Thursday, 2 September 2010

Perampok Ditembak Mati Polisi

10:37, 02/09/2010

MEDAN-M Rusli alias Alex alias Virus, warga Jalan Hidayat Blok IV Lingkungan IV Gang Mawar, Sicanang Belawan, tewas tertembus timah panas polisi pukul 01.00 WIB, Rabu (1/8). Virus merupakan target operasi Polresta Pekanbaru sejak lama karena diduga sebagai otak perampokan antar provinsi. Menurut polisi, Virus terpaksa ditembak karena melarikan diri.

Hal itu disampaikan petugas kepolisian yang tidak ingin disebutkan namanya saat ditemui di ruang Instalasi Jenazah RSU Pirngadi Medan, tempat pria tersebut menjalami visum. Dari keterangan petugas tersebut, Rusli telah lama menjadi target operasi setelah melakukan beberapa aksi perampokan di Dumai, Pekanbaru, dan Medan.

“Sindikat mereka terungkap setelah satu di antara mereka berhasil tertangkap. Dari informasi tersangka yang tertangkap melalui pengembangan serta koordinasi dengan polisi Pekanbaru, satu di antara komplotan adalah orang Medan berdomisili di Belawan,” ujarnya.

Atas informasi tersebut, lanjut petugas tersebut, Polres Belawan di Bantu tim Polda terus melakukan pengembangan hingga didapatlah keberadaan si pelaku. Saat melakukan penggerebekan awal di kediamannya, petugas belum berhasil menangkap pelaku. Namun selang beberapa hari berikutnya, setelah mendapatkan laporan seorang warga tentang keberadaan pelaku di kediamannya petugas lalu meluncur ke lokasi kediaman pelaku.
“Sudah seminggu ini dia terus dipantau petugas hingga pada waktunya, atau Rabu dini hari (1/8) sekitar pukul 01.00 WIB, bahwa adanya laporan warga, jika dirinya sedang berada di rumah makanya kita langsung menyisir lokasi,” ungkapnya.

Namun saat kedatangan petugas kepolisian diketahui oleh pelaku, dirinya mencoba melarikan diri dari atap rumah tetangganya. Bahkan tembakan peringatan yang diberikan petugas tak dihiraukannya, sehingga polisi memutuskan untuk melumpuhkan pelaku. Tembakan awal tak cukup membuat diri pelaku jera, dirinya tetap mencoba kabur dari kepungan polisi sehingga tembakan kedua harus dikeluarkan polisi yang mengenai jantung sehingga dirinya tak mampu lagi melarikan diri. Sempat dilarikan ke rumah sakit yang berada di Belawan, namun karena kondisi luka yang cukup parah akhirnya pelaku tewas di rumah sakit tersebut. Selanjutnya korban dibawa ke instalasi Jenazah RSU Pirngadi Medan untuk menjalani visum luar.

Informasi yang diterima, sejumlah tetangga yang ikut membawa korban, mengatakan sejak lama mengetahui tentang status pelaku. “Dia selalu memiliki komplotan jika beraksi, tapi dia gak pernah melakukan aksinya di kampung tempat dia tinggal jadi kami gak perlu cemas,” ujar pemuda yang minta namanya dirahasiakan.
Dari pantauan di kamar instalasi jenazah, selain dada, paha pelaku juga terlihat bolong akibat peluru yang disarangkan petugas kepolisian.

Sementara itu, isteri dan putrinya terlihat tegar dengan kematian pria yang seluruh badannya di penuhi tato tersebut. “Ya mungkin ini udah naasnya mau diapain lagi bang,” ucap salah satu keluarga saat hendak mengantarkan korban ke rumah duka. Seluruh keluarga, termasuk isterinya dan tetangganya yang ikut ke RSU Pirngadi menolak menyebutkan nama dengan alasan takut dipanggil polisi.

Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Baharuddin Djafar, mengaku belum mengetahui kasus tersebut dan belum mendapat laporan dari Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Endro Kiswanto. Sementara Kapolres Pelabuhan Belawan sampai tadi malam belum bisa dikonfirmasi.

Kanit Reskrim Polsekta Labuhan, Iptu M Oktavianus mengatakan, korban penembakan tersebut diduga terlibat perampokan Bank CIMB Niaga. “Menurut laporan yang kami terima, tersangka merupakan DPO perampokan pengusaha CPO di Jalan Jala 4, Paya Pasir Meralan dan korban terlibat banyak kasus yang menggunakan senpi,” ujarnya.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh pihak kepolisian Polsekta Labuhan akan memproses dan menindaklanjuti kasus tersebut dan memeriksa saksi yang berada di TKP pada saat itu yang berjumlah sekitar 14 orang.

Di rumah duka, keluarga dan warga sekitar bungkam atas kejadian tersebut. Juli (35), tetangga korban mengaku tak begitu kenal dengan korban. “Dia warga pendatang,” ujarnya.

Juli mengatakan, warga sekitar daerah tersebut tidak ada yang mengatarkan korban ke pemakaman. “Paling cuma saudara-saudaranya saja”.

Sementara, tim gabungan dari Mabes Polri, Brimob Polda Sumut dan Polresta Medan yang dibentuk khusus untuk memburu para pelaku perampokan di bank Cimb Niaga jalan Aksara yang menewaskan Brigadir Anumerta Manuel Simanjuntak dan melukai 2 satpam yang sedang bertugas, Muhdiantoro dan fahmy, tim masih melakukan pengejaran para pelaku dan menelusuri kelompok-kelompok mereka.

Terkait pengungkapan kasus perampokan Bank CIMB Niaga, Kapolda Irejen Pol Oegroseno masih belum bisa menetapkan target penangkapan pelaku. “Kapoldasu juga turun, tapi kita lebih maximalkan ke pengejaran,” ucap Oegreseno.

Di Jakarta, satu di antara kawanan pencuri mobil tewas ditembak polisi. Sementara yang lainnya kabur dengan mobil Avanza bernopol B 1943 yang telah disiapkan pelaku saat beraksi di depan Alfamart 24 Jam, Ruko Versailles Blok F BSD Kelurahan Rawabuntu Kecamatan Serpong, Tanggerang, Rabu (1/9).

“Waktu itu Bripda Arif sedang melaksanakan pengawalan ATM BCA di lokasi kejadian, melihat seorang pelaky sedang mencongkel mobil menggunakan kunci letter T,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar.
Polisi mengamankan barang bukti mobil Daihatsu Charade B 1117 SB yang coba dicongkel pelaku, mobil Avanza, Kunci Letter T dan selonsong peluru. Kasus ini kini ditangani Polres Kabupaten Tanggerang.

Sementara itu, aksi perampokan dengan bersenjata api kian meluas di mana-mana. Kali ini aksi yang sama terjadi Batam. Para perampok yang berjumlah 4 orang berhasil menggondol uang ratusan juta rupiah. Sadisnya, pelaku menembak mati korbannya.

Perampokan sadis itu terjadi di komplek pertokoan Sentosa Plaza Batu Aji, Batam, Selasa (31/8) malam. Yang menjadi sasaran empat kawanan perampok itu, sebuah toko sembako, Pang Jaya.

Hanya dalam hitungan menit, kawanan rampok menggasak uang pemilik toko sembako itu ratusan juta rupiah.
Sial bagi Dedi alias Acai, pemilik toko tersebut. Sebelum kabur dengan sepeda motor, para pelaku menembaknya. Dedi sempat dibawa ke RS Awal Bros. Namun hanya 15 menit mendapat perawatan, Dedi meninggal
“Kasus ini sudah menjadi perhatian khusus Polda Kepri. Saat ini kita masih memburu perampok tersebut. Di TKP kita menemukan tiga proyektil jenis FN caliber 45,” kata Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono.(uma/mag-1/mag-11)

http://www.hariansumutpos.com/2010/09/60391/perampok-ditembak-mati-polisi.html

No comments:

Post a Comment