Tuesday, 31 January 2012

Dua Jaringan Ranmor Dibekuk Polisi


Satu pelaku tewas, tiga lainnya terpaksa ditembak polisi

 saat berupaya melarikan diri.

SELASA, 31 JANUARI 2012, 14:54 WIB

VIVAnews - Dua jaringan pencurian kendaraan motor (ranmor) dibekuk jajaran Serse Polres Metro Tangerang Kabupaten. Satu pelaku tewas, tiga lainnya terpaksa ditembak polisi saat berupaya melarikan diri.

"Sejauh ini kami sudah menerima 34 laporan kehilangan motor. Tim kami bergerak dan menangkap 6 pelaku di sejumlah tempat," kata Kompol Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kabupaten kepadaVIVAnews.com, Selasa 30 Januari 2012.

Pelaku yang tewas adalah HRM berusia 27 tahun. Sementara tiga pelaku dari jaringan  yang sama dilumpuhkan dengan timah panas yakni, Sedi (19), Zul (24) dan YAN (19). Sedangkan salah seorang yang bernama Rangga dan juga sudah dilumpuhkan berasal dari jaringan yang berbeda. 

Selain ranmor, kawanan ini juga spesialis pencurian rumah kosong. "Para pelaku yang ditangkap biasa beraksi di sejumlah tempat seperti kawasan Kresek, Cikupa, Pasar Kemis, Curug dan Pondok Aren," katanya.

Mereka juga biasa beraksi dikeramaian pinggir jalan raya, tempat keramain, tempat hiburan, rental play station, warnet serta tempat pengajian.

Menurutnya, kelompok pelaku ranmor ini biasa menggunakan kunci letter T dan letter Y. Untuk melengkapi aksinya, mereka menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Dari tangan para pelaku, disita barang bukti lima anak kunci letter T berikut gagangnya dan satu buah kunci letter Y. Selain itu, empat sepeda motor.

Mereka dikenakan pasal 480 KUHP dan pasal 481 KUHP tentang penadahan hasil kejahatan dengan ancaman pidana 4 sampai 7 tahun penjara. Saat ini, empat kawanan lainnya masuk dalam daftar pencarian orang. Mereka adalah Bang Tab, Dodi, Bang Law dan Vijay.
• VIVAnews 



http://metro.vivanews.com/news/read/284342-dua-jaringan-ranmor-dibekuk-polisi

Komplotan Rampok Nasabah Bank Ditembak


Sabrina Asril | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Selasa, 31 Januari 2012 | 17:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat Subdirektorat Reserse Mobil Polda Metro Jaya membekuk seorang komplotan rampok bank antarprovinsi. Sang pelaku, yakni Rahmadi (50), terpaksa ditembak timah panas di bagian kaki oleh polisi lantaran berusaha melarikan diri saat ditangkap.

Kepala Subdit Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengatakan, Rahmadi merupakan bagian dari kelompok rampok nasabah bank yang berjumlah enam orang. Rahmadi ditangkap pada tanggal 25 Januari 2011 lalu di wilayah Karawang, Jawa Barat. Sementara dua temannya, yakni P sudah ditangkap oleh Polda DIY dan AS ditangkap Polda Jawa Timur. Tiga orang lainnya, yakni Z, T, dan M, masih dalam buruan polisi.

Herry mengatakan, komplotan rampok nasabah bank ini sudah dua kali beraksi di Bekasi dan Cakung, Jakarta Timur. "Di dalam melancarkan aksinya, mereka selalu pakai senjata api dan melukai korban," ujar Herry, Selasa (31/1/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Untuk kasus di Bekasi, komplotan pelaku menembak Irzan Harza (60), salah seorang nasabah bank yang baru saja menarik uang pada tanggal 1 Juni 2011 lalu. Saat itu, Irzan dan istrinya habis menarik uang di bank. Ketika keluar dari bank, mereka pergi menggunakan sepeda motor.

Komplotan rampok lalu memepet Irzan dan istrinya dengan menggunakan sepeda motor. Kemudian, pelaku menghentikan korban dengan cara menodongkan senjata api dan mengeluarkan tembakan ke udara lalu merampas tas milik korban. Namun, karena Irzan melawan, pelaku akhirnya menembak kepalanya hingga korban sekarat hingga saat ini.

Setelah itu, komplotan ini kembali beraksi pada tanggal 26 Oktober 2011 di toko material Cahaya Baru, Jalan Irigasi RT 002 RW 04, Kelurahan Cakung, Jakarta Timur. Sementar korban, yakni Sugiyana (49), mengalami kerugian Rp 85,4 juta dan ditembak oleh pelaku. Namun, korban berhasil selamat.

Menurut Herry, komplotan ini memiliki pembagian kerja yang terencana. "Ada yang bagian yang mengawasi memakai baju rapi. Dia mengamati siapa yang menarik uang dalam jumlah besar. Salah satu pelaku lalu menghubungi pelaku lain saat korban sudah ditetapkan. Jadi pelaku sudah mengamati sebelumnya," ucap Herry.

R saat ini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya. Ia dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Ancaman hukuman yakni 15 tahun. Tiga orang lainnya, yakni Z, T, dan M, masih dalam buruan polisi.

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/01/31/17562923/Komplotan.Rampok.Nasabah.Bank.Ditembak

Gembong Curanmor Ditembak Mati


Selasa, 31 Januari 2012 


 [TANGERANG] Jajaran petugas Polsek Pondok Aren menembak mati satu dari lima pelaku pencurian sepeda motor yang kerap beraksi di Kabupaten Tangerang, Selasa (31/1), sekitar pukul 04.00 WIB. Tersangka yang tewas adalah Herman (25), warga asal Lampung.   

Herman ditembak karena berupaya kabur dan merebut senjata petugas saat diminta menunjukkan tempat persembunyian teman-temannya di wilayah Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.   

Dari hasil penyelidikan diketahui, Herman ternyata adalah salah satu pelaku curanmor yang tega menembak korbannya, Denis (25), di depan Klinik Ananta, Jalan Raya Ceger, No 88, RT 02/05, Kelurahan Jurang Mangu, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa (17/1) malam lalu.   

"Herman terpaksa diberi sanksi tegas, karena berupaya kabur dan nyaris merebut senjata petugas saat akan ditangkap. Jenazah Herman sudah kami evakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi," ujar Kapolsek Pondok Aren, Kompol Viktor Alexander Lateka.   

Sebelum menembak mati Herman, petugas menembak tiga pelaku lainnya masing-masing Rusdi (24), Ridwan (25), dan ulian (19). Herman dan seorang pelaku lainnya, Mardiansyah (19) justru menyerahkan diri diringkus dalam sebuah penggerebekan di sebuah rumah yang dijadikan tempat persembunyian komplotan itu di bilangan Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.   

Namun, polisi yang akan mengembangkan kasus ini kemudian menggiring Herman dan kawan-kawannya untuk menunjukkan tempat persembunyian anggota mereka lainnya. Saat itulah Herman berusaha kabur sehingga dihadiahi timah panas dan akhirnya tewas di tempat.   

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Aren, Ipda David Yunior Kanitero mengatakan, komplotan pelaku pencurian sepeda motor ini sudah belasan kali mencuri di wilayah Pondok Aren dan wilayah Kabupaten Tangerang.   

Ketika beraksi, komplotan ini tak segan-segan melukai korbannya. "Mereka sering mencuri sepeda motor di wilayah Pondok Aren. Komplotan ini dikenal sadis karena tak segan melukai korbannya," ungkap David.   

"Kami menembak tiga dari lima pelaku yang saat itu tidak mengindahkan peringatan anggota dan mencoba melarikan diri saat disergap," ujar David.   

Dari tangan para komplotan itu, petugas berhasil mengamankan 3 unit sepeda motor, 2 kunci letter T, dan 1 kunci letter Y yang disimpan di tempat persembunyiannya. Polisi masih terus melakukan pengembangan atas kasus tersebut guna mencari keberadaan pelaku lainnya yang hingga kini belum berhasil ditangkap. [132]  

Monday, 30 January 2012

Anggota Pengedar Narkoba Didor


Rabu, 25 Januari 2012 08:34 WIB
MEDAN - Seorang tersangka pengedar narkoba yang juga perantau dari Aceh, Yakub Rahardian, dilumpuhkan dengan timah pnas oleh polisi, saat lelaki itu dibekuk petugas. Yakub adalah bagian dari enam orang komplotan pengedar narkoba yang digulung polisi Sumut, dalam operasi yang digelar terpisah sepanjang Sabtu (21/1) lalu.

Tersangka Yakub Rahardian hingga kini masih dirawat di RS Bhayangkara Medan, setelah menjalani operasi pengeluaran proyektil di kakinya. Pria asal Aceh itu ditembak polisi saat berusaha melawan dalam penyergapan di Jalan Medan-Binjai, Km 14, Diski, Deliserdang.

Ketika itu tersangka bersama temannya, Armadi (19) berupaya menyelundupkan satu ons sabu-sabu. “Keduanya berusaha masuk ke Sumut dengan satu ons sabu-sabu. Yang satu terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan,” kata Direktur Resnarkoba Polda Sumut Kombes Andjar Dewanto, Selasa (24/1).

Dalam kesempatan itu, Andjar mengatakan sepanjang Sabtu (21/1), pihaknya berhasil mengamankan empat pelaku lainnya secara terpisah. Penangkapan diawali dengan diciduknya Ibrahim (27) warga Diski, Deliserdang dengan barang bukti sabu-sabu 12,43 gram, M Subandi (29) dengan bukti kejahatan 25,67 gram sabu-sabu, serta dua wanita Normala (32) warga Desa Simpang Gambus, Limapuluh, Batubara dengan barang bukti 25 gram sabu-sabu, dan  Karmila Sitepu (24) penduduk Jalan Karet Raya, Kualabekala, Medan Johor.

Menurut Andjar, dari pemeriksaan awal pihaknya belum menemukan kaitan keenam tersangka dalam melakoni kejahatannya. Seluruh kasus itu masih dalam tahap pengembangan, karena terindikasi melibatkan jaringan antarprovinsi.(rw)

Pria Stres Itu Akhirnya Ditembak Mati



Pria Stres Itu Akhirnya Ditembak Mati
Bangka Pos/Iwan Satriawan
Warga Desa Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung, Senin (30/1/2012) dihebohkan dengan amukan membabi buta Nirwanto (33), warga Trans I Batu Betumpang di Kantor Camat dan Cabdin Kecamatan Pulau Besar. 
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Nirwanto (33), warga Trans I Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung, Senin (30/1/2012) akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas hingga tewas oleh pihak kepolisian setempat.
Pihak kepolisian terpaksa mengambil langkah tersebut lantaran Nirwanto dianggap membahayakan jiwa petugas dan masyarakat setempat setelah aksi brutalnya yang membabi buta hingga menewaskan seorang Penilik Sekolah.
Pria yang dikenal menderita gangguan jiwa akibat ditinggal istrinya ini, tiba-tiba mendatangi Kantor Camat Pulau Besar dan mengamuk sambil membawa parang panjang. Belum jelas motif apa di balik tindakan brutal pria ini.
Namun akibat amukannya, Penilik Sekolah UPTD Pulau Besar, Suratman tewas mengenaskan dengan kondisi leher nyaris putus serta kepala terbelah akibat tebasan parang.
Tak hanya itu, Kantor Camat dan Kantor Cabdin yang memang berada satu atap nyaris rata dengan tanah akibat dibakar Nirwanto.
Pihak kepolisian mendapatkan laporan mengenai aksi Nirwanto langsung mendatangi lokasi dan berusaha menghentikan amukan Nirwanto.
Karena dianggap membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, Nirwanto terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas hingga tewas.
Peristiwa amukan pria stres yang menewaskan seorang PNS dan membuat hancurnya Kantor Camat Batu Betumpang ini mengundang perhatian serius jajaran Polres Bangka Selatan.
Kapolres Basel, AKBP M Yusup beserta jajarannya langsung mendatangi lokasi kejadian.
Kapolres ketika dikonfirmasi mengungkapkan pelaku memiliki penyakit kelainan jiwa hingga berbuat nekat. Polisi yang dihubungi ketika itu langsung bergerak ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan berusaha meredam amarah Nirwanto. Hanya saja, pelaku semakin nekat bahkan membabi buta ke arah polisi.
“Kita mengambil tindakan melumpuhkan kaki pelaku namun masih melawan juga, bahkan membabi buta mengejar PNS dan warga sambil membawa parang, anggota kita juga dikejar dengan parang hingga kita mengambil tindakan melumpuhkan ke arah badan dan pelaku tewas,” jelas Kapolres.
Sementara Kasat Reskrim Polres Bangka Selatan, AKP Andi Rahmadi menegaskan pihaknya terpaksa mengambil tindakan tegas karena pelaku membahayakan jiwa masyarakat dan petugas.
"Tindakan hukum yang kita lakukan berdasarkan prosedur yang benar," tegas Andi Rahmadi.

Editor: Dewi Agustina  |  Sumber: Bangka Pos
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

http://www.tribunnews.com/2012/01/30/pria-stres-itu-akhirnya-ditembak-mati

GMNI Jember Demo Tindakan Sewenang-Wenang Polri

30 Jan 2012

Jember - Belasan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kabupaten Jember menggelar demo untuk memprotes tindakan sewenang-wenang aparat kepolisian di halaman Polres, DPRD, dan Pengadilan Negeri setempat, Senin.

"Polisi tidak melakukan prosedur yang benar untuk menangkap Pak Rahmatullah yang diduga sebagai tersangka pencurian dengan kekerasan dan terkesan polisi salah tangkap," kata koordinator aksi Fian Hendra Legowo di sela-sela orasinya.

Menurut dia, polisi menembak Rahmatullah dari jarak dekat, padahal yang bersangkutan tidak melarikan diri dan tidak melakukan perampokan di rumah Ferawati, warga Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember pada 9 Juli 2010.

"Pada saat kejadian perampokan dengan kekerasan di Desa Badean, Rahmatullah sedang tidur di rumah orang tua angkatnya di Kecamatan Panti dan hal itu dibenarkan oleh orang tua angkat Rahmatullah," paparnya.

Hasil penelusuran GMNI Jember, kata dia, Rahmatullah menjadi korban salah tangkap yang ditembak oleh polisi karena tindakan aparat kepolisian yang sewenang-wenang terhadap warga miskin.

"Kejadian itu sudah jelas melanggar hak asasi manusia, dan saya minta luka tembak Pak Rahmatullah diuji forensik," tegasnya.

Ia menilai tindakan sewenang-wenang aparat kepolisian dalam menangkap orang yang tidak bersalah sangat merugikan masyarakat dan seharusnya Polri bertindak profesional dan membenahi sistem kepolisian lebih baik.

"Saat ini Pak Rahmatullah dipaksa untuk mengaku dan sudah menjalani persidangan sebanyak 12 kali di Pengadilan Negeri Jember. Ini sangat memprihatinkan," ujarnya menambahkan.

Di Polres dan Pengadilan Negeri Jember, sejumlah aktivis melempar telur busuk kepada tiga pocong yang disimbolkan sebagai polisi, jaksa, dan hakim. Sedangkan di DPRD Jember, mereka ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Jember, Lukman Winarno.

"Seluruh warga berhak melakukan kontrol terhadap kinerja aparat kepolisian dan aparat penegak hukum yang lain, namun kita harus menghargai proses hukum yang sedang berjalan," kata Lukman Winarno saat menemui pengunjuk rasa di ruangan Komisi A DPRD Jember.

Menurut politisi PDIP itu, DPRD tidak bisa melakukan intervensi terhadap kasus hukum yang sudah ditangani majelis hakim, namun anggota dewan siap melakukan kontrol terhadap penegakan supremasi hukum di Kabupaten Jember.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag Operasional Polres Jember, Kompol Imam Pauji, membantah bahwa penangkapan terhadap Rahmatullah tidak sesuai prosedur dan salah tangkap karena penangkapan tersebut berdasarkan keterangan tersangka dan saksi di lapangan.

"Polisi sudah melakukan prosedur dengan benar dalam kasus penangkapan Rahmatullah dan kini kasus itu memasuki tahap persidangan, sehingga majelis hakim yang memiliki kewenangan untuk memberikan vonis bersalah atau tidak terhadap terdakwa," katanya.(*)

http://antarajatim.com/lihat/berita/81424/gmni-jember-demo-tindakan-sewenang-wenang-polri

Saturday, 28 January 2012

Luka di Kaki, Disangka Tewas Tertembak


Minggu, 29 Januari 2012

SAMARINDA. Warga di jalan poros Samarinda-Bontang, Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara digegerkan dengan penemuan sosok pria yang tengah terbaring di salah satu pondok tempat rekreasi kolam pemancingan Pagar Alam, Sabtu (28/1) pagi kemarin.

Pria yang belakangan diketahui bernama Zainal Abidin (30) ditemukan terluka seperti bekas terkena timah panas pada kaki kirinya. Warga yang menduga itu adalah mayat korban penembakan pun segera melapor kepada pihak berwajib.

Polisi yang menerima kabar tersebut kemudian segera berangkat menuju lokasi yang terletak berseberangan dengan lapangan golf di kawasan Tanah Merah tersebut. Namun ketika sedang akan melakukan olah TKP dan memasang Police Line, polisi menemukan adanya tanda-tanda kehidupan pada sosok pria tersebut. Saat terbangun, Zainal langsung diamankan Polisi menuju Polsekta Samarinda Utara.

Dalam keterangannya, Zainal mengaku bisa sampai berada di kolam pemancingan tersebut lantaran dikejar-kejar oleh dua orang pengendara motor yang tidak dikenalnya di Jl Juanda, Samarinda Ulu, malam sebelum ditemukan polisi.

"Awalnya saya sedang beli makanan di Jl Juanda, lalu saat pulang dengan menggunakan mobil. Tiba-tiba ada dua orang yang tidak saya kenal dan menggunakan motor menggedor-gedor kaca mobil saya," ujar Zainal saat memberi keterangan di kantor polisi.

Aksi kejar-kejaran itu berlanjut hingga di Jl Ahmad Yani, Sungai Pinang, tidak jauh dari kediaman Zainal. Lantaran panik, pria yang mengaku bekerja sebagai sopir di Sangatta itupun melarikan mobilnya hingga menuju jalan poros Samarinda-Bontang, Tanah Merah.
"Sampai di jalur satu, saya masuk ke sebuah perkampungan dan menyembunyikan mobil saya di sana. Lalu saya lari masuk ke hutan dan sampai di kolam pemancingan itu," ungkap Zainal.

Warga Jl Pemuda I, RT 45, Kelurahan Temindung Permai itu mengaku mendapat luka menyerupai luka tembak di kaki itu lantaran tersangkut kawat berduri saat masuk ke areal kolam pemancingan.

"Ini karena kena pagar, bukan karena ditembak," tangkis Zainal.

Sementara itu ketika hendak mengamankan mobil Xenia KT 1630 ME yang dikendarai Zainal, polisi lagi-lagi dikejutkan lantaran menemukan satu pucuk senjata api mainan dan dua butir amunisi di dalam kendaraan tersebut.

Untuk mempertanggungjawabkan penemuan tersebut, Zainal lalu menjalani pemeriksaan polisi. Sementara mobil, senjata api mainan dan amunisi tersebut diamankan.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Bramanti Agus S menjelaskan Zainal diperiksa atas dugaan tindak pidana kepemilikan amunisi senjata api, sesuai dengan pasal 1 Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951.

"Mengenai motif atau tujuan yang bersangkutan menyimpan senjata api mainan dan amunisi tersebut masih kami dalami," ujar Bramanti.

Sementara, terkait luka di tubuh korban, Bramanti memastikan bahwa luka tersebut bukanlah luka akibat terkena peluru yang ditembakkan.

"Bukan luka tembak, luka itu diduga didapat saat melarikan diri dari kejaran sejumlah orang yang belum dikenali identitasnya," pungkas Bramanti. (rm-1/lee)

http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/9/31095

Tiga WNA Gembong Narkoba Ditembak Mati


Nasional - Jumat, 20 Januari 2012 | 08:15 WIB


INILAH.COM, Jakarta - Bermaksud melarikan diri saat ditangkap, tiga warga negara asing (WNA) asal Iran yang menjadi anggota sindikan narkoba internasional, tewas ditembak petugas.

Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Arman Depari membenarkan adanya penembakan terhadap tiga gembong narkoba asal Iran. "Mereka ditembak mati karena berusaha melawan petugas dan melarikan diri," kata Arman, seperti yang dikutip dari, detikcom.

Dijelaskan Arman, penyergapan dilakukan pada Kamis (19/1/2012) malam. Saat itu, petugas mendapat informasi adanya penyelundupan narkoba melalui perairan Ujung Genteng, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Dari informasi yang didapat, petugas kemudian menuju lokasi. Ternyata, informasi tersebut benar sehingga petugas langsung melakukan penyergapan terhadap pelaku. "Dalam penyergapan itu, petugas berhasil menangkap 7 tersangka lain yang juga warga Iran," terang Arman.

Hingga saat ini, Arman belum mau menyebutkan berapa banyak barang bukti narkotika yang disita pihak kepolisian. "Yang jelas, saat ini, polisi masih melakukan mengembangkan terhadap kasus tersebut," katanya.[dit]
http://nasional.inilah.com/read/detail/1821073/tiga-wna-gembong-narkoba-ditembak-mati

Friday, 27 January 2012

Di Takengon, Bandar Narkoba Kelas Kakap Ditembak Polisi


Tersangka pengedar Sabu-sabu saat 
dirawat di RSU Datu Beru Takengon. 
(Foto : Maharadi)
Takengon | Lintas Gayo -  Satuan Narkoba Polres Aceh  Tengah  menembak tersangka pengedar sabu-sabu kelas kakap yang sudah lama menjadi Target Operasi (TO) satuan Narkoba Polres Aceh Tengah, Jumat (27/1/2012), sore di Simpang Uning Pegasing Kabupaten Aceh Tengah polisi berhasil dilumpuhkan.
Tersangka, Romi (29) tercatat sebagai warga Belang Kolak I kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah  berhasil ditangkap saat melakukan transaksi sabu-sabu sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat hendak ditangkap tersangka sempat berusaha melarikan diri dan diperingatkan dengan tembakan ke udara. Karena tersangka melawan, tersangka akhirnya ditembak di bagian paha kaki kanan. Setelah tertembak, tersangka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon untuk mendapat penanganan medis.
Atas penangkapan ini, Kapolres Aceh Tengah AKBP Edwin Rachmat Adikusumo didampingi Kasat Narkoba Iptu Muara Uli, kepada Lintas Gayo mengatakan tersangka lagi-lagi Romi yang sudah 3 kali keluar masuk penjara.
“Kami melumpuhkan tersangka saat transaksi sabu-sabu di Simpang Uning Pegasing. Saat hendak ditangkap tersangka sempat melarikan diri,” terang Edwin.
Saat melakukan transaksi sabu-sabu tersangka mengendarai sepeda motor bermerek Honda Supra.
Sementara itu, Kasat Narkoba Iptu Muara Uli mengatakan tersangka pada hari Senin, (23/1/2012) lalu sempat juga disergap oleh polisi di Sadong Kecamatan Bebesen saat bersama pacarnya. Namun ketika itu tersangka berhasil melarikan diri.
Tersangka, menurut Kasat Narkoba, mempunyai jaringan hingga di Medan Sumatera Utara.
Dari tangan tersangka Romi, Polisi menyita barang bukti (BB) sabu-sabu seberat 16 gram dan uang sekitar Rp 2 juta. Selain itu, polisi juga menyita satu unit sepeda motor.
Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 111 Ayat 2 UU No 35/2009 tentang Narkotika jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHPidana dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara. (Maharadi/Red.03)

http://www.lintasgayo.com/18243/di-takengon-bandar-narkoba-kelas-kakap-ditembak-polisi.html?utm_source=%23visitAceh&utm_medium=Aceh

Tangkap Kawanan Perampok, Polisi Tembak Satu Orang

Ilustrasi/ Foto Koran SINDO
JAKARTA
 - Satu dari empat kawanan perampok spesialis di dalam angkutan umum, ditembak kakinya saat personel polisi dari Polres Metro Jakarta Timur menangkap mereka di beberapa lokasi.


Empat kawanan perampok yang diketahui bernama Agus Widodo (37), Iwan (33), Budi (27), dan Ongen (29). 

Agus Widodo, ditangkap pada, Kamis (26/1/2012) pagi di kawasan Ciracas. Dari hasil pengembangan pemeriksaan Agus, polisi berhasil menangkap Ongen di kawasan Mustika Ratu, Ciracas, Jakarta Timur, terakhir Budi dan Iwan, bahkan Kaki Iwan terpaksa di tembak petugas karena berusaha kabur saat akan ditangkap di rumahnya di kawasan Tanah Merdeka, Ciracas, Jakarta Timur.

Kawanan perampok yang biasa beraksi di dalam angkot D 121 jurusan Cileungsi - Kampung Rambutan ini, menggunakan modus menjadi penumpang dimana tiga orang membawa senjata tajam dan satu orang lainnya mengikuti angkot tersebut dengan menggunakan mobil Xenia.

Mereka akan beraksi saat angkot melewati tempat sepi, para pelaku akan langsung mengacam korban dan mengambil barang-barang berharga. Setelah itu, para pelaku akan melarikan diri dengan turun dari angkot untuk kemudian masuk ke dalam mobil yang sudah dikemudikan rekannya.

"Mereka diketahui sudah dua kali beraksi didalam angkot," ujar Kepala Bagian Humas, Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Didik Hariyadi, kepada wartawan, Jumat (27/1/2012).Aksi pertama kawanan ini, dilakukan pada Jumat (20/1/2012) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, saat itu, kawanan perampok mengancam enam orang penumpang wanita di dalam angkot D 121. 

Para pelaku melakukan aksinya di kawasan pintu keluar Tol Cibubur dan berhasil menggasak perhiasan emas, berupa kalung dan gelang, uang dan HP.

Aksi kedua dilakukan empat hari kemudian pada, Selasa (24/1/2012) lalu, dengan modus yang hampir sama mereka berhasil merampok delapan penumpang angkot D 121 di KM 8, Tol Jagorawi, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur. 

"Kami masih menyelidiki apakah kawanan ini beraksi ditempat lain," tambah Didik. (fer)


http://news.okezone.com/read/2012/01/27/338/565031/tangkap-kawanan-perampok-polisi-tembak-satu-orang

Tiga Anggota Jaringan Narkoba Internasional Ditembak Mati


Nasional / Jumat, 20 Januari 2012 13:51 WIB 

Metrotvnews.com, Sukabumi:Tiga anggota jaringan narkoba internasional asal Iran, ditembak mati dalam sebuah penggerebekan di perairan Ujung Genteng, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (20/1). Tujuh lainnya ditangkap.

Polisi menyita tiga senjata api. Soal berapa banyak dan jenis narkoba yang disita dalam penggerebekan di tengah laut itu, polisi masih bungkam.

Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Polisi Arman Depari mengatakan, barang bukti narkoba masih didata. Dia juga menjelaskan, tiga korban tewas terpaksa ditembak karena melawan.(ICH)

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/01/20/143741/-Tiga-Anggota-Jaringan-Narkoba-Internasional-Ditembak-Mati/6

Anggota Brimob Tewas Kena Tembak di Papua

Nasional / Sabtu, 28 Januari 2012 10:46 WIB


Metrotvnews.com, Jayapura: Briptu Sukarno, anggota Brimob Polda Papua ditembak mati kelompok separatis Organisasi Papua Meredeka (OPM). Penembakan terjadi saat ia sedang berpatroli bersama rekan-rekannya yang berjumlah enam orang dipimpin Kompol Sinulingga, Sabtu (28/1) sekitar pukul 08.55 WIT.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Alek Korwa membenarkan terjadinya insiden yang menewaskan satu anggota Brimob itu. Insiden itu terjadi saat korban bersama rekan-rekannya melakukan patroli dengan berjalan kaki. Sesampainya di tempat kejadian perkara, Kampung Wandenggobak, mereka ditembak dari atas gunung.

Tembakan yang diduga dilakukan OPM itu mengenai korban dibagian kepala. Sedangkan rekan lainnya selamat. ''Jenazah korban saat ini masih berada di RSUD Mulia dan menunggu pesawat untuk dievakuasi ke Jayapura,'' jelas AKBP Alek Korwa.(Ant/BEY)


http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/01/28/80049/Anggota-Brimob-Tewas-Kena-Tembak-di-Papua/6

Thursday, 26 January 2012

Polisi Garut Bekuk Tiga Residivis Curanmor


Polisi Garut Bekuk Tiga Residivis Curanmor
20/01/2012 06:57 | Curanmor
Liputan6.com, Garut: Tiga residivis komplotan pencuri sepeda motor dibekuk jajaran Reskrim Polres Garut, Jawa Barat, Kamis (19/1). Dari komplotan ini, polisi menyita barang bukti berupa sejumlah sepeda motor hasil curian. Karena berusaha melarikan diri dan melawan, polisi terpaksa menembaknya.

Di hadapan polisi, Orin, Solehudin, dan Jajang mengaku dalam beraksi sengaja memilih sejumlah tempat di kawasan Garut Selatan yang memang tidak seramai di Kota Garut. Dari beberapa tempat, komplotan ini mengondol sejumlah sepeda motor berbagai merek.

Orin mengatakan setelah keluar dari sel penjara satu bulan lalu, dirinya tak punya pekerjaan lain. Terdorong kebutuhan hidup, ia dan rekan-rekannya kembali mencuri. Jejak komplotan ini ditemukan setelah polisi mengembangkan kasus pencurian kendaraan bermotor di 10 tempat.(JUM)
http://buser.liputan6.com/read/373131/polisi-garut-bekuk-tiga-residivis-curanmor

Polisi Semarang Tembak Gembong Curanmor


Polisi Semarang Tembak Gembong Curanmor
26/01/2012 07:29 | Curanmor
Liputan6.com,Semarang: Kepolisian Resor Semarang, Jawa Tengah, menangkap dua gembong pencuri sepeda motor, Rabu (25/1). Polisi menembak kaki salah satu tersangka, Komari alias Bondet karena melawan saat akan ditangkap.

Saat hendak ditangkap kedua tersangka melawan. Bahkan borgol polisi sempat direbut dan berusaha kabur dengan dengan merampas sepeda motor milik warga. Polisi pun betindak tegas dengan menembak kakinya.

Kedua tersangka merupakan target polisi dalam Operasi Turangga yang sasarannya adalah pelaku pencurian kendaraan bermotor. Tersangka Komari dan Muhammad Romandzit memang sudah lama menjadi target operasi.

Dari tangan tersangka, polisi menyita tiga sepeda motor dan lima handphone. Polisi masih akan mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan lainnya.(JUM)


http://buser.liputan6.com/read/374062/polisi-semarang-tembak-gembong-curanmor