Saturday 20 November 2010

Gembong Pencuri Motor dan Jambret Tewas Ditembak

Sabtu, 20 November 2010

Gembong Pencuri Motor dan Jambret Tewas Ditembak

4 Rekannya Diringkus, Seorang Didor 2 Kali

SAMARINDA. Komplotan gembong pencuri motor dan jambret yang selama ini meresahkan warga Kota Tepian, akhirnya digulung polisi. Dua penjahat dilumpuhkan dengan timah panas, karena berontak dan coba melawan saat diminta menunjukkan tempat mereka beraksi pada Jumat (19/11) sekitar pukul 04.00 Wita dini hari kemarin.
Mereka adalah Hasanudin alias Udin (30), warga Tanah Merah, Samarinda Utara dan Sahrudin (28), warga Jl Bung Tomo, Sungai Keledang, Samarinda Seberang. Bahkan Udin meregang nyawa karena kehabisan darah saat menjalani perawatan di RSUD AW Sjahranie. Diduga kuat timah panas petugas mengenai pembuluh darahnya.
Sahrudin lebih beruntung. Meski diterjang dua peluru di paha dan betis kirinya, ia masih selamat. Selain mereka, tiga anggota komplotan lainnya juga diringkus. Yakni Andi Endang (30) dan Zainal (30), warga Samarinda Seberang serta Aditya (31), warga Malinau.
Informasi yang dihimpun Sapos di Polresta Samarinda, komplotan ini terkenal licin saat hendak ditangkap. Mereka sudah masuk target operasi (TO) petugas sejak Oktober lalu. Diduga kuat, mereka beberapa kali terlibat serangkaian kasus penjambretan dan pencurian motor.
Dari tangan komplotan yang tak segan bertindak beringas ini, polisi menyita 12 unit morot dari berbagai merek. Termasuk 11 ponsel jam tangan yang diperoleh dari hasil menjambret. Petugas juga mengamankan beberapa kunci model T dan suku cadang motor yang sudah dipreteli.
Penangkapan komplotan begundal yang paling diburu ini, berawal dari tertangkapnya Zainal. Saat itu anggota Unit Operasional Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda yang melakukan penyelidikan, mendapat kabar kalau Zainal dan Aditya hendak mengirim motor curian ke luar daerah.
Minggu (14/11) malam, saat memasukkan sebuah motor merek Yamaha Mio ke sebuah mobil di Jl DI Pandjaitan, Samarinda Utara, Zainal dan Aditya pun disergap petugas.
"Dari situ, penyelidikan dikembangkan. Kedua pelaku (Aditya dan Zainal, Red) mengaku masih ada komplotan yang lain. Kami pun mendalami penyelidikan," ujar Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Arkan Hamzah, melalui Kabag Ops Polresta Samarinda Kompol A Yusep Gunawan SIK.
Dari hasil penyelidikan, kembali petugas memperoleh informasi kalau komplotan ini menyimpan barang hasil kejahatan di sebuah rumah di Tanah Merah. Petugas lalu bergerak mendatangi tempat yang dimaksud. Begitu tiba di tempat yang ditunjukkan Zainal, petugas berpencar.
"Sebelum masuk rumah, kami sempat melihat ada sekitar 7 motor dibiarkan terparkir di halaman. Beberapa suku cadang motor lain juga ada di situ," ungkap Yusep.
Tanpa ragu, petugas langsung melakukan penggerebekan. Tahu hendak ditangkap, Udin mencoba kabur melalui pintu belakang. Namun berhasil digagalkan dan dia pun ditangkap. Petugas juga memperoleh 5 motor yang disembunyikan di dalam rumah.
Petugas lalu menuju ke sebuah rumah di Jl Bung Tomo, Samarinda Seberang. Di situ petugas menciduk Andi dan Sahrudin. Keduanya kemudian ikut dibawa ke kantor polisi. Setelah menjalani pemeriksaan dan mengakui segala perbuatan, Sahrudin dan Udin dikeler untuk menunjukkan di mana saja pernah beraksi.
Tanpa disangka petugas, Udin dan Sahrudin berontak. Meski dengan tangan terborgol, mereka nekat mendorong petugas yang mengawal. Bahkan begitu melihat petugas terjatuh, Udin dan Sahrudin makin bernapsu menyerang.
"Karena tindakan kedua pelaku ini (Sahrudin dan Udin, Red) sudah membahayakan, kami terpaksa melakukan tindakan tegas. Mereka pun kami lumpuhkan dengan tembakan di kaki," tegas Yusep.
Udin dan Sahrudin pun terkapar tidak berdaya. Keduanya lalu dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Diduga mengalami pendarahan hebat akibat peluru yang bersarang di kakinya mengenai pembuluh darah, Udin pun menghembuskan napas di IGD rumah sakit pemerintah terbesar di Kaltim itu.
"Salah seorang pelaku (Udin, Red) memang tewas saat dirawat di rumah sakit. Sedangkan pelaku lain yang ditembak selamat," tandas Yusep.
Jasad Udin pun disemayamkan di kamar mayat rumah sakit, sementara menunggu keluarganya yang disebut berada di Pulau Sulawesi tiba untuk memakamkan. "Kalau pelaku lain yang selamat (Sahrudin, Zainal, Aditya dan Andi, Red) masih kami periksa intensif," pungkas Yusep. (rin/rm-1)

http://www.sapos.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/9/9656

No comments:

Post a Comment