SAMARINDA. Jajaran Polsekta Samarinda Ilir terus mendalami sepak terjang M Wahyudi (27), warga Sungai Meriam, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Khususnya terkait kasus pencurian motor yang dilakonoinya.
Bahkan, dari pengakuan lelaki yang tubuhnya dipenuhi tato itu, ia merupakan residivis kasus serupa yang terjadi di Jl Diponegoro, Samarinda Kota, pada 2001 silam.
Bahkan dari perbuatannya itu, Wahyudi mendapat hadiah timah panas dari petugas, lantaran berusaha melarikan diri ketika akan ditangkap. "Pertama kali curi motor saat saya berusia sekitar 17 tahun. Kaki kanan saya juga pernah ditembak waktu lari dari kejaran polisi," ujar Rudi kepada harian ini, di sel Polsubsektor Mulawarman Polsekta Samarinda Ilir, Minggu (5/6) kemarin siang.
Setelah menjalani hukuman selama 1 tahun 6 bulan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIA Sempaja, Samarinda Utara, Rudi kemudian pindah ke Balikpapan. Di sana, ia bekerja di sebuah bengkel mobil di kawasan Balikpapan Tengah.
Namun setelah selang sekian lama, Rudi mendapat tawaran dari rekannya sesama penghuni Rutan, untuk kembali melakukan bisnis pencurian motor di Samarinda dan Balikpapan.
"Dia (rekan Rudi, Red) mendatangi saya di Balikpapan, dan mengiming-imingi keuntungan besar dengan mencuri motor," tukas pria bertubuh kecil itu.
Namun bukannya untung yang diraih, Rudi kini malah mendekam di sel polisi untuk jangka waktu yang sangat lama. Sementara rekannya, kini tengah diburu aparat.
Satu unit motor Yamaha Mio Warna Biru KT 2874 NI yang berhasil dibawa kabur Wahyudi di Jl Jelawat, Gang V, Kelurahan Sidodamai, Samarinda Ilir, pada Rabu, (7/5) lalu, kini telah disita. Begitu pula dengan 4 plat nomor lainnya.
"Kami terus mendalami kasusnya. Dua rekan pelaku (Wahyudi, Red) yang disinyalir merupakan komplotan dan otak dari kasus pencurian motor di beberapa kawasan Samarinda, juga tengah kami buru," ujar Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Arkan Hamzah, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Feby DP Hutagalung SIK, didampingi Kanit Reskrim Ipda H Agus Setyo D.
Untuk mengungkap kasus itu, polisi telah menyambangi sebuah rumah yang jauh dari pemukiman penduduk di kawasan Separi, Kukar. Rumah tersebut digunakan sebagai tempat untuk menyamarkan hasil curian dengan melepas stiker dan mengganti plat nomor.
"Pelaku beserta komplotannya menyewa sebuah rumah yang digunakan untuk merombak motor hasil curian. Dari pengakuannya dan bukti-bukti yang ditemukan, sementara ini pelaku telah mencuri sedikitnya 5 unit motor," tandas Agus. (rm-1)
http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Kolom/33/19526
No comments:
Post a Comment