Monday, 9 May 2011

Irnius Nggota: Tiga Perompak Ditembak Mati Setelah Menembaki Helikopter TNI AL

MINGGU, 08/05/2011 - 22:09

BEKASI, (PRLM).- Penantian Tiur Maida (33) dalam kecemasan selama 53 hari berakhir. Kesempatan untuk kembali berkumpul bersama suami tercinta, Irnius Nggotu (47), akhirnya tiba.

Minggu (8/5), sang suami yang merupakan salah satu Anak Buah Kapal (ABK) Sinar Kudus yang ditawan Perompak Somalia akhirnya bisa kembali bercengkrama di kediaman mereka di Komplek Alinda II Blok B9 Nomor 12, Kelurahan Kali Abang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara.

"Saya bersyukur bisa berkumpul kembali dengan suami sekeluarga. Suami pun dalam keadaan sehat meski agak kecapaian," ucap Tiur melalui sambungan telepon. Karena masih ingin beristirahat dan menikmati kebersamaan dengan keluarga, Irnius pun belum bersedia dijumpai wartawan. Pada waktu bersamaan, di rumahnya digelar doa bersama untuk mensyukuri kebebasannya.

Namun Irnius sempat bercerita kalau dirinya diperlakukan baik selama penawanan. Perompak tak pernah sekali pun menyakitinya secara fisik. Hanya barang-barang berharga seperti telepon seluler dan komputer jinjing miliknya yang dibawa mereka.

Lelaki yang mulai berlayar sejak tahun 1991 ini tak mengetahui persis kronologi pembebasan dirinya dan 19 rekan ABK yang lain. "Saya tugasnya di kamar mesin, jadi tidak tahu pasti. Tapi sempat melihat tiga perompak yang sebelumnya menembak helikopter TNI AL, ditembak mati," katanya.

Menurut ayah dua anak ini, begitu berhasil dibebaskan, ia dan rekan-rekan dibawa ke Pelabuhan Salalah, Oman. Perjalanan berlanjut melalui udara menuju Bandara Muscat, Oman. Kemudian dengan menggunakan bus menuju kantor kedutaan besar Indonesia di Oman.

"Baru kemudian kami diterbangkan ke Indonesia. Setelah transit di Qatar, kami tiba di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (7/5) malam. Baru tadi pagi saya sampai rumah karena kami menginap di Hotel Sheraton dulu," katanya menuturkan.

Secara khusus, Irnius mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang bertindak sigap membebaskan para ABK. "Banyak kapal lain yang disekap lebih lama oleh perompak, bahkan sampai enam bulan. Saya bersyukur kami ditawan 47 hari dan pembebasan yang dilakukan TNI berhasil," katanya.

Satu ABK lain yang berdomisili di Perumahan Pondok Sani Putra, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, John Wiryono (54), memilih menenangkan diri dan menikmati waktu bersama keluarganya di Cilegon. "Biar Bapak cooling down dulu," ujar Isti Karmiati (47), sang istri, melalui sambungan telepon. (A-184/das)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/144418

No comments:

Post a Comment