motor dan satu unit mobil sebagai barang bukti.
Tersangka Supriyanto, warga Temanggung ini, Minggu kemarin terpaksa ditembak kakinya, karena menurut polisi Supriyanto mencoba melarikan diri saat ditangkap di rumahnya. Pada saat berbeda, komplotan Supriyanto juga berhasil digulung polisi. Mereka adalah Furkon, dan Sutrino warga Lamongan Jawa Timur.
Untuk memuluskan tindak kejahatannya, Supriyanto cs mengaku sebagai polisi. Targetnya adalah pengendara kendaraan bermotor. Pertama mereka memepet kendaraan korban dengan dalih pengembangan kasus kejahatan. Para pelaku juga mengancam akan menembak korban jika melakukan perlawanan. Pelaku kemudian membawa kabur kendaraan korban.
Menurut Supriyanto, satu unit sepeda motor hasil kejahatan dijual dengan harga 1 juta duaratus lima puluh ribu atau 1 juta limaratus ribu rupiah.
Sebagai barang bukti, petugas mengamankan tiga belas unit sepeda motor dan satu unit mobil. Petugas juga masih melakukan pengembangan kasus ini. Karena disinyalir ada jaringan lain yang sudah terorganisir dengan modus mengaku polisi. (Budi Kusuma/Sup)

 http://www.indosiar.com/patroli/seorang-pencuri-motor-ditembak_99306.html

Polisi Tembak Anggota Gerombolan Bersenjata


AYAPURA, KOMPAS.com — Polisi dari Satuan Resmob Polres Nabire, Senin (24/9/2012),  menembak KS (20), seorang anggota gerombolan bersenjata. KS ditembak dalam kontak senjata di kawasan Urumusu, Kabupaten Nabire.
Sebelum kontak senjata terjadi kelompok bersenjata itu sempat memalang jalan dan memalak para pengguna jalan yang hendak menuju pedalaman. Penghadangan itu kemudian dilaporkan kepada polisi.
Saat polisi mendatangi tempat itu terjadi kontak senjata. Dalam kontak senjata itu KS terkena tembakan di paha kanan tembus paha kiri.
Menurut Pejabat Kepala Bidang Humas Polda Papua Ajun Komisaris Besar I Gde S Jaya, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Nabire.
Dua anggota gerombolan bersenjata lainnya kabur ke arah hutan. Mereka membawa sepucuk SS 1 dan sebuah revolver.

http://regional.kompas.com/read/2012/09/24/18422562/Polisi.Tembak.Anggota.Gerombolan.Bersenjata

Thursday 20 September 2012

Tersangka Kasus Penipuan yang Mati Ditembak di Cirebon


Tribunnews.com - Kamis, 20 September 2012 10:53 WIB
TRIBUNNEWS,COM, CIREBON -- Polisi ternyata masih belum mengetahui identitas asli pria yang tewas di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (14/9/2012). Pekan lalu, polisi terpaksa menembak pria yang masuk dalam daftar pencarian orang karena kasus pencurian dan penipuan tersebut karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Menurut Kapolres Cirebon, AKBP Hero Henrianto Bachtiar, polisi mengantongi tiga identitas berbeda dari pria yang tertembak itu.
"Dengan tiga identitas yang berbeda, polisi belum mendapatkan identitas asli tersangka," ujarnya seusai upacara serah terima jabatan Kapolsek Gunung Jati, di Mapolres Cirebon, Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (19/9/2012).
Sejauh ini, kepolisian masih mencatat identitas pria itu dengan Bil, seperti yang tertera pada pelat mobilnya, Derek sesuai dengan data di paspor, dan Jorgen sesuai identitasnya yang tercantum pada tanda pengenal Singapore Air Lines. Polisi juga mengecek alamat pria itu di Matraman, Jakarta Timur, tetapi tak ada yang mengenalnya. "Belum ada keluarga yang mengakui tersangka," katanya.
Menurut Hero, kasus Bil sepenuhnya ditangani Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Jakarta. Setelah diautopsi di Rumah Sakit Losarang, Kabupaten Indramayu, jenazah lelaki itu dibawa ke Polda Metro. Kemungkinan, ucap Hero, jenazah Bil telah dikuburkan pihak Polda Metro.
Polda Metro pun memeriksa dua laporan pengaduan (LP) atas nama tersangka. Keterangan beberapa saksi korban penipuan itu dicatat dalam BAP.
"Ada LP dari seorang dokter bernama Diah di Jakarta Timur. Ia melaporkan kehilangan mobil Terrios putih yang kemudian digunakan tersangka," ujar Hero. Seperti diberitakan sebelumnya, DPO Polda Metro Jaya itu menggunakan mobil Daehatsu Terios putih bernomor polisi B 1 L pada saat disergap.
Selain itu, ucapnya, ada laporan lain dari seorang perempuan dari Kota Bekasi, Neneng, yang mengaku kehilangan Rp 50 juta lebih dan perhiasan karena ditipu Bil. Hero mengatakan ada dua laporan lagi di luar perkara Jakarta Timur dan Kota Bekasi. Keberadaan Bil di Cirebon terutama untuk mencari korban berikutnya, termasuk pegawai di Kantor Pegadaian Syariah Tukmudal, Kecamatan Sumber, berinisial II.
Beberapa menit sebelum peristiwa nahas Jumat pekan lalu itu, Bil sempat mengantar II ke kantornya.
Hero mengatakan, dari pengakuan II di hadapan polisi, Jorgen sempat merayu II untuk jadi pacarnya. Polisi menduga, modus penipuan dan pencurian ala Jorgen melalui hubungan pacaran seperti itu. "Targetnya adalah perempuan-perempuan berada dengan pendapat cukup, minimal memiliki mobil," ujar Hero.
Tersangka melakukan pendekatan seperti itu dengan cara mengaku sebagai pilot dan penampilan fisik termasuk memakai mobil hasil curian. Saat ada kesempatan, Bil pun berusaha untuk mengambil barang-barang berharga milik perempuan yang menjadi pacarnya. Selain memeriksa perkara Bil, Polda Metro Jaya juga menyelidiki peristiwa penyergapan terhadap Bil. Kala itu, seorang anggota polisi sendirian menyergap Bil dan menembakinya.
http://www.tribunnews.com/2012/09/20/tersangka-kasus-penipuan-yang-mati-ditembak-di-cirebon

Melawan Pakai Celurit, Pencuri Kabel Tewas Ditembak


KOMPAS.com/AHMAD FAISOL
Penulis : Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Kamis, 20 September 2012 | 17:26 WIB
Kapolres Probolinggo AKBP Gatot Soegeng Soesanto menunjukkan sabuk jimat dan barang bukti pencurian kabel kawat telepon.
PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Polisi terpaksa menembak Babun (27), salah seorang pencuri kabel kawat telepon hingga tewas karena melawan dengan celurit saat hendak ditangkap. Peristiwa itu terjadi di Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (20/9/2012) dini hari. Beruntung, polisi yang menembak pelaku selamat dari sabetan celurit.
Dalam melakukan aksinya, Babun tidak sendirian. Dia bersama Agus, Andik, Rafik, Sugiadi, dan Rudi, mereka semua warga Kecamatan Dringu dan diduga kuat spesialis pencuri kabel kawat telepon. Kapolres Probolinggo AKBP Gatot Soegeng Soesanto mengatakan, para pelaku adalah pencuri profesional, karena cara mereka mencuri begitu cepat dan terorganisir.
"Babun terpaksa ditembak karena melawan dengan celurit pada polisi yang hendak menangkapnya. Sementara Rudi berhasil melarikan diri dan sekarang sedang dalam pengejaran polisi. Adapun Agus, Andik, Rafik dan Sugiadi berhasil kami tangkap. Meerka dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun," kata Gatot.
Barang bukti berupa kawat kabel, dua celurit, empat buah gergaji besi, sabuk jimat, dan mobil Avanza hitam yang digunakan juga diamankan di Mapolres. Kawat telepon milik Telkom yang dicuri tersebut panjangnya sekitar 150 meter senilai sekitar Rp 16 juta.
"Namun kerugiannya bisa lebih dari itu. Karena kawat telepon tersebut menghambat masyarakat untuk berkomunikasi," jelas Gatot.
Gara-gara pencurian kabel tersebut, rumah sakit, perusahaan, kantor pelayanan masyarakat, polsek, dan organisasi lain mengalami hambatan komunikasi. Karena itu, menurut Gatot, kerugian akibat pencurian kabel bisa bertambah.
Dijelaskan, penangkapan kawanan pencuri kabel berawal ketika polisi melakukan patroli dengan motor. Saat melintas di Desa Randumerak, polisi dikagetkan dengan suara benda jatuh. Melihat ke atas, diketahui kabel telepon bergelantungan. Di saat bersamaan, ada mobil Avanza mencurigakan terparkir di dekat pom bensin. Melihat gelagat mencurigakan tersebut, polisi kemudian menghubungi rekan-rekannya untuk melakukan penangkapan. Hingga kemudian salah seorang pelaku, Babun terpaksa ditembak karena berusaha melawan.
Editor :
Farid Assifa


http://regional.kompas.com/read/2012/09/20/17265287/Melawan.Pakai.Celurit.Pencuri.Kabel.Tewas.Ditembak

Hendak Kabur, Alap-alap Curanmor Ditembak


image
TERSANGKA: Polisi menunjukkan tersangka pencurian sepeda  motor, di Mapolres Temanggung, Kamis (20/9). (suaramerdeka.com/Raditia Yoni Ariya)

20 September 2012 | 21:12 wib
TEMANGGUNG, suaramerdeka.com - Supriyanto (32), alap-alap sepeda motor warga Dusun Ngancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas. Pasalnya, saat dilakukan penangkapan pria yang mengaku sudah belasan kali mencuri sepeda motor ini hendak melarikan diri.
Dia baru menyerah dan roboh setelah beberapa kali timah panas menembus kakinya. Empat titik luka tembak masing-masing satu terdapat di kaki kiri, dan tiga lainnya tepat mengenai kaki kanan bagian bawah.
Kasubag Humas Polres Temanggung, AKP Marino, mengatakan, petugas yang telah lama menyanggong tak mau kecolongan, sehingga bertindak sigap. Supriyanto sendiri disinyalir merupakan pemain lama, dan sudah menjadi target operasi polisi.
Keberhasilan penangkapan ini berawal dari adanya laporan kehilangan sepeda motor Yamaha Mio, warna merah maroon, AA 4493 AN, atas nama Nurohim, warga Dusun Kupen, Desa Termas, Kecamatan Kandangan. Motor tersebut hilang di pinggir lapangan Dusun Sewatu, Desa Campursari, Kecamatan Bulu.
"Saat dilakukan penyergapan di Desa Kundisari, Kecamatan Kedu beberapa waktu lalu tersangka yang terkenal licin ini tidak kooperatif, malah mencoba melarikan diri. Anggota kita pun dengan cepat bereaksi dan melumpuhkannya dengan timah
panas," ujarnya Kamis (20/9).
Selain menangkap Supriyanto, dari hasil pengembangan petugas juga membekuk seorang pemetik barang curian bernama Purkon (24). Pria yang menjadi penadah ini beralamat di Dusun Bantengan, Desa Kebonsari, Kecamatan Wonoboyo. Namun, berdasar pengakuan Supri mereka kerap melakukan transaksi di Pasar Lowak Tegong, Kecamatan Jumo. 
"Saya sudah 13 kali mencuri sepeda motor, lokasinya di seputar Temanggung saja. Saat beraksi saya menggunakan alat berupa cuter dan pemotong kuku. Cuter buat motong kabel sedangkan pemotong kuku buat menghidupkan motor," kata Supriyanto.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (curat), dan ancaman hukuman paling lama tujuh tahun penjara. Sementara, penadah dikenakan pasal 480 KUHP, tentang pertolongan kejahatan dengan ancaman empat tahun penjara.
( Raditia Yoni Ariya / CN32 / JBSM


http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/09/20/130500/Hendak-Kabur-Alap-alap-Curanmor-Ditembak

Serang Polisi, Orang Gila Tewas Ditembak



Jumat, 21 September 2012 03:00 WIBMetrotvnews.com, Padang:Seorang warga yang diduga mengidap sakit jiwa tewas ditembak polisi di Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (20/9).

Pasalnya, pria bernama Jamalis itu menyerang polisi dengan celurit saat akan diamankan setelah memblokade jalan depan rumahnya. Adapun polisi yang dibacok, Aipda Yulius, tersungkur dengan luka di bagian kepala dan lengannya.

Jenazah Jamalis dan Aipda Yulius langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Padang. Dua proyektil peluru yang membuat Jamalis tewas masih bersarang di dadanya.

Sebelumnya, Jamalis memblokade jalan di depan rumahnya tanpa sebab. Aksi tersebut membuat warga lain tidak dapat melintas sehingga anggota Polsek Batang Anai datang ke lokasi. (Wrt3)

http://www.metrotvnews.com/metronews/newsvideo/2012/09/21/159934/Serang-Polisi-Orang-Gila-Tewas-Ditembak/6

Tersangka Kasus Penipuan yang Mati Ditembak di Cirebon


Tribunnews.com - Kamis, 20 September 2012 10:53 WIB
TRIBUNNEWS,COM, CIREBON -- Polisi ternyata masih belum mengetahui identitas asli pria yang tewas di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (14/9/2012). Pekan lalu, polisi terpaksa menembak pria yang masuk dalam daftar pencarian orang karena kasus pencurian dan penipuan tersebut karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Menurut Kapolres Cirebon, AKBP Hero Henrianto Bachtiar, polisi mengantongi tiga identitas berbeda dari pria yang tertembak itu.
"Dengan tiga identitas yang berbeda, polisi belum mendapatkan identitas asli tersangka," ujarnya seusai upacara serah terima jabatan Kapolsek Gunung Jati, di Mapolres Cirebon, Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (19/9/2012).
Sejauh ini, kepolisian masih mencatat identitas pria itu dengan Bil, seperti yang tertera pada pelat mobilnya, Derek sesuai dengan data di paspor, dan Jorgen sesuai identitasnya yang tercantum pada tanda pengenal Singapore Air Lines. Polisi juga mengecek alamat pria itu di Matraman, Jakarta Timur, tetapi tak ada yang mengenalnya. "Belum ada keluarga yang mengakui tersangka," katanya.
Menurut Hero, kasus Bil sepenuhnya ditangani Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Jakarta. Setelah diautopsi di Rumah Sakit Losarang, Kabupaten Indramayu, jenazah lelaki itu dibawa ke Polda Metro. Kemungkinan, ucap Hero, jenazah Bil telah dikuburkan pihak Polda Metro.
Polda Metro pun memeriksa dua laporan pengaduan (LP) atas nama tersangka. Keterangan beberapa saksi korban penipuan itu dicatat dalam BAP.
"Ada LP dari seorang dokter bernama Diah di Jakarta Timur. Ia melaporkan kehilangan mobil Terrios putih yang kemudian digunakan tersangka," ujar Hero. Seperti diberitakan sebelumnya, DPO Polda Metro Jaya itu menggunakan mobil Daehatsu Terios putih bernomor polisi B 1 L pada saat disergap.
Selain itu, ucapnya, ada laporan lain dari seorang perempuan dari Kota Bekasi, Neneng, yang mengaku kehilangan Rp 50 juta lebih dan perhiasan karena ditipu Bil. Hero mengatakan ada dua laporan lagi di luar perkara Jakarta Timur dan Kota Bekasi. Keberadaan Bil di Cirebon terutama untuk mencari korban berikutnya, termasuk pegawai di Kantor Pegadaian Syariah Tukmudal, Kecamatan Sumber, berinisial II.
Beberapa menit sebelum peristiwa nahas Jumat pekan lalu itu, Bil sempat mengantar II ke kantornya.
Hero mengatakan, dari pengakuan II di hadapan polisi, Jorgen sempat merayu II untuk jadi pacarnya. Polisi menduga, modus penipuan dan pencurian ala Jorgen melalui hubungan pacaran seperti itu. "Targetnya adalah perempuan-perempuan berada dengan pendapat cukup, minimal memiliki mobil," ujar Hero.
Tersangka melakukan pendekatan seperti itu dengan cara mengaku sebagai pilot dan penampilan fisik termasuk memakai mobil hasil curian. Saat ada kesempatan, Bil pun berusaha untuk mengambil barang-barang berharga milik perempuan yang menjadi pacarnya. Selain memeriksa perkara Bil, Polda Metro Jaya juga menyelidiki peristiwa penyergapan terhadap Bil. Kala itu, seorang anggota polisi sendirian menyergap Bil dan menembakinya.
http://www.tribunnews.com/2012/09/20/tersangka-kasus-penipuan-yang-mati-ditembak-di-cirebon

Pria Bertato Yang Didor Telah Jadi Target Polisi

Kamis, 20/09/2012 18:09 WIB
Surabaya - Pria bertato yang ditembak mati Unit Resmob Polda Jatim rupanya telah lama menjadi buron polisi. Arifin (32), tersangka perampasan sepeda motor juga berstatus residivis dengan kasus serupa.

Hal ini ditegaskan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib. Dia menjelaskan kronologis penembakan ini berawal dari patroli unit Resmob Polda Jatim di kawasan Bungurasih, Rabu (18/9) malam.

Ketika itu petugas dari unit Bunuh Culik Subdit Resmob Ditreskrim Umum Polda Jawa Timur mendapati Arifin berada di Terminal Bungurasih. Karena itu polisi kemudian membuntuti Arifin.

Ketika Arifin pulang dan melintasi Jalan Raya Waru sebelum kantor Mahkamah Militer - Oditur Militer Waru, polisi mencoba menghentikannya. Namun upaya polisi ini tidak digubris, bahkan Arifin semakin tancap gas hingga membuat dirinya tersungkur.

"Saat ditangkap tersangka (Arifin) justru melawan dan hendak melukai petugas dengan pisau yang disembunyikannya di saku. Itulah yang mendesak polisi menembak dada kiri dan kanan tersangka. Tersangka tewas di lokasi," kata Kombes Pol Hilman Thayib, Kamis (20/9/2012).

Keberadaan Arifin, lanjut dia, diketahui setelah polisi menangkap Susilo ludianto (22) dan Rudi Hartono (30). Dua warga Jalan Geluran, Sidoarjo ini merupakan rekan Arifin saat beraksi.

Dalam catatan polisi, Arifin merupakan target operasi Polrestabes Surabaya dan Polres Sidoarjo sejak 2008. Arifin juga telah empat kali menjadi residivis.

"Tersangka ini residivis empat kali. Dan Polda Jatim pun pernah menangkap tersangka karena kasus serupa," tutup Hilman.

(nrm/bdh) 


http://surabaya.detik.com/read/2012/09/20/180940/2028464/466/pria-bertato-yang-didor-telah-jadi-target-polisi

Residivis Pencuri Motor Ditembak Mati


Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Kamis, 20 September 2012 | 17:37 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Gembong spesialis perampas motor yang biasa beraksi di wilayah perbatasan Surabaya-Sidoarjo tewas di tangan polisi Rabu (19/9/2012) dini hari. Bagian dada Arifin alias Alvin (32) warga Jalan Nangka I Geluran, Taman Sidoarjo itu diterjang peluru panas setelah mencoba kabur dan melawan polisi dengan senjata tajam.
Keberadaan Arifin terdeteksi saat petugas Unit Bunuh Culik Subdit Resmob Dit Reskrimum Polda Jatim pimpinan Kompol Arbaradi Jumhur berpatroli di kawasan perbatasan Surabaya-Sidoarjo sebelah selatan, tepatnya di kawasan Terminal Bungurasih hingga kecamatan Waru Sidoarjo. Patroli tersebut menyusul banyaknya laporan kasus perampasan motor di daerah itu.
"Saat dihentikan, Arifin malah mencoba kabur bersama rekannya dengan berboncengan motor, saat motor terjatuh, dia justru melawan dengan senjata tajam," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Hilman Thayib, Kamis (20/9/2012).
Menurut catatan polisi, Arifin alias Alvin merupakan residivis yang pernah ditangkap oleh Polres Sidoarjo, Polwiltabes Surabaya, Polsek Taman Sidoarjo dan Polsek Gayungan Surabaya dalam perkara pencurian dengan kekerasan sepeda motor yang melanggar pasal 365 KUHP. Aksinya dilakukan antara tahun 2008-2010. Arifin juga dikenal sebagai perampok yang cukup licin dalam beraksi sehingga berkali-kali lolos dari kejaran petugas. Arifin juga tidak segan-segan melukai korbannya saat melakukan perampasan motor.
Editor :
Farid Assifa


http://regional.kompas.com/read/2012/09/20/17370296/Residivis.Pencuri.Motor.Ditembak.Mati

Wednesday 19 September 2012

Perampok yang Ditembak Mati Amat Profesional


Penulis : Ambrosius Harto Manumoyoso | Selasa, 18 September 2012 | 20:47 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Komplotan perampok sepeda motor di Kampung Pekopen, Tambun, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang tertangkap dan ada yang ditembak mati pada Sabtu (15/9/2012) malam ternyata amat profesional.
Mereka mengakui sudah lebih dari 25 kali merampok di Jabodetabek beberapa bulan ini.
-- Dedy Murti Haryadi
"Mereka mengakui sudah lebih dari 25 kali merampok di Jabodetabek beberapa bulan ini," kata Kasatreskrim Polresta Bekasi Komisaris Dedy Murti Haryadi saat merilis kasus tersebut di kantor Polresta Bekasi, Jababeka, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/9/2012).
Komplotan yang ditangkap berjumlah empat orang. Dalam penangkapan, dua perampok ditembak mati, yakni Hermansyah (24) dan Yahya Basuki (21) dari Jabung, Lampung. Satu tersangka dilumpuhkan dengan tembakan di kaki adalah Adam (29) yang juga berasal dari Lampung. Satu tersangka kabur dan buron adalah Agus.
Dari pengakuan Adam, komplotan ini sudah beraksi setidaknya 20 kali cuma dalam September 2012. Komplotan tersebut tertangkap pada Sabtu (15/9/2012). Artinya, dalam 15 hari, mereka merampok 20 kali atau dalam sehari lebih dari satu kali beraksi. Lokasi perampokan mereka di Jadetabek meskipun lebih sering beraksi di Bekasi.
Adam mengakui hampir semua aksi mereka berhasil. Mereka juga tidak segan melukai bahkan menghabisi korban yang melawan. Komplotan ini membekali diri dengan pistol rakitan dan peralatan pencurian. Buktinya, dari komplotan itu disita dua pucuk senjata api rakitan jenis Revolver, 33 butir peluru, 3 kunci letter T, 33 anak kunci letter T, dan 2 sepeda motor Honda Beat dan Honda Supra X.
Dedy mengatakan, komplotan ini terlibat dalam percobaan perampokan terhadap seorang warga di Kampung Pekopen RT 006 RW 06, Tambun, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (15/9/2012) pukul 19.30.
Waktu itu, korban bernama Supanto memergoki komplotan ini hendak membawa kabur sepeda motor Yamaha Vixion berpelat nomor B 3138 FIE dari garasi rumah. Supanto meneriaki para pelaku sehingga membangunkan warga. Panik karena kepergok, pelaku bergegas melarikan diri. Namun, pelaku sempat melepaskan tembakan yang mengenai paha kanan Supanto.
Pelaku kemudian kabur tanpa membawa hasil, sedangkan korban ditolong warga dan peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Tambun. Dedy mengatakan, berdasarkan informasi intelijen, petugas menduga komplotan itu lari dan bersembunyi di suatu rumah kontrakan tidak terlalu jauh dari lokasi perampokan.
Petugas kemudian mendatangi dan menggerebek kontrakan itu. Di sanalah petugas mendapati komplotan tersebut bersembunyi. Karena berusaha kabur dan menembaki petugas, di antara mereka ada yang tertembak dan tewas. 
Editor :
Robert Adhi Ksp


http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/18/20470136/Perampok.yang.Ditembak.Mati.Amat.Profesional

Monday 17 September 2012

Munarman : 4 Anggota FPI Tertembak Oleh Polisi, 1 Diduga Oleh Peluru Tajam


Munarman dengan latar belakang massa FPI yang menunaikan sholat Ashar di depan Kedubes (twitter)
Munarman Dengan Latar Belakang Massa FPI Yang Menunaikan Sholat Ashar Di Depan Kedubes (Twitter)

Senin, 17 September 2012 - 16:45 · Topik: kontroversi-film-innocence-muslim
Jakarta, Seruu.com - Aksi massa dari Front Pembela Islam dan Forum Umat Islam di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat ternyata memakan korban dari pengunjukrasa. Jurubicara FPI, Munarman menyatakan empat orang terluka oleh tembakan aparat dalam bentrok yang berlangsung di jalan Merdeka Selatan Senin (17/9/2012).
 

"Satu orang ditembak di dada dengan peluru tajam, Ustad Hafidz, dari FPI Cianjur. Sisanya kena peluru karet," jelas Munarman yang juga Ketua Bidang Advokasi FPI, kepada wartawan di lokasi, Senin (17/9/2012).


Menurut dia, polisi yang melakukan penjagaan di depan Kedubes RI telah bertindak di luar batas. Kedatangan sekitar dua ribu massa itu untuk menyampaikan protes terhadap penayangan film "Innocence of Muslims".


"Tapi, kami baru datang, ga sampe lima menit sudah dilepas tembakan dan water canon. Mereka yang serukan kekerasan duluan, mereka yang provokasi," tegas dia.


Munarman menyatakan, polisi harus bertanggung jawab kepada umat Islam atas tindakan bar-bar nya. Kemudian, pelaku penembakan harus diadili sesuai hukum yang berlaku. [simon salakory]

http://www.seruu.com/utama/nasional/artikel/munarman-4-anggota-fpi-tertembak-oleh-polisi-1-diduga-oleh-peluru-tajam