Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Pionerson
TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Ali Asmad alias Sapek (68), kakek 18 cucu warga Jl Sutoyo Gg Raden Endang Ketapang, berjalan tertatih-tatih setelah timah panas dari pistol polisi menembus betis kanan pria tua itu, Senin (20/6/2011).
Sapek terpaksa ditembak anggota Sat Reskrim Polres Ketapang ketika berusaha kabur dan melawan saat hendak ditangkap sekitarp pukul 09.00 WIB di kediamannya.
“Beliau adalah residivis, dan telah empat kali keluar masuk penjara karena kasus yang sama. Polisi terpaksa menembak tersangka karena berusaha melawan, dan meresahkan masyarakat,” ujar Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Temangnganro.
Sapek ditangkap polisi sekitar pukul 09.00 WIB di kediamannya. Pria tua itu diduga telah melakukan sejumlah kasus pembobolan rumah kosong di berbagai wilayah Kabupaten Ketapang.
Data Polres Ketapang sedikitnya sembilan kasus pembobolan rumah kosong, disangkakan pada tersangka.
Kasus pembobolan rumah kosong terakhir dilakukan Ali Asmad alias Sapek, Senin (6/6/2011) di Jl Mulia Gg H Alwi No 5 Ketapang. Melakukan aksinya, tersangka membawa obeng digunakan sebagai alat untuk mencongkel pintu atau jendela korbannya.
Untuk mengelabuhi korban, dan warga sekitar tersangka kerap membawa keranjang di sepeda ditunganginya. “Setelah mencuri, agar tidak mencurigakan, barang-barang curian disimpan di keranjang sepeda yang ia bawa,” ungkap Temangnganro.
Pada rumah kosong di Jl Mulia Gg H Alwi No 5 Ketapang milik Endi, diperkrakan tersangka mencuri dua unit laptop, dan dijual kepada Gusti M Majasidin dengan harga Rp 1,5 juta per unit.
“Nah selain mengamankan tersangka, kita juga mengamankan Gusti M Majasidin sebagai penadah barang curian tersangka, dan mengamankan Elmi orang yang disuruh tersangka untuk menjual laptop curian tersebut, kedua pria tersebut selain Sapek masih jadi saksi,” ungkap Temangnganro.
Ali Asmad alias Sapek merupakan pemain lama, yang dianggap licin oleh pihak kepolisian. Kakek dengan empat istri, delapan anak, dan 18 cucu itu mulai terendus polisi ketika ia menjual laptop curian pada Gusti M Majasidin.
“Ternyata saat laptop itu hilang, si pemilik telah menginformasikan laptop tersebut ke sejumlah toko komputer, dan ketika laptop itu dibawa Gusti M Majasidin pihak pemilik toko langsung menghubungi pemilik asli laptop tersebut,” katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, diperoleh hasil bahwa barang curian tersebut dibeli dari Elmi, dan Elmi mendapatkannya dari Sapek.
Yakin, tersangka yang sekian lama mereka tunggu-tunggu, Sat Polres Ketapang akhirnya melakukan pengerebekan di kediaman Sapek. Sapek nyaris tidak ditemukan, pria tua itu bersembunyi di dalam kardus untuk hingga tidak diketahui keberadaannya.
Karena kesigapan polisi, pria tua itu akhirnya ditemukan, namun ketika hendak ditangkap, Sapek berusaha melawan dan melarikan diri, dan menyebabkan pria itu ditembak polisi pada betis kiri.
“Elmi bilang ke saya dua unit laptop tersebut dibeli pembelinya Rp 1,2 juta saja, uangnya untuk mengoati istri saya,” kata pria bertato itu, Sapek.
http://www.tribunnews.com/2011/06/20/dorr-kakek-18-cucu-ditembak-polisi
No comments:
Post a Comment