Empat Ditangkap, 2 Lolos
Padang Ekspres • Sabtu, 30/04/2011 08:36 WIB • (frv/w/ris) • 262 klik
Perampok yang tewas itu bernama Surya Hariandi, 30, warga Parakkarakah, Kota Padang. Sedangkan satu perampok lainnya, Jonirwan alias Jon Bot, 40, beralamat di Simpang Duku, Sungai Bangek, Kototangah, Padang, masih dirawat di RS Yarsi Padangpanjang. Agen travel jurusan Padang-Pasaman ini dirawat setelah ditembak polisi di jembatan kembar, kawasan Silaiangbawah, Padangpanjang.
Sampai Jumat (29/4) malam, perampok yang diringkus polisi sudah berjumlah empat orang. Masing-masing Surya Hariandi, Jon Bot, Mardianto, 31, dan Afdal, 36. Keempatnya ditangkap dalam waktu dan tempat berbeda-benda.
Surya Hariandi dan Jon Bot ditangkap Tim Operasi II Polres Padangpanjang di bawah pimpinan Kasat Lantas Iptu Hari Sofandi Paloh. Penangkapan berawal ketika tim yang menggelar razia multisasaran, melihat mobil Avanza warna hitam BA 2568 AW melaju dengan kencangnya.
Ketika dicegat di rest area Silaiangbawah, persisnya di Simpang Mifan, mobil berpenumpang enam orang itu sama-sekali tidak berhenti. Sehingga membuat polisi menaruh curiga. Alhasil, Kasat Lantas Iptu Hari Sofandi Paloh, langsung mengejar mobil tersebut dengan menggunakan mobil Suzuki Grand Vitara BK 661 GI miliknya.
Perburuan kawanan perampok itu berlangsung hingga jembatan kembar Silaiangbawah. Tapi, pengemudi Avanza tetap tidak mau berhenti. Sehingga, polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan. ”Kita beri tembakan peringatan, sebanyak dua kali,” kata Iptu Hari Paloh di hadapan Kapolres Padangpanjang AKBP Syofyan Hidayat SIK, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Pratomo Iriananto, dan sejumlah perwira yang menghadiri jumpa pers di Mapolres Padangpanjang, Jumat (29/4) pagi.
Setelah tembakan peringatan tidak dihiraukan, anggota Polresta Padangpanjang akhirnya melepaskan tembakan ke arah mobil Avanza warna hitam. Tembakan itu diduga kuat bersarang di tangan sopir dan menembus kaca depan bagian kanan.
Begitu tersengat timah panas, sopir yang identitasnya belum diketahui itu, kehilangan kendali. Mobil yang dikemudikannya, menghantam sisi kiri jalan Padangpanjang-Padang. Ketika mobil berhenti, empat penumpang langsung meloncat ke sungai. Seorang di antaranya, diduga adalah Surya Hariandi, terjatuh ke atas bebatuan. Sedangkan tiga penumpang lainnya, berusaha kabur ke dalam hutan. Tapi sial bagi penumpang bernama Jon Bot, dia duluan tertembak dan tertangkap.
Usai meringkus Surya Hariandi dan Jon Bot, Kasat Lantas Polres Padangpanjang menggeledah mobil Avanza. Di dalam mobil ditemukan sejumlah alat untuk merampok. Di antaranya, 1 parang, 1 linggis panjang dan 2 pendek, 1 sangkur, 1 clurit dan pelat nomor asli BA 1748 BG. Rupanya, pelat nomor yang terpasang pada mobil pelaku saat pengejaran itu adalah pelat palsu.
Selain itu, ditemukan 3 kg emas, terdiri dari berbagai jenis perhiasan yang terbungkus dalam 14 kantong plastik kecil. Kemudian uang tunai sebesar Rp68,8 juta, 63 real dan 1 buah jam merek Mido.
Setelah kedua tersangka dan barang-bukti diamankan di Mapolresta Padangpanjang, puluhan polisi yang terdiri dari Brimobda Polda Sumbar, Polresta Padangpanjang dan Polres Limapuluh Kota berupaya memburu empat tersangka lain yang kabur. Perburuan dilakukan di kawasan Silaiang. Dari perburuan itu, pada malamnya tersangka Mardianto, asal Padang, berhasil diciduk. Sedangkan tersangka Afdal ditangkap jajaran Satlantas Polres Padangpariaman, Jumat siang.
”Afdal ditangkap di simpang lintas Lubukalung ketika menumpang kendaraan tangki dari arah Silaiang menuju Padang,” kata Kaplores Padangpariaman AKBP Eko Nugrohadi didampingi Kasat Lantas AKP Adek Candra.
Sementara itu, Dedi Harianto, 46, pedagang emas yang menjadi korban perampokan di Jalan Tan Malaka, KM 10 Payakumbuh-Suliki, persisnya di kawasan Padangarai, Nagari Guguak VII Koto, Kecamatan Guguak, Limapuluh Kota, sampai kemarin siang, masih trauma. Dedi menderita delapan luka jahitan pada bagian kepala dan enam luka jahitan pada bagian perut, akibat dibacok kawanan perampok. Pedagang emas keliling ini sempat dirawat di RSUD Adnan WD Payakumbuh, hingga akhirnya meminta pulang.
Menurut Dedi, perampok yang menguras hartanya diperkirkan berjumlah enam orang. Lima perampok masuk ke dalam rumah dengan menggunakan senjata tajam. Sedangkan satu perampok standby di dalam mobil Avanza warna hitam yang parkir di luar rumah. ”Perampokan itu berlangsung sangat cepat sekali. Mereka di dalam rumah kira-kira hanya sepuluh menit. Tak satu pun yang memakai sebo atau penutup wajah, tapi di tangan mereka, ada golok dan pisau,” kata adik kandung Kabag Rem Polresta Payakumbuh, Kompol Irlon tersebut.
Bukan Teroris
Kapolres Limapuluh Kota AKBP Partomo Iriananto didampingi Kasat Reskrim AKP TM Simanungkalit kepada Padang Ekspres tadi malam memastikan, perampok yang beraksi di wilayahnya, tidak ada hubungan dengan kelompok teroris. ”Kita masih melakukan pengembangan bersama jajaran Brimob Polda Sumbar dan Polresta Padangpanjang, kita pastikan ini tidak ada hubungan dengan terorisme,” kata Partomo Iriananto yang baru dua hari memulai tugas di Polres Limapuluh Kota.
Disinggung soal adanya kesamaan modus perampokan emas di kawasan Padangarai, Nagari Guguak VII Koto, Kecamatan Guguak, dengan kasus perampokan emas di Nagari Sungaiantuan, Kecamatan Mungka, 7 Mei 2010 lalu, pihak kepolisian belum bisa memastikan. ”Memang ada kesamaan, tapi kita belum bisa pastikan, apakah pelakunya masih dari kelompok yang sama atau tidak. Sebab, kita masih memburu semua pelaku,” imbuh AKP TM Simanungkalit.
Sekadar mengingatkan, perampokan emas di Nagari Sungaiantuan, Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, 7 Mei 2011 berlangsung serentak dengan perampokan di Batubalang, Kecamatan Harau. Dalam kedua perampokan berantai itu, 4 kilogram emas berhasil digasak perampok, plus limpa unit sepeda motor dan uang tunai Rp70 juta rupiah. (frv/w/ris)
No comments:
Post a Comment