BANTAENG, KOMPAS.com — Jenazah Talla (45), warga Bantaeng, yang menjadi korban tewas dalam penembakan yang diduga dilakukan aparat Kepolisian Sektor Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Kamis tegah malam, dikembalikan ke rumah sakit, Jumat (3/6/2011).
Jenazah Talla, yang semula sudah berada di rumah duka, dibawa kembali ke RS untuk menjalani operasi pengambilan proyektil yang masih bersarang di kepala. "Saya yakin, proyektil itu adalah milik anggota polisi," kata Natsir, salah satu keluarga korban saat ditemui di rumah duka.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Talla ditembak saat menghadiri sebuah resepsi pernikahan di Desa Rumbia yang berada di perbatasan Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng. Talla diduga menjadi salah satu buronan polisi untuk tindak kejahatan yang dilakukannya.
Selain Talla, ada dua korban penembakan lainnya yang kini dirawat di Puskesmas Rumbia, Jeneponto. Mereka adalah Baso, warga Jeneponto, yang mengalami luka tembak di tangan dan paha, serta Paco dengan luka tembak di tangan.
Nurul, istri Talla, tak kuasa menahan kesedihan saat mengetahui suaminya tewas dalam sebuah pesta pernikahan. "Saya tak menyangka nyawanya berakhir di sana," kata Nurul.
Nurul pun dengan tegas membantah tuduhan bahwa suaminya adalah seorang pelaku tindak kejahatan yang namanya masuk di dalam daftar pencarian orang. "Suami saya itu adik kepala desa," kata Nurul. Rencananya, jenazah ayah empat anak ini akan dimakamkan setelah shalat Jumat, seusai operasi pengambilan proyektil.
Seperti yang diberitakan, penembakan tersebut telah memicu aksi massa yang merusak kantor Kepolisian Sektor Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan atas peristiwa tersebut.
Sementara itu, belum ada anggota polisi yang bisa mendekat ke kawasan Polsek Uluere. Pengamanan wilayah sedang diupayakan untuk dilakukan oleh dua SSK Brimob yang didatangkan dari Makassar.
http://regional.kompas.com/read/2011/06/03/11055080/.Kami.Yakin.Itu.Peluru.Polis
i
No comments:
Post a Comment