Minggu, 07 November 2010 , 12:06:00
PEKANBARU - - Dituduh merampok uang senilai Rp 60 juta di wilayah Lubuk Jambi, Suan (28) dan Tofik (18) warga Desa Pangean, Kecamatan Taluk Kuantan, Kabupaten Kuansing, ditembak jajaran Kepolisian Resort Kuansing beberapa hari lalu. Akibatnya kedua korban tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru.
Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Ristiawan Bulkhaini saat dihubungi Riau Pos (grup JPNN) membantah kalau dikatakan pihaknya menuduh dua orang tersangka tersebut. Dikatakan, berdasarkan penyelidikan yang telah mereka lakukan, memang ada lima tersangka yang ditangkap oleh anggotanya. Lima orang tersangka tersebut adalah pelaku pencurian karet.
‘’Memang kami menangkap ninja karet yang telah meresahkan warga. Mereka kerap beraksi beberapa waktu belakangan ini dan mengakibatkan warga menderita kerugian puluhan juta rupiah. Yang melakukan penangkapan adalah Polsek Kuantan Tengah,’’ ujar Ristiawan.
Kapolsek Kuantan Tengah, AKP Supriyono saat dikonfirmasi Riau Pos juga membenarkan kalau mereka menangkap ninja sawit. Saat proses penangkapan tersebut mereka lakukan, beberapa orang tersangka melakukan perlawanan terhadap petugas dan berusaha melarikan diri. ‘’Memang anggota saya menembak beberapa orang dari tersangka, namun itu tentunya setelah kami melepaskan tembakan peringatan keatas. Namun karena tetap lari akhirnya anggota melepaskan tembakan. Kami juga tidak mau bertindak gegabah,’’ ujar Supriyono.
Ditempat berbeda, Kabid Humas Polda Riau, AKBP S. Pandiangan juga mengatakan, anggota polisi tidak akan bertindak gegabah. ‘’Mereka itu pelaku tindak kriminal, tentunya mereka akan membela diri tapi saya yakin kalau anggota polisi tidak akan bertindak gegabah,’’ ujar Pandiangan.
Sementara, berdasarkan pengakuan Suan dan Tofik saat ditemui diruangan Cendrawasih II RSUD Arifin Achmad, Sabtu (6/11) mereka mengaku ditembak. Diceritakan Suan, saat itu ia dan keempat teman lainnya yakni Tofik, Iles, Indra, dan Rian sedang asyik ngumpul di sebuah Cafe Evi yang berada di Jalan Simpang Sako, Sabtu pekan lalu (30/10) sekira pukul 10:00 Wib. Namun, saat akan memakan mie rebus yang mereka pesan, tiba-tiba datang empat orang polisi menangkap dirinya dan keempat temannya yang kemudian di giring ke mobil yang mereka bawa.
“Dengan cara paksa kami dimasukkan ke dalam satu mobil. Di situ kami ditanya apakah kami yang merampok uang di wilayah Lubuk Jambi dan kami juga dipaksa mengakui bahwa kamilah pelakunya, padahal kami sama sekali tidak melakukannya. Karena kami tidak mengakuinya saya dan teman saya Tofik ditembak. Untuk Tofik mengalami tembakan pada paha kaki sebelah kanan, sedangkan saya (Suan_red) mengalami tembakan pada betis dan paha kiri,’’ ungkapnya. Suan juga mengakui bahwa pencurian getah karet yang beratnya sekitar 150 kg, dirinya memang melakukanya. Namun untuk perampokkan yang berada di wilayah Lubuk Jambi ia sama sekali tidak pernah melakukannya.
“Masa kami dituduh merampok, pada hal kami sama sekali tidak pernah merampok, kenapa kami harus menjadi sasaran tembak dan tembakan itu juga tidak jelas apa penyebabnya,” katanya dengan nada lemah.(rul/*5)
http://www.jpnn.com/read/2010/11/07/76448/Dituduh-Merampok,-Dua-Warga-Ditembak-Polisi-
No comments:
Post a Comment