|
BEKASI - Sindikat pencurian sepeda motor
(curanmor) yang selama setahun ini malang melintang di Kota Bekasi digulung
jajaran Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota. Dua pelaku ditembak lantaran
berusaha kabur saat hendak ditangkap. Satu orang tewas bernama Rahmat
Bule, 27. Sedangkan M Toha, 27 dibekuk setelah ditembak pahanya.
Beberapa
anggota kawanan ini dibekuk masing-masing berinisial ND, BS, MS dan MY.
Sedangkan kawanan lainya masih diburu yaitu SUR, HM, dan US. Penangkapan itu
dilakukan sepanjang Senin (13/02) lalu. Sindikat curanmor asal Lampung ini
mengaku beraksi 25 kali selama Januari 2012. Dari kawanan ini polisi menyita 24
motor curian plus dua pucuk senjata rakitan, dua pisau dan kunci leter T.
”Penembakan
kami lakukan karena pelaku kabur saat diminta menunjukkan rumah temannya,”
terang Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Priyo Widianto, kemarin. Penangkapan
bermula informasi dari salah satu warga Desa Jatimulya, Kecamatan Tambun
Selatan, Kabupaten Bekasi. Di lokasi itu disebutkan, terjadi transaksi jual
beli motor tanpa dilengkapi surat-surat.
Tak lama
team Reskrim Polresta Bekasi Kota menindaklanjuti laporan hingga berhasil
menangkap Rahmat Bule dan M Toha. ”Saat digeledah, di pinggang Rahmat didapati
sepucuk senjata api rakitan. Sementara dari tangan M Toha kami sita sebilah
pisau,” ungkap Kapolres juga.
Motor yang
hendak dijual keduanya bermerk Honda Tiger GL hitam bernopol B 6970 FOF milik
Richie Anwar, 20, warga Perumahan Pondok Hijau RT 01/03, Rawalumbu, Kota Bekasi
yang dicuri pada pagi harinya. ”Barang bukti itu kami kembalikan kepada
pemiliknya yang kebetulan membuat laporan polisi,” cetusnya juga.
Sementara
itu, M Toha saat ditemui di Mapolres Metro Bekasi Kota mengakui segala
perbuatannya. ”Gerombolan kami memang sudah 25 kali saya beraksi di Kota Bekasi
selama Januari,” terangnya. Dia juga mengaku semua motor yang dia curi dijual
di daerah Bogor, Jawa Barat kepada seorang penadah bernama Bardan dengan harga
antara Rp 1,6 juta-Rp 1,8 juta. (dny)
No comments:
Post a Comment