C. Windoro AT. | Benny N Joewono | Rabu, 1 Juni 2011 | 20:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Police Watch (IPW) mengimbau Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengevaluasi sistem pengamanan polisi di kawasan penyangga Jakarta, terutama di Bekasi.
Penembakan pertama terjadi di Bogor pada 17 Januari. Korban, Brigadir Satu Marry Amari. Anggota Brimob ini tewas ditembak pencuri yg masuk ke rumahnya. Penembakan terakhir terjadi di Bekasi yang menewaskan Ajun Inspektur Dua Sugiantoro.Demikian disampaikan Ketua Presidium IPW Netta S Pane, Rabu (1/6/2011). Ia mengatakan, tahun ini sudah enam polisi ditembak, seorang polisi dibacok di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Kasus yang menimpa Sugiantoro adalah kasus yang kedua. Kasus pertama terjadi pada 2 Mei 2011. Ajun Inspektur Satu Iwan Gunawan, anggota Polsek Jatiasih, dibacok perampok saat mengawal karyawan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar) ke Bank Mandiri.
"Ini menunjukkan para penjahat makin nekat. Perlu ada evaluasi mengenai cara polisi menghadapi perubahan aksi para penjahat," tegas Netta.
Ia menambahkan, Kapolda Metro juga perlu mengevaluasi kepemimpinan Kapolres dan Kapolresta Bekasi. Netta berharap, seluruh kasus penembakan dan pembacokan terhadap polisi bisa terungkap.
"Ini penting untuk menjaga kepercayaan antara elit polisi dan jajaran petugas di lapangan. Juga penting dalam memelihara kepercayaan publik. Kalau polisi tak bisa mengungkap kasus yang mengorbankan anggotanya sendiri, apalagi mengungkap kasus lain," ujar Netta.
http://megapolitan.kompas.com/read/2011/06/01/20562593/IPW.Evaluasi.Sistem.Pengamanan.Polisi
No comments:
Post a Comment