Sunday, 3 October 2010

Baku Tembak 2 Jam, 4 Perampok Tewas

11:32, 03/10/2010
Baku Tembak 2 Jam, 4 Perampok Tewas
TEWAS: Empat perampok yang tewas tertembak dikumpulkan personel Brimob di Desa Dolok Sagala kawasan perkebunan Socfindo, Sabtu (2/10).//Batara/Sumut Pos

Kawanan Rampok Kelaparan di Hutan, 1 Brimob Tertembak

DOLOK MASIHUL-Diiringi hujan, baku tembak antara personel polisi dengan kawanan perampok bersenjata kembali pecah sekira 2 jam mulai pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB di perkebunan Dusun III dan IV Sarang Puah, Desa Dolok Sagala, Dolok Masihul, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, sekitar 70 km dari Kota Medan, Sabtu (2/10).

Empat anggota komplotan tewas dalam baku tembak dengan anggota Brimobdasu Kompi B Tebing Tinggi, Polres Tebing Tinggi, Polres Sergai dan Polda Sumut. Dua lainnya berhasil ditangkap. Sedangkan 9 atau 10 orang lagi masih terus diburu. Mereka masih dalam kondisi terkepung dan diduga sudah kelaparan sehingga warga diingatkan waspada.

”Dihimbau kepada warga agar senantiasa waspada, karena tersangka pelaku perampokan sudah lapar dan terjepit. Apa saja bisa dilakukannya,‘’ kata Wakapolres Tebing Tinggi Kompol Safwan Khayat.

Empat tersangka yang tewas dalam kontak senjata kemarin adalah Taufik Hidayat (komandan komplotan), warga Lingkungan II Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan; Zulkarnaen, warga Binjai; Arman dan Oji Syahputra alias Oji.
Sedangkan dua tersangka yang ditangkap masing-masing Dedi alias Robin Simanjuntak, warga Gang Keluarga, Tanjungmorawa, Deli Serdang, serta Abdul Gani Siregar, Jalan Kakap/Selar No 31 Belawan.

Dalam baku tembak itu, seorang personil Detasemen B Tebing Tinggi Bripka Darwin Sugeng, juga terkena tembakan di bagian bahu hingga tembus ke punggung dan kini dirawat di RS Bhayangkara Tebing Tinggi.

Laporan wartawan Sumut Pos, Anwar, Batara Sidik dan Sofian dari lokasi kejadian menyebutkan, penyergapan bermula dari informasi Tugimin Purba (36), warga Dusun III, Desa Dolok Sagala, Kecamatan Dolok Masihul, Sergai. Sekira pukul 09.30 WIB, ada seorang pria tak dikenal membeli roti 6 bungkus, 4 pasang sandal jepit, empat botol air mineral ke warung Tugimin Purba diantar oleh pemuda dengan mengendarai sepeda motor yang belakangan diketahui bernama Angga alias Yoga (15).

Setelah mengantar ke warung milik Tugimin, pria itu memberikan uang, selanjutnya meminta Yoga mengantar kembali tersangka ke perladangan milik warga. Tugimin melaporkan hal itu kepada kepala desa Sudayat. Sudayat kemudian melapor ke Mapolsek Dolok Masihul.

Personel dari Brimobdasu dan Densus 88 lalu masuk ke areal kebun sawit dan melihat seorang tersangka. Pria yang belakangan teridentifikasi bernama Dedi alias Robin Simanjuntak berusaha kabur. Polisi kemudian menembak dan mengenai paha kiri Robin. Robin berhasil ditangkap saat membawa logistik berupa 700 butir peluru, magazin dan bekal makanan. Petugas gabungan lalu menginterogasi Robin dan diketahui bahwa komplotan itu berada di dusun desa tersebut.

Ketua Tim penyergapan yang juga Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Brigjen Pol Syafaruddin, mengatakan, ada laporan beberapa orang yang mencurigakan mondar-mandir di desa tersebut. Polisi dan jajaran Brimob langsung melakukan penyisiran di lokasi. Ketika proses penyisiran dilakukan, aparat melihat 2 orang mencurigakan yang diduga kawanan perampokan yang melarikan diri. Polisi langsung mengeluarkan tembakan peringatan, dan hal ini pun mendapatkan balasan, sehingga aksi kontak senjata tak terelakkan. “Dari proses penyisiran ini, kita berhasil melumpuhkan dan meringkus lima tersangka,” ujar Syafaruddin.

Syafaruddin menambahkan, ada empat kawanan perampok bersenjata yang tewas tertembak dan satu masih hidup. Syarifuddin mengatakan, insiden ini tidak hanya menyebabkan korban dari pihak kawanan bersenjata semata, karena anggota Brimob juga terluka kena tembakan. “Salah seorang anggota Brimob, Bripka Sugeng terkena tembakan di bagian lengan sebelah kirinya,” ujarnya.

Salah satu tersangka yang tewas bernama Taufik Hidayat, buron paling dicari Polri terkait perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Yang mengejutkan, senjata yang ada di dekat Taufik itu tak lain milik Brigadir Polisi Kepala Manuel, petugas yang ditembak mati komplotan penjahat saat merampok Bank CIMB Niaga Medan.
“Itu kunci paling penting, kami temukan bukti penting. Dengan ditemukannya senjata milik Bripka Imanuel Simanjuntak, itu membuktikan bahwa kawanan perampok adalah gerombolon perampok Bank CIMB Niaga,” kata Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno di lokasi penyergapan.

Menurut Oegroseno, kawanan kelompok bersenjata yang berhasil dilumpuhkan identik dengan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga dan penyerang Polsek Hamparan Perak.

“Kelompok bersenjata ini identik dengan pelaku yang merampok Bank CIMB Niaga, dan menyerang Polsek Hamparan Perak, serta memberondong mobil yang ditumpangi Wakapolres Sergai dan Kapolsek Dolok Masihul.
Menurutnya, keberhasilan ini semua berkat kerjasama dengan TNI dan masyarakat. “Keberhasilan ini berkat kersajama dengan TNI dan masyarakat yang memberikan informasi keberadaan pelaku kelompok bersenjata,” bilangnya.

Oegroseno mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah memberikan informasi tentang keberadaan orang asing yang mencurigakan, sehingga dalam waktu cepat dapat dilakukan penangkapan.

Dengan demikian, dari 14 orang bersenjata yang dikejar sejak Kamis, Polda Sumut membekuk lima orang. Oegroseno memperkirakan masih ada 9 sampai 10 orang lagi yang akan masih terus diburu di daerah Dolok Masihul dalam beberapa hari ke depan. “Diduga mereka berada di daerah antara Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi,” kata Oegroseno.

Komplotan itu masih memiliki senjata api laras panjang berjenis M 16 dan AK 47. Mereka juga memegang pistol jenis FN. Komplotan itu sudah teridentifikasi.

Barang bukti yang berhasil diamankan dari kawanan perampok adalah 1 buah senjata laras panjang AK 56, 1 buah senjata laras panjang M16, 1 buah senjata laras pendek jenis FN, 366 butir amunisi laras panjang AK 56, 77 butir amunisi laras panjang M16, 1 butir amunisi laras pendek FN.

Kemarin petang, jenazah Taufik dan tiga rekannya diboyong ke RS Bhayangkari Polda Sumut di Jalan Wahid Hasyim, Medan. Empat jenazah kawanan perampok tiba di RS Bhayangkara dibawa dengan mobil ambulans RS Grand Medistra Lubuk Pakam, Deli Serdang dengan pengewalan ketat personel Brimob menggunakan masker dan senjata lengkap. Jenazah keempatnya dikeluarkan dari dua kantongan mayat. Sementara tersangka yang terkena tembakan tiba dengan menggunakan mobil Biodokkes Polri dan kendaraan taktis Sat Brimobdasu. “Yang tewas itu empat orang dan satu diantaranya tertembak di bagian perut sebelah kiri,” kata Domen Situmorang, petugas dari RS Grand Medistra Lubuk Pakam

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Baharuddin Jafar juga memastikan empat orang tewas dalam baku tembak.
Menjelang Maghrib kemarin, Abdul Gani Siregar diamankan warga dari kawasan perkebunan Tanjung Meriah, Kecamatan Dolok Masihul, Sergai. Penangkapan tersangka ini berkat informasi dari masyarakat. Warga di sekitar lokasi langsung melaporkan adanya orang yang mencurigakan. Atas laporan itu, tersangka langsung ditangkap. Tidak ada perlawanan bersenjata dalam penangkapan ini. Tersangka yang ditangkap sekitar pukul 17.00 WIB, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan.

Sekitar pukul 21.30 WIB, tersangka Abdul Ghani Siregar sampai di RS Bhayangkara, Jalan KH Wahid Hasyim dibawa ambulans Dokkes Poldasu. Pria berusia 24 tahunan itu terlihat lemah tanpa mengenakan baju dan kedua tangan diborgol. Abdul Ghani pun langsung di larikan ke ruang IGD. Sekitar 20 menit kemudian, Abdul dengan wajah ditutup dengan menggunakan seprei langsung dilarikan ke ruangan 14 untuk diinapkan.

Menurut salah seorang petugas yang ikut megantar mengatakan, Abdul dibekuk oleh warga diperkebunan Dolok Masihol karena berusaha bersembunyi di rumah warga. Abdul Gani lari ke rumah warga karena kehabisan makanan. “ Abdul Ghani sudah dua hari tidak makan. Dia kelaparan,dia mencoba sembunyi di rumah warga,” ujarnya sambil memegang senjata laras panjang yang wajahnya ditutupi sebo.

Dikatakannya, Abdul Ghani tidak terkena tembakan. Melainkan mendapatkan pukulan dari warga setempat. “Sudah duluan dipukuli warga, dia memang tidak ada memegang senjata. Lukanya Cuma dikedua pahanya. Warga memukulinya dengan menggunakan balok hingga babak belur,” tambahnya.

Abdul saat diinterogasi oleh petugas mengaku, masih ada 3 orang yang masih dalam pelarian, mereka juga sudah kehabisan stok makanan. “Masih ada 3 teman yang masih pegang senjata laras panjang, sementara stok makanan sudah habis,” kata petugas itu. (btr/jon/rud/mag-1/mag-3/mag-15)

Lokasi Penyergapan

Dusun III dan IV Sarang Puah (Pondok Lalang), Desa Dolok Sagala, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Sergai, kiri-kira 70 km dari Kota Medan

Tersangka Perampok yang Tewas

  1. Taufik Hidayat (komandan komplotan), warga Lingkungan II Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan.
  2. Zulkarnaen, warga Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Jati Makmur, Binjai Utara.
  3. Arman
  4. Oji Syahputra alias Oji


Tersangka Perampok yang Ditangkap

  1. Dedi alias Robin Simanjuntak, warga Tanjungmorawa, Gang Keluarga, Deli Serdang terkena tembakan di paha kanan bagian belakang dua peluru.
  2. Abdul Gani Siregar, warga Jalan Kakap/Selar No 31 Belawan ditangkap warga.

Polisi yang Tertembak
1.Bripka Darwin Sugeng, anggota Detasemen B Tebing Tinggi luka tembak di bagian bahu tembus ke punggung.

—————————————-
Lanjutan Drama Kontak Senjata

  1. Pukul 08:30 WIB ada dua orang berpakaian lusuh berbelanja di warung milik Giman Purba (36) di Dusun III Sarang Puah, Desa Dolok Sagala, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Sergai, kiri-kira 70 km dari Kota Medan. Pria tersebut diantar seorang pemuda bernama Angga (15) dengan sepeda motor.
  2. Pukul 08.30 WIB seorang tersangka berbelanja makanan ringan dan roti 6 bungkus, sandal swallow 4 pasang, pelaku kembali diantarkan pulang ke areal Kebun Socfindo Bangun Bandar sekitar 1 km dari warung dan Angga diupah Rp5 ribu.
  3. Pukul 09:00 WIB pemilik warung yang merasa curiga melaporkannya ke Kepala Desa Dolok Sagala bernama Sudayat. Kemudian Kades melaporkan ke Polsek Dolok Masihul.
  4. Pukul 10.30 WIB personel Polres Sergai bersama Polda Sumut mengerahkan pasukan Brimob dan Densus 88 untuk menyergap. Dalam baku tembak, satu orang tersangka luka tembak bernama Dedi alias Robin Simanjuntak.
  5. Polisi mengorek keterangan Dedi alias Robin di lokasi kejadian dan melanjutkan pengepungan. Kontak senjata kembali terjadi di perkebunan sawit diiringi hujan deras hingga pukul 13.00 WIB.
  6. Teman-temannya lari ke Dusun Empat, ke perkebunan sawit di Dusun Empat Pondok Lalang. Di sinilah terjadi kontak senjata selama 2,5 jam. Dalam aksi ini, Polri berhasil menembak mati empat tersangka termasuk Taufik Hidayat, orang yang disangka menembak mati Bripka Imanuel di Bank CIMB Niaga Medan.
  7. Dalam kontak senjata ini, satu orang anggota Brimob Bripka Sugeng mengalami luka di dada kiri dan dilarikan ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi.
  8. Polisi melucuti senjata dari tangan Taufik dan teman-temannya polisi menyita senjata M-16 diduga milik Briptu Imanuel Simanjuntak, AK 56, FN, peluru dan magazin dengan amunisi dalam jumlah cukup besar.
  9. Jenazah keempat kawanan rampok dibawa dengan menggunakan ambulans RS Brimobdasu dari lokasi kejadian dan dibawa ke RS Brimobdasu di Jalan KH Wahid Hasyim Medan.
  10. Pukul 15.05 WIB, suasana di TKP sudah mulai sepi dan hujan deras terus turun. Pasukan Brimob Polda Sumatera Utara, Densus 88 serta tim Reserse Polda Sumut ditarik ke markas.

Sumber: Data di Lokasi Kejadian dan Polda Sumut

No comments:

Post a Comment