Pangkep – Pratu Wahyu (21) anggota Kompi Pembekalan Angkutan Angkatan Darat Kodam ( Bekangdam) VI Mulawarman, Tanjung Pura, Kalimantan, menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Plamonia, Makasar, Sulawesi Selatan untuk mengangkat sebutir peluru yang bersarang di dada kanannya.
Pratu Wahyu menderita luka tembak di dada kanannya usai ditembak seorang anggota kepolisian dari Kepolisian Sektor Pangkajene, Pangkep, Sulawesi Selatan dalam sebuah pertikaian antara Pratu Wahyu bersama rekannya dengan sejumlah anggota kepolisian.
Menurut Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Letkol Kaveleri Sulaiman Agusto, Wahyu tertembak sekitar pukul 01.00 WITA, Minggu (05/06/2011) di Jalan Ketimun, Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Pratu Wahyu ditembak oleh anggota reserse Polsek Pangkajene bernama Brigadir Suwitri.
“Awalnya, Pratu Wahyu, bersama tiga rekannya sesama anggota TNI, Pratu Fajarianto, Prada Saad dan Prada Wiwin serta lima orang sipil lainnya menggelar acara bakar ikan di depan rumah keluarga Wahyu. Mereka pun kemudian iseng menghentikan mobil yang lewat di depan mereka,” kata Sulaiman.
Tapi, karena tidak terima mobilnya dihentikan, ternyata pemilik mobil melapor ke Polsek Pangkajene. Anggota kepolisian pun menuju ke tempat kejadian perkara. “Setiba di lokasi, terjadilah kesalahpahaman antara polisi yang datang dengan mereka yang sedang berkumpul bakar ikan dan terjadilah perkelahian, kemungkinan terdesak, salah seorang anggota polisi mengeluarkan pistol dan menembak dan mengenai wahyu,” kata Sulaiman.
Karena sudah jatuh korban, perkelahianpun terhenti, korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pangkep dan kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Plamonia, Makasar. Di Plamonia, korban masih ditempatkan di ruang ICU dan dijaga oleh keluarga termasuk ibunya Nahariah.
Sementara itu, ibu korban, Nahariah, mengaku tidak mengetahui peristiwa penembakan anaknya. Yang Nahariah tahu hanya anak ketiganya itu ditembak oleh anggota polisi dan jidatnya terkena pukulan benda tumpul hingga luka.
“Anak saya sedang cuti 12 hari, jadi pulang kampung, rencananya akan balik lagi ke Kalimantan 9 Juni nanti, karena setelah empat tahun bertugas, akan dipindahtugaskan. Dia bakar ikan, karena ada acara perpisahan dengan adiknya Asrul yang juga anggota TNI AD di Poso,” katanya.
Untuk mengantisipasi kasus ini berkembang, Sulaiman menambahkan, meski Wahyu tidak bertugas di Makassar, pihak Polres Pangkep dan Dandim Pangkep sudah melakukan koordinasi dengan menempatkan personil TNI AD di polsek-polsek di Pangkep.
“Anggota polisi yangmelakukan penembakan infonya sudah diperiksa di Polres Pangkep, sementara kejadian yang menimpa Wahyu juga sudah dilaporkan ke kesatuannya di Kalimantan sana,” kata Sulaiman. TODAY
http://kabarnet.wordpress.com/2011/06/07/anggota-tni-ad-ditembak-polisi/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
No comments:
Post a Comment