BOJONEGORO--MICOM: Rambi, 50, diduga mengalami kelainan jiwa yang ditembak aparat karena mengamuk akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesomo, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (18/10) malam.
Saat ini, jenazah warga Desa Nguruhan, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, itu masih diautopsi di RSUD setempat untuk keperluan penyelidikan. Humas RSUD Bojonegoro Thomas Djaja menjelaskan, saat masuk ke RSUD, korban sudah dalam kondisi kritis.
Menurutnya, pihaknya saat itu sudah menyiapkan perangkat medis dan petugas untuk melakukan operasi. "Namun, belum sempat kami melakukan tindakan, korban sudah meninggal terlebih dulu," tegasnya saat dihubunggi mediaindonesia.com, Selasa (19/10) siang.
Pasalnya, kondisi korban, lanjut dia, sudah pada posisi kritis saat dirujuk ke instansinya hingga nyawanya tidak tertolong. Korban meninggal pada Senin (18/10) malam sekitar pukul 18.00 WIB.
Peluru tajam yang bersarang di tubuhnya juga belum sempat dikeluarkan. Oleh keluarga, saat ini jasadnya sedang dimintakan autopsi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rambi ditembak aparat kepolisian sektor Soko, Senin (18/10) siang. Pria paruh baya yang diduga mengalami kelainan jiwa itu mengamuk dengan membawa sebilah pedang. Aparat kemudian berusaha mengamankan yang bersangkutan.
Namun, yang bersangkutan tetap mengamuk dan membuat Bripka Hendi Ema, anggota Polsek Soko, mengalami luka bacok di bagian tulang selangka sebelah kanan. Ini membuat polisi menembaknya dengan peluru tajam hingga Rambi menderita luka tembak di punggung kanan. (OL-5)
http://m.mediaindonesia.com/index.php/read/2010/10/19/176213/125/101/Pria_yang_Ditembak_Polisi_Akhirnya_Hembuskan_Napas_Terakhir
No comments:
Post a Comment