Thursday 25 November 2010

Dua Anggota Geng Motor Ditembak

Rabu, 24 November 2010 , 16:17:00

BANDUNG
– Polisi bertindak tegas terhadap geng motor yang sering berubah. Timah panas pun terpaksa dimuntahkan guna melumpuhkan empat kawanan geng motor yang diduga kuat kerap melakukan aksi perampasan yang belakangan sudah meresahkan warga. Namun, hanya dua pelaku yang dihadiahi timah panas hingga tumbang. Salah satunya tercatat sebagai residivis yang sudah 20 kali beraksi di sejumlah wilayah di Kota Bandung.

Wakapolsektabes Sukajadi Iptu Deden A Yani mengatakan, penangkapan terhadap keempat pelaku dilakukan setelah dua korban melaporkan perampasan tas Minggu (21/11) malam di Jalan Sukajadi, Kota Bandung. Setelah membuat laporan, kedua korban ikut aksi pengejaran. "Korban menabrakan diri ke motor pelaku. Akhirnya kedua pelaku diamankan yang saat itu melakukan pengejaran," kata Deden di Mapolsektabes Sukajadi.

Keempat pelaku masing-masing, Ivan alias Peng, 18, Taufik alias Bius, 18, Heri alias Jocong, dan Andri alias Jawa. Andri kini dalam perawatan di RS Hasan Sadikin Bandung karena menderita luka berat saat penangkapan.

Dijelakan Sukajadi, pengejaran tidak hanya hari itu saja, melainkan dilanjutkan sehari setelahnya. Dari hasil pengembangan kasus, menangkap otak pelaku, Bius dan Jocong di kediamannya masing-masing. Dari keempat pelaku, polisi mengamankan dua replika senpi, satu bilah samurai, dua unit sepeda motor, lima HP dan empat dompet hasil jarahan. "Modus tersangka adalah mempet korban kemudian menakut-nakuti korban dengan samurai dan senjata replika," tandasnya. Pelaku dijerat dengan pasal 365 tentang pencurian dan pemerasan dengan ancaman paling lama sembilan tahun penjara.

Sementara Bius otak pelaku geng motor Moonraker yang diamakan mengaku terpaksa melakukan perampasan karena desakan fisik. Dia mengaku memiliki riwayat penyakit diabetes kronis dan butuh biaya besar untuk menyelamatkan nyawanya. "Saya menderita diabetes akut. Dalam sehari harus punya uang satu juta untuk membeli ampul," kata Taufik alias Bius di Mapolsektabes Sukajadi, Selasa (23/11). Anggota Moonraker cabang Bandung Timur ini mengaku, sudah lima tahun menderita diabetes.

Terang-terangan dia akui, dalam sehari harus menyuntikan dua ampul. Sedangkan harga ampul per satuan antara Rp350 ribu hingga Rp500. Guna mencukupi kebutuhan itu, dia nekad melakukan perampasan. "Terlebih orangtua sudah bercerai," tandasnya. Keadaan dirasakan semakin berat, jelasnya, karena tinggal dengan ibunya yang kini tidak bekerja. Karena wajib untuk mendapatkan uang dengan cepat, Bius memilih jalur cepat dengan menjadi geng motor.

Dia bertugas sebagai pengemudi dalam setiap aksi perampasan. "Tahun 2008 saya pernah dipenjara di Kebonwaru dengan kasus yang sama. Saya kembali ke jalur ini karena benar-benar butuh uang untuk pengobatan," pungkasnya.
(rie/sam/jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2010/11/24/77905/Dua-Anggota-Geng-Motor-Ditembak-

No comments:

Post a Comment