Saturday, 6 November 2010

3 Ditembak, Polres Kuansing Bekuk 6 Ninja Karet

Sabtu, 6 Nopember 2010 17:58

Aksi kawanan pencuri getah karet atau lazim disebut ninja karet diharapkan berkurang di Kuansing. Menyusul ditangkapnya 6 pelaku. Tiga di antaranya ditembak saat berada dalam mobil polisi.


Riauterkini-PEKANBARU- Polsek Benai, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) menangkap sindikat pencuri getah karet yang biasa disebut masyarakat setempat ninja karet, sepekan lalu. Enam pelaku berhasil diringkus. Tiga di antaranya harus ditembak aparat.

"Seluruh pelaku ada enam. Tiga terpaksa ditembak petugas saat penyergapan karena berusaha lari dan mencoba melawat," ujar Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkani kepada riauterkini yang menghubunginya, Sabtu (6/11/10).

Dijelaskan Ristiawan, tiga pelaku yang ditembak di bagian kakinya adalah Ilis (30), Taufik (18) dan Saun (28). Dua nama terakhir saat ini berada di RSUD Arifin Achmad untuk menjalani operasi pengangkatan peluru dari kakinya. Sementara seorang lagi dirawat di RSUD Teluk Kuantan dan dua lainnya ditahan di Mapolres Kuansing.

Menurut Ristiawan, sepak terjang keenam pelaku sudah sangat meresahkan. Para petani karet selalu kehilangan getah karet hasil panen mereka. "Sudah sangat banyak laporan warga akibat ulah mereka," tukasnya.

Namun menurut salah seorang pelaku yang ditembak. Mereka ditembak bukan karena ingin melarikan diri atau melawan, tetapi ditembak saat berada di dalam mobil, setelah dijemput paksa dari sebuah kedai kopi. “ Ketika kami berlima sedang asyik menyantap indomei dan kopi tiba-tiba polisi menggerbek kami, lalu secara paksa membawa kami berdua masuk kedalam mobilnya. Dalam hal ini kami hanya menjadi korban penembakan oknum polisi yang sedang mengcari pelaku perampokan uang senilai Rp 60 juta di dearah Taluk," tutur Saun saat ditemui riauterkini di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Sabtu (6/11/10).

Dituturkan Saud, bahwa mereka dipaksa polisi mengaku sebagai pelaku perampokan. Karena membantah, Saun mengakui langsung ditembak di bagian paha dan betis. "Kami bukan perampok, tapi mencuri getah karet 150 kilogram," tuturnya.

Saun dan Taufik yang berada di RSUD Arifin Achmad sejak Senin (1/11/10) lalu menyesalkan tindakan polisi yang main tembak. Iapun berharap agar tindakan polisi diusut, sebagaimana dirinya siap mempertanggungjawabkan perbuatannya mencuri getah karet.***(mad/yunk)

http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=32627

No comments:

Post a Comment