Tuesday 10 January 2012

Polisi Kediri Ganti Peluru Tajam dengan Alat Kejut

SELASA, 10 JANUARI 2012 | 12:21 WIB
Polisi Kediri Ganti Peluru Tajam dengan Alat Kejut  

TEMPO.COKediri - Saat kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian disorot terkait peristiwa Bima dan Mesuji, Kepolisian Kediri meluncurkan pasukan pengendali massa tanpa peluru tajam. Aparat pengendali massa kini dibekali alat kejut listrik untuk melumpuhkan pengunjuk rasa.

Peluncuran pasukan pengendali ini dilakukan Kepala Kepolisian Resor Kediri Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro di halaman Brigade Mobil Kompi C Kediri, Selasa, 10 Januari 2012. 
“Ke depan tak ada lagi pengunjuk rasa yang mati karena peluru tajam atau dipukuli polisi,” kata Ratno.

Ratno menjelaskan peluncuran Dalmas ini merupakan inisiatifnya sendiri untuk memperbaiki citra Polri. 

Kasus kekerasan yang terjadi di Bima dan Mesuji, menurut dia, menjadi pelajaran yang berharga bagi korps kepolisian untuk menghindari pola pengamanan yang represif. 
Karena itulah, Polresta Kediri meluncurkan pasukan Dalmas yang lebih humanis dengan meninggalkan peluru tajam saat bertugas. 

Sebagai gantinya, pasukan Dalmas yang didukung anggota Brimob ini dilengkapi peluru karet, peluru hampa, dan pepper ball

Penggunaan peluru tajam dirasa tidak diperlukan untuk pengamanan unjuk rasa meski dalam situasi anarkis. Sebab, polisi masih bisa menggunakan serangan gas air mata, water canon, dan alat kejut.

Selama ini peralatan alat kejut yang bisa memancarkan listrik dalam jarak enam meter cukup jarang dipergunakan. Alat ini bekerja cukup ringan, yakni melontarkan jarum yang menusuk bagian tubuh pengunjuk rasa dan menimbulkan efek listrik dalam batas aman. 



Tak hanya kemampuan mengendalikan massa, anggota Dalmas juga dituntut mengenali provokator aksi dalam situasi khaos. 

Pelaku juga tidak akan ditembak dengan peluru karet untuk melumpuhkan, melainkan dibidik dengan pepper ball, yakni peluru berbentuk bola yang berisi cairan cat warna merah. 

Peluru itu akan pecah dan menimbulkan bercak warna pada pakaian yang dikenakan sebagai penanda. Selanjutnya anggota intelijen yang harus menangkap berdasarkan tanda itu.

Wali Kota Kediri Samsul Ashar menyambut positif langkah polisi ini. 

Dia berjanji akan melakukan hal serupa pada jajaran Satuan Polisi Pamong Praja yang selama ini kerap bersinggungan dengan masyarakat dalam penegakan aturan pemerintah daerah. “Satpol PP juga harus mengikuti alur ini dan tidak anarkis,” katanya

.

HARI TRI WASONO
http://www.tempo.co/read/news/2012/01/10/058376338/Polisi-Kediri-Ganti-Peluru-Tajam-dengan-Alat-Kejut

No comments:

Post a Comment