Rabu, 01 September 2010 14:43 WIB\
PALU--MI: Anggota Komisi I DPRD Sulawesi Tengah tidak kuasa menahan kesedihan menyesali kerusuhan di Kabupaten Buol, hingga air mata mereka menetes saat berdialog dengan Wakil Kapolda Sulteng Kombes Dewa Parsana di Mapolda Sulteng, Rabu (1/9)."Pak Waka, terus terang saya tidak tahan melihat pertumpahan darah di bulan Ramadan ini. Bulan Ramadan justru dilumuri dengan darah. Mohon ini tidak terjadi lagi," kata Yahya R Kibi, salah seorang anggota komisi I dengan suara yang terbata-bata dan meneteskan air mata.
Situasi serupa juga dialami Ketua Komisi I Sri Indraningsih Lalulusu dan Zainal Abidin Ishak, anggota komisi I lainnya. Ketiga anggota komisi I tersebut beberapa kali menyeka mata mereka.
Kedatangan komisi I tersebut untuk mempertanyakan kronologis kerusuhan Buol serta langkah antisipasi terhadap bertambahnya korban luka-luka akibat ditembak.
Yahya R Kibi yang juga anggota DPRD daerah pemilihan Buol dan Tolitoli ini mempertanyakan prosedur penembakan warga sipil di Buol.
Dia menilai penembakan tersebut melanggar prosedur karena korban ditembak di mata hingga tembus ke belakang. Yahya bahkan mensinyalir peluru yang digunakan adalah peluru asli. "Kenapa polisi menembak di bagian kepala bukan di bagian kaki. Apakah ini sudah sesuai prosedur," kata Yahya.
Kombes Dewa Parsana mengatakan, tahapan-tahapan pengamanan di Buol sudah dilakukan, diawali dengan pendekatan yang lunak. Hanya saja kata Parsana, karena situasi yang tidak normal lagi sehingga terjadilah aksi saling serang. "Situasinya terjadi pada malam hari dalam kondisi yang gelap," kata Parsana.
Dia mengatakan, sebelum kerusuhan tersebut terjadi kepolisian sudah melakukan upaya persuasif antara lain memeriksa anggota polisi atas tewasnya seorang tahanan di Polsek Biau pada Minggu malam (29/8). "Belum selesai pemeriksaan internal, masyarakat sudah marah dan mengepung Polsek Biau," kata Parsana.
Dia mengatakan, hingga Rabu siang, korban luka akibat kerusuhan di Buol sudah mencapai 28 orang. Lima di antaranya meninggal dunia serta tiga dalam kondisi kritis. (Ant/wt/X-11)
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/09/01/166109/128/101/Anggota-DPRD-Sulteng-Tangisi-Kerusuhan-Buol
No comments:
Post a Comment