Thursday, 14 October 2010

Merampok karena Dipaksa Teman

14 Oktober

GARA-GARA kabur saat diminta menunjukkan tempat persembunyian kawanannya, Agus Widodo alias Dodo (40), terpaksa ditembak kedua kakinya. Kawanan Dodo dicari karena terlibat aksi perampokan toko emas di Lumajang, 19 Mei lalu.

Dodo sendiri ditangkap saat mendampingi istrinya di Hotel Bondowoso. Dalam penangkapan itu polisi menyita sepucuk pistol FN mainan. Kasat Pidum Ditreskrim Polda Jatim AKBP Awang Joko Rumitro, Rabu (13/10) mengungkap, Dodo yang buron polisi sejak lima bulan lalu itu tergolong licin karena ia pintar dalam menutupi kedoknya.

”Tersangka diketahui memiliki tempat persembunyian di Banyuwangi,” jelas Awang didampingi Kanit Resmob Satpidum Ditreskrim Polda Jatim Kompol Eko Siswoyo.

Setelah menangkap Dodo, petugas melakukan penggeledahan di tempat tinggalnya di Jember. ”Pada penggeledahan itulah, polisi mendapatkan satu pucuk senjata api mainan yang digunakan dalam tindak kejahatan,” ujar Eko.

Kepada petugas, tersangka mengaku ikut dalam aksi perampokan karena dia diajak teman-teman dan diancam bila menolak. ”Sampai sekarang ini saya belum bisa menikmati hasil rampokan,” ujarnya.

Perlu diketahui, Dodo terlibat dalam perampokan Toko Emas Semar milik Winarno di Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir, Lumajang. Perampok yang terdiri enam orang itu berusaha membawa kabur 3 kg emas yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 470 juta.

Dua pelaku ditembak mati oleh anggota Polres Lumajang, masing-masing Sueb, warga Tanggul, Jember, dan Mugib.

Dodo beralasan ia merampok karena dipaksa teman. Tersangka menderita luka tembak di bagian paha kiri dan pergelangan kaki kanan. Dodo, buron polisi sejak lima bulan lalu itu tergolong licin karena ia pintar dalam menutupi kedoknya. faz

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=64d4601b7603fea381875c5c4fc3e3ba&jenis=17e62166fc8586dfa4d1bc0e1742c08b

No comments:

Post a Comment