Sabtu, 06 November 2010 , 08:46:00
MEDAN -Seorang polisi yang bertugas di Polsekta Medan Timur, Aiptu Suharto, Jumat (5/11) siang 11.00 WIB tertembak di bagian bokong sebelah kiri dengan senjata api miliknya sendiri, ketika bergelut dengan Indra alias Iin (35), warga Jalan Ampera VI, Kecamatan Medan Timur. Pistol Aiptu Suharto terjatuh ketika dia bergelut dengan Indra. Oleh Indra kemudian pistol itu diarahkan ke Aiptu Suharto. Indra merupakan target operasi (TO) Polsekta Medan Timur karena kasus penjambretan di wilayah hukum Polsekta Medan Timur.
Suara letusan di Jalan Yos Sudarso Lorong VII, Jumat (5/11), membuat warga heboh. Ratusan warga kemudian berkumpul di lokasi. Menurut warga, sebelumnya antara Aiptu Suharto dan Indra alias Iin sudah saling kenal. Diceritakan Yuni, warga sekitar yang juga pemilik warung, tepatnya di dekat lokasi Aiptu Suharto dan Indra berkelahi mengatakan, keduanya tiba-tiba sudah cekcok mulut tidak jauh dari warungnya. Diterangkannya, begitu terlibat cekcok mulut lalu keduanya pun berkelahi.
"Waktu mereka berkelahi, pistol milik pak polisi itu jatuh dan oleh Indra alias Iin diambil. Pak polisi itu meminta supaya pistolnya dikembalikan, namun Iin tidak mengembalikannya dan justru mengarahkannya kearah pak polisi. Antara pak polisi itu dan Iin sudah saling kenal gitu," ucap Yuni.
Yuni menambahkan, sebelum Iin lari pistol itu diarahkan ke pak polisi itu sambil bilang, "Jangan mendekat kau Suharto." Diterangkan Yuni, Pak Suharto mendekat berusaha meminta pistolnya sambil berkata, "Iin kembalikan pistol punyaku."
Yuni menceritakan, kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB dan begitu pistol polisi didapatnya lalu ditembakkan ke polisi itu karena polisi itu terus mendekat dan mengenai bokongnya. "Warga di sini dengar kok suara tembakan itu," katanya. "Yang kena itu bokongnya karena menghindari tembakan dari si Iin itu. Pak polisi itu kena tembak karena dia mendekati si Iin terus. Begitu menembaknya, pak polisi itu mengejarnya juga ke dalam gang lalu lompat ke sungai. Karena tidak dapat dan polisi mengeluarkan darah terus, lalu warga di sini langsung membawanya ke RS Bayangkara yang ada di Jalan KW Hasyim. Pistol polisi itu dibawa si Iin," tambah Yuni.
Dituturkan Yuni, dia tidak bisa berbuat banyak ketika polisi itu minta tolong untuk membantu menangkapnya karena melihat senjata api itu. "Saya tidak bisa membantu karena ada pistolnya," tuturnya. Warga lain, Nursiah alias Amei, yang juga pemilik Salon Amei mengatakan, dia melihat satu polisi dan pelaku berkelahi tetapi tidak tahu masalah pastinya dan mendengar suara letusan dari senjata api. Ditambahkannya, keduanya juga saling kejar hingga ke sungai. "Ada suara letusan dan pelakunya lari ke sungai dan polisi itu tidak bisa mengejarnya lagi karena sudah terluka di bagian bokongnya," ujar Amei.
Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, keduanya kelihatan sudah saling kenal. Diterangkan wanita tersebut, Iin itu sebelumnya sudah pernah masuk dalam penjara dan di sini jarang bergaul. "Si Iin itu jarang bergaul di sini dan dia sudah pernah masuk penjara sebelumnya," tukas wanita tersebut.
Sejumlah warga mengaku tak berani menangkap pelaku, karena pistol tersebut sempat diarahkan ke kerumunan warga. "Dia mengarahkan pistolnya ke arah kami, manalah berani kami," kata Didi, warga lainnya. Beruntung, tembakan tersebut tidak merenggut nyawa korban. Usai menembak polisi, pelaku langsung kabur membawa pistol korban ke arah Sungai Deli.
Tim Reskrim Polresta Medan yang mengetahui peristiwa tersebut langsung membawa Suharto ke ruang IGD RS Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim, Medan. Pihak RS yang menerima korban yang mengalami luka tembak langsung menjalani operasi pengeluaran proyektil.
Setelah menjalani operasi, Suharso terlihat dirawat di Ruang Asahan dan sudah kelihatan stabil dengan tidur menyamping dan bisa bercakap-cakap dengan keluarga dan Kapolsekta Medan Timur yang berkunjung.
Kapolsekta Medan Timur, AKP Patar Silalahi SIK kepada wartawan koran ini ketika ditanyai mengenai peristiwa yang menimpa anggotanya Aiptu Suharto mengatakan, dia sudah memerintahkan untuk mengejar tersangka Indra alias Iin. Ditegaskan Patar Silalahi, bahwa Indra alias Iin merupakan target operasi Polsekta Medan Timur dan tidak mengetahui kalau perisitiwa ini bakalan terjadi.
"Sedang kita kejar dan kita tangkap. Kita sudah koordinasi dengan Polresta Medan dan Polda Sumut mengenai masalah ini," ucapnya. "Memang buronan kita, sekarang sedang fokus pengejaran," tambahnya. Sedangkan Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga yang mengetahui anggotanya tertembak langsung menginstruksikan jajarannya untuk menangkap pelaku. “Harus kita tangkap pelaku, tim sudah kita kerahkan, ” bebernya usai berkunjung ke RS Bhayangkara.(jon/mag-1)
No comments:
Post a Comment