Saturday, 21 May 2011

Dedi Ngaku Ditembak Polisi

Tribun Jambi - Senin, 16 Mei 2011 21:10 WIB


Laporan wartawan Tribun Jambi, Deni Satria Budi

JAMBI, TRIBUNJAMBI.COM - Ketua RT 40 Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Dedi Efendi (43) melapor ke Bidang Propam Polda Jambi, terkait penembakan yang dilakukan oknum polisi. Dia tertembak saat melerai perkelahian antara oknum tersebut dengan Alim, warganya, Minggu (15/5).

Menurut Dedi, ia diberitahu ada warganya yang sedang berkelahi. Selaku ketua RT kata Dedi, ia lalu mencoba melerai perkelahian tersebut. Namun, saat ia akan mendekat dan akan melerai perkalahian, langsung ditembak. Beruntung, dia berhasil menghindar saat oknum polisi menembak.

"Awalnya saya pikir antara orangtua dan anaknya. Saya baru tahu kalau warga saya itu berkelahi dengan anggota polisi setelah saya ditembak," ungkap Dedi, ketika ditemui wartawan usai melapor ke Propam Polda Jambi, Senin (16/5) pukul 14.30 WIB. Dedi mengaku tidak tahu jika warga yang berkelahi dengan oknum polisi itu akan ditangkap Satuan Narkoba Polda Jambi. Dia meminta pihak kepolisian bisa mengusut kasus ini sampai tuntas.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah membenarkan adanya laporan ke bidang propam tersebut. Menurutnya, semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan hukum yang sama.

"Untuk laporan itu pihaknya akan melihat lebih dahulu kasus dan permasalahannya. Apabila nanti terbukti maka akan ditindaklanjuti oleh Bidang Propam Polda," kata Almansyah.

Direktur Narkoba Polda Jambi, Kombes Pol David Irwansyah SH, ketika dikonfirmasi via handphone mengatakan, peristiwa itu terjadi saat tim satuan narkoba akan melakukan penangkapan terhadap seorang target operasi (TO) kasus narkoba. Menurutnya, anggota yang akan melakukan penangkapan TO di Lorong Jahit Jalan Batam, RT 40 Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung pada pukul 18.00 WIB sudah sesuai prosedur.

"Saat itu, Kompol Bambang Prawika sedang menangkap TO bernama Alam yang memang menjadi buruan kepolisian dalam kasus narkoba. Namun, saat akan dilakukan penangkapan, TO itu melawan dan terjadi perkelahian antara mereka. Suasana lingkungan di tempat kejadian mendadak ramai setelah korban Dedi sebagai Ketua RT setempat membawa lima orang warga untuk mencoba melerai perkelahian tersebut," terang mantan Kapolres Sarolangun.

Dia mengatakan, Kompol Bambang sudah menyatakan identitas dirinya sebagai polisi kepada warga yang datang. Namun suasana sudah tidak terkendali lagi karena diduga Ketua RT itu memprovokasi warganya dengan meneriaki maling dan rampok kepada anggota yang hendak melakukan penangakapan saat itu.

"Kompol Bambang saat itu sedang berkelahi dengan Alam dan warga terus mencoba menghalangi polisi termasuk ketua RT itu bersama istrinya. Lalu, tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api. Berdasarkan visum rumah sakit, menyebutkan bahwa luka di bagian tangan korban diduga bukan akibat peluru tajam dan bisa saja luka tersebut karena benda tumpul lainnya," terang David Irawansyah. Menurutnya, saat itu anggotanya sudah terpojok.

http://jambi.tribunnews.com/2011/05/16/dedi-ngaku-ditembak-polisi?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

No comments:

Post a Comment