Sunday 5 June 2011

Keluarga Ragukan Fauzan Tewas Bakutembak

Benny N Joewono | Minggu, 5 Juni 2011 | 18:10 WIB

PALU, KOMPAS.com - Keluarga korban tertembak yang diduga sebagai pelaku penembakan polisi di Palu, tidak yakin jika korban tewas akibat bakutembak dengan polisi, karena di sekujur wajah korban membiru dan lembam.

"Saya kurang yakin kalau korban itu tewas karena bakutembak dengan polisi karena sekitar mukanya biru," kata Farid, kakak kandung Fauzan di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, sesaat setelah jenasah tiba di Pombewe, Minggu (5/6/2011).

Berdasarkan keterangan polisi, Fauzan tertembak mati dalam kontak senjata dengan polisi di bukit Buyungkele, Desa Tambaro, Kecamatan Lage, sekitar 10 km Selatan Kota Poso.

Masih menurut polisi, sebelum terjadi kontak senjata, polisi sempat memberikan tembakan peringatan ke udara tetapi dua korban tewas melepas tembakan lebih awal.

Selain Fauzan seorang korban lainnya bernama Dayat dilaporkan tewas di tempat sekitar pukul 11.10 WITA.

Jenasah Fauzan telah dimakamkan di Desa Pombewe Minggu sekitar pukul 13.30 WITA di samping makam ayahnya Ramli Hamzah, yang juga pensiunan polisi. Sebelum dimakamkan, keluarga sempat membuka kain kafan di bagian wajah korban.

Tampak di sekitar dua kelopak mata korban membiru dan wajahnya lebam. Sementara di kepala bagian belakang korban masih keluar darah hingga kain kafan memerah.

Farid mengatakan, pihak keluarga belum tahu apakah akan melakukan upaya penuntutan hukum terhadap kepolisian atau tidak. "Kita ini orang susah. Percuma saja kita berhadapan dengan hukum," kata Farid.

Suasana duka menyelimuti rumah korban di Jalan Pramuka, Pombewe, saat korban diturunkan dari mobil jenasah. Dalam sekejap rumah keluarga Fauzan sesak dengan manusia yang ingin melihat jenasah. Bahkan ibu korban, Kamaria terpaksa dibopong masuk ke dalam rumah, karena pingsan.

Sebelum dimakamkan, jenasah Fauzan dishalatkan di masjid Pombewe, sekitar 100 meter dari rumah Fauzan. Fauzan adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

Polisi menduga, Fauzan terlibat dalam aksi penyerangan bersenjata terhadap tiga polisi di Bank BCA Jalan Emy Saelan Kota Palu, Rabu (25/5/2011). Dalam aksi penyerangan itu, dua polisi tewas dan satu lainnya luka.

Dalam kasus tersebut polisi telah menahan dua orang tersangka yakni Hariyanto alias Anto dan Rafli alias Furqun. Dalam sebuah rekaman video amatir, Hariyanto mengatakan, dirinya menembak polisi karena dendam saat dirinya ditabrak di Poso oleh polisi tahun 2007, namun tidak proses hukum.

http://regional.kompas.com/read/2011/06/05/18103768/Keluarga.
Ragukan.Fauzan.Tewas.Bakutembak


Ada 5 Komentar Untuk Artikel Ini.

  • Minggu, 5 Juni 2011 | 20:11 WIB
    mungkin dugaan keluarga ini gak semuanya salah. sebagai contoh, sekitar 4 bulan yang lalu di desa kami di daerah lampung timur.ada seorang "buruan" polisi yang telah sekarat tertembak menuju ajal beberapa saat sebelum dirinya "diselamatkan" oleh seorang bidan desa.dan selanjutnya si "buruan" inipun dapat di bawa oleh polisi dengan keadaan yang sudah sekarat. anehnya, pas gak lama kemudian, siburuan ini bukannya dibw ke sebuah rumah sakit terlebih dulu utk diobati, sebelum diproses dengan prosedur hukum(ingat pak pulisi, mereka juga dilindungi oleh human right) tp malah dipulangkan jadi jenazah dengan luka tembak yang bertambah di badannya.beginikah sikap yang patut diambil oleh korps yg mengklaim sebagai penegak hukum dan pelindung masyarakat. ingatlah, anda dituntut untuk profesional, bukannya mbelajarin, bagaimana caranya untuk berbuat seperti preman?!.
  • Minggu, 5 Juni 2011 | 20:00 WIB
    penjahat kayak gitu di cincang juga gak pa2,,,,,,,,,,,,,,
  • Minggu, 5 Juni 2011 | 19:57 WIB
    kalau keluarga fauzan mau menuntut polisi, lalu bagaimana dengan keluarga polisi yang ditembak mati oleh fauzan cs?. tidak perlu lagi membuat polemik..... terima sajalah.... bajingan memang harus dibunuh....
  • Minggu, 5 Juni 2011 | 19:19 WIB
    IKUT TEMBAK AJ SEKALIAN YG BELA BIANG RUSUH..


  • Minggu, 5 Juni 2011 | 19:54 WIB
    waduh mas jojo,......sebaiknya kalo mo mancing koment orang jangan kasus ini , kasihan kan yg jd korban......urusi aja tugas anda sendiri.......ok?

No comments:

Post a Comment