Senin, 06 Juni 2011 | 01:19:13 WITA | 421 HITS
Akibatnya, korban yang juga anggota Kompi Anmor Kodam VI Mulawarman, Kalimantan, Pratu Wahyu Fajariyanto itu dilarikan ke RS Pelamonia, Makassar, setelah sebutir peluru bersarang di dada kanan korban.
Saksi mata di lokasi kejadian, Adnan, mengungkapkan, peristiwa penembakan itu terjadi setelah salah seorang warga setempat bernama Rezky bersama rekan-rekannya melintas di Jl Ketimun – tak jauh dari Pasar Sentral Pangkep menggunakan mobil Nissan Terrano.
Saat melintas itu, sekumpulan pemuda yang diduga sedang mabuk menahan mobil dan memalaki warga ini. Karena tak digubris, pemuda ini merusaki kaca pelindung anti hujan mobil tersebut. Mobil Rezky langsung meninggalkan lokasi itu dan bergegas ke Polsek Pangkajene untuk melaporkan peristiwa itu.
Setelah menerima pengaduan tersebut, petugas dari Polsek Pangakajene lalu ke lokasi itu untuk mengecek laporan tersebut. Saat tiba di lokasi, kata Adnan, jalanan telah dipalang dengan sejumlah sepeda motor yang diparkir sepanjang jalan tersebut.
Saat polisi yang jumlahnya diperkirakan hanya empat orang itu menegur kelompok pemuda tersebut, oleh pemuda dan oknum tentara, berbalik hendak merampas senjata polisi. Malah, dia mengeluarkan sangkur yang ada di pinggangnya. “Silakah tembak, saya ini anggota TNI,” tantang oknum TNI tersebut seperti ditirukan seorang polisi.
Karena tidak seimbang, para polisi kemudian melarikan diri. Para pemuda, termasuk oknum tentara itu mengejar dengan sepeda motor hingga Masjid Agung. “Saat dikejar itulah polisi bernama
Brigadir Suwitri, itu jatuh dan diancam ditusuk sangkur. Karena terdesak, polisi itu mengeluarkan tembakan," tutur Adnan.
Menurut informasi, para pemuda dan oknum tentara ini berkumpul melakukan reuni bakar-bakar ikan. Dari mereka ada Pratu Wahyu Fajariyanto, Prada Wiwin, Prada M Saad.
Sampai kemarin, kantor kepolisian di Pangkep dijaga ketat aparat keamanan karena khawatir terjadi serangan balasan.
Kepala Polres Pangkep, AKBP Idil Tabransyah, membenarkan penembakan terhadap oknumTNI tersebut. Saat ini dari hasil olah tempat kejadian perkara, kata dia, ditemukan botol bekas minuman keras. Selain itu motor yang dipakai para pemuda itu juga diamankan, serta sejumlah saksi sedang dimintai keterangan.
Kepala Polsek Pangkajene, AKP Rafiuddin, yang dihubungi mengaku telah menyerahkan masalah ini ke Polres Pangkep untuk dilakukan pemeriksaan. Menurutnya, anggota polisi yang melakukan penembakan berpangkat brigadir. "Penembakan dilakukan untuk melindungi diri," ujarnya singkat.
Terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 1421 Pangkep, Letkol Inf Muhammad Bakri, enggan berkomentar banyak. Menurutnya, persoalan ini telah diserahkan ke Kapendam VII Wirabuana.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII Wirabuana, Letkol Kav Sulaiman Agusto yang dikonfirmasi menjelaskan peristiwa penembakan terhadap anggota Kompi Anmor Kodam VI Mulawarman,
Kalimantan, ini bermula saat korban bersama rekannya, Prada Wiwin, Prada M Saad sedang pesta bakar ikan di Jalan Ketimun, Pangkajene, Pangkep.
Dia membenarkan, bahwa peristiwa itu terjadi saat korban dan rekan-rekannya iseng-iseng menahan mobil yang sedang melintas. Warga yang tidak terima dengan perlakuan itu kemudian melapor ke Polres Pangkep. Mendapat laporan tersebut, anggota Polsek Pangkajene mendatangi TKP dan mempertanyakan pengaduan masyarakat.
Saat itu, terjadi kesalahpahaman antara anggota TNI tersebut dengan anggota polisi hingga terjadi perkelahian. Diduga karena anggota Polsek Pangkajene Brigadir Sawitri melepaskan tembakan ke arah tubuh korban. Korban langsung tersungkur bersimbah darah.
"Jadi korban dan anggota reserse Polres Pangkep ini sempat berkelahi sebelum ditembak. Kami tentu sayangkan kejadian ini yang semestinya tidak perlu terjadi," ujar Sulaiman.
Untuk mengantisipasi reaksi yang tidak diinginkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, termasuk Polres Pangkep dengan Kodim setempat. Bahkan, Sulaiman menyebutkan beberapa anggota TNI ditempatkan di Polres setempat.
Sulaiman menegaskan, proses pemeriksaan terhadap anggota TNI yang merupakan teman korban tetap dimintai keterangan di Pomdam VII Wirabuana. Sementara anggota polisi yang melakukan penembakan juga diproses di kepolisian dalam hal ini Propam Polda Sulsel.
Orang tua korban, Naharia yang ditemui di RS Pelamonia Makassar menyebutkan bahwa peristiwa penembakan terhadap anaknya itu berlangsung cepat. Dia mengaku tidak tahu persis bagaimana kasus tersebut terjadi. "Saya cuma mendengar suara tembakan, ternyata setelah dicek dia ditembak," ujar Naharia.
Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Chevy Achmad Sopari yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan bahwa pihak Polda Sulsel juga telah melakukan langkah penyelidikan atas insiden tersebut. Lima anggota reserse yang bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Pangkep sedang dimintai keterangan oleh petugas Propam Polda Sulsel.
Anggota SPK yang sedang dimintai keterangan Propam itu salah satunya Kepala SPK, Aiptu Burhan. Burhan adalah anggota polisi yang memimpin anggota lainnya mendatangi lokasi yang menjadi tempat anggota TNI menghentikan mobil warga yang lewat.
"Jadi proses penyelidikan sudah dilakukan Propam Polda. Mereka telah turun ke Pangkep untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan," kata Chevy. (zuk-sah/sil)
http://www.fajar.co.id/read-20110606011914-polisi-tembak-oknum-tni
No comments:
Post a Comment