Senin, 23 Mei 2011
"Dia (Panjul, Red) melawan saat hendak kami tangkap di kawasan Kebun Agung, Lempake. Jadi terpaksa kami tembak," jelas Kapolresta Samarinda Kombes Pol HM Arkan Hamzah, melalui Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Bramanti Agus SH SIK.
Anggota Reskrim Polsekta Samarinda Utara dan Sungai Kunjang, sudah beberapa hari belakangan ini mengawasi gerak-gerik Panjul. Kedok Panjul sebagai maling motor sudah tercium saat polisi mendapatkan informasi soal motor Yamaha Mio warna hitam yang sering digunakannya.
"Informasi yang kami dapat, motor itu hasil curian. Kami cek plat nomornya, ternyata palsu. Datanya tidak sesuai dengan di Samsat," jelas Bramanti kepada Sapos, Minggu (22/5) siang kemarin.
Berbekal informasi itu, polisi bergerak mencari Panjul. Diketahui Panjul tengah bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Kebun Agung. Polisi pun bergegas mendatangi lokasi tersebut.
Saat sejumlah polisi berusaha mendekatinya, entah kenapa Panjul mencoba menghindar. "Dia sempat mendorong petugas dan berusaha kabur dengan menggunakan motor Mio. Kami coba tahan tapi dia melawan. Terpaksa kami tembak kakinya dengan tujuan untuk melumpuhkan," beber perwira polisi berpangkat melati satu ini.
Alhasil, Panjul yang diketahui memiliki satu orang anak yang masih balita ini, tersungkur. Polisi kemudian melarikan Panjul ke RSUD AW Sjahranie untuk diobati dan mengeluarkan peluru yang bersarang di kaki kirinya.
"Setelah beberapa jam dirawat di rumah sakit, Panjul kami bawa ke Polsek karena menurut tim medis, lukanya tidak berbahaya dan bisa menjalani rawat jalan," tambahnya.
Pengakuan sementara, Panjul menggasak empat unit motor di wilayah Samarinda Utara dan sekitarnya. "Panjul mencuri motor dengan menggunakan kunci T. Barang bukti yang kami amankan saat ini adalah Yamaha Mio yang dicurinya dari sebuah warnet di Jl DI Pandjaitan," ungkap Bramanti.
Dalam aksinya, Panjul beraksi seorang diri. Biasanya, motor curiannya diberikan kepada penadah untuk dijual. "Kami masih melacak keberadaan sejumlah motor lain. Termasuk mengembangkan penyelidikan untuk bisa mendapatkan identitas penadahnya," bebernya. (uya/rin)
http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/9/18914
No comments:
Post a Comment