Saturday 4 June 2011

Buntut Peluru Polisi Nyasar, Warga Serang Polsek

Nasional - Jumat, 3 Juni 2011 | 22:32 WIB

INILAH.COM, Makassar - Buntut dari tewasnya dua warga akibat tembakan peluru polisi saat melakukan penggerebekan curanmor di rumah Labbang, Kamis (2/6/2011) malam sekitar pukul 22.30 Wita di Kampung Beru, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), warga Kampung Beru dan Loka, Bonto Marrannu menyerang Polsek Ulure.

Menurut keterangan Junaedi, adik kandung Talla, salah seorang korban tewas yang berasal dari Loka, Desa Bonto Marannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, setelah terjadi penembakan, keluarga kerabat yang meninggal mendatangi Polsek Uluere yang letaknya tak jauh dari rumah korban.

"Kami datang mencari polisi untuk meminta keterangan apa yang terjadi di rumah Labbang, dan mengapa empat orang ini ditembak bahkan kakak saya ditembak mati," kata Junaid saat ditemui INILAH.COM, di RS Bhayangkara, Jumat (3/6/2011) petang.

Ia mengatakan sebenarnya yang dilakukan warga bukan menyerang hanya saat warga ingin mencari keterangan, mereka tak menemui seorang pun anggota polisi yang bertugas di Polsek yang baru berdiri empat tahun belakangan ini. Karena jengkel, tanpa sengaja merekapun merusak kantor Polsek yang terdiri dari bangunan rumah panggung tersebut.

Hal senada diungkapkan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah bahwa yang terjadi bukan penyerangan tetapi spontanitas warga yang kesal dengan kejadian itu. " Yang semalam itu spontanitas, kebetulan Polsek Uluere itu dekat dari perbatasan jadi itu yang menjadi sasaran warga," kata Bupati.

Nurdin menambahkan sebenarnya yang terjadi bukan pembakaran tetapi pelemparan ke kantor yang sebenarnya bekas posyandu Desa Bontomarannu yang dipinjamkan ke Polsek Uluere. " Kebetulan Uluere itu kecamtan baru, pemekaran dari Kecamatan Bisappu yang belum ada kantor polisinya, jadi aset pemda ini kita pinjamkan ke Polsek," jelas Nurdin.

Ia juga menuturkan, selain merusak Polsek, warga juga mencari anggota Polsi hingga pagi tadi. Polisi yang personilnya sekitar 10 orang yang ditugaskan di Polsek Uluere, oleh pemda disuruh menyingkir. Kondisi kemudian terkendali setelah ia turun ke tempat kejadian untuk memberikan pengarahan langsung kepada warga.

"Saya memberi jaminan bahwa saya ikut sampai kasus penembakan keluarga mereka selesai, saya meyakinkan mereka, saya beri jaminan akan ikut sampai selesai.Saya sudah sampaikan ke masyarakat bahwa kasus ini akan ditangani polisi dan masyarakat kita sangat paham, keluarga almarhum sangat meenrima dan kita cepat mengantisipasi," tegasnya.

Warga yang menyerang Polsek Uluere merupakan gabungan dari warga Bantaeng dan warga Jeneponto yang keluarganya tertembak. Saat penggerebekan di Rumbia, ada beberapa warga yang berteriak kalau yang menembak adalah anggota Polsek Uluere. Padahal, dua orang anggota Polsek Uluere yang diperbantukan diyakini Bupati tidak memegang senjata api.[iaf]

http://nasional.inilah.com/read/detail/1572272/buntut-peluru-polisi-nyasar-warga-serang-polsek

No comments:

Post a Comment