Sunday, 29 July 2012

Polda Sumsel Bantah Pakai Peluru Tajam


Bentrok antara warga dan Brimob pecah di Desa Limbang Jaya, Ogan Ilir, Sumsel.
Bentrok antara warga dan Brimob pecah di Desa Limbang Jaya, Ogan Ilir, Sumsel.(ANTARA/ Yusran Uccang)
Minggu, 29 Juli 2012, 14:30

"Kata siapa ada penembakan?" kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan.

VIVAnews – Polda Sumatera Selatan membantah personelnya menggunakan peluru atau senjata tajam saat terjadi bentrok antara warga dan Brimob di Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, 27 Juli 2012.

“Kata siapa ada penembakan? Kami belum tahu apakah itu kasus penembakan menggunakan laras panjang atau peluru tajam, karena saat ini kami masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara,” kata Kabid Humas Polda Sumsel, AKBP R Djarod Padakova, kepada VIVAnews, Minggu 29 Juli 2012.

Djarod menuturkan, bentrok antarwarga dan Brimob itu terjadi pukul 16.00 WIB. Saat itu, rombongan Polda Sumsel sedang melintasi Desa Limbang Jaya menggunakan 15 mobil. “Kami lalu diserang warga saat melintas. Warga menggunakan batu, parang, dan melempar ke arah personel,” ujar Djarod.

Dalam kejadian tersebut, Djarot melanjutkan, lima mobil anggota Polda ditahan oleh warga, dan 10 orang di antara anggota mereka yang sempat terjebak berhasil meloloskan diri dari amukan warga. “Kami belum tahu apa motif mereka menyerang kami. Kami masih selidiki,” kata dia.

Bentrokan itu menyebabkan Angga, remaja 12 tahun yang baru duduk di kelas 1 SMP, tewas tertembak di bagian kepala saat ia keluar dari tempat bermain PlayStation. Selain satu korban tewas, sedikitnya lima orang lainnya terluka dalam bentrok warga dan Brimob ini.

Versi warga menyatakan, bentrok Ogan Ilir bermula ketika pasukan Brimob memasuki Desa Limbang Jaya guna menyisir dan mencari pelaku pencurian 127 ton pupuk milik Pabrik Gula Cinta Manis yang dikelola PTPN VII.

Melihat iring-iringan truk Brimob itu, warga beramai-ramai mendatangi mereka. Namun, melihat banyaknya warga yang menghampiri mereka, anggota Brimob disebut mengeluarkan tembakan. Bentrokan pun tak terhindarkan.

Komnas HAM telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran HAM pada peristiwa tersebut. Warga Ogan Ilir dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Cinta Manis memang telah lama bersitegang dan terlibat sengketa lahan sejak 1982. (art)

http://us.nasional.news.viva.co.id/news/read/339731-polda-sumsel-bantah-pakai-peluru-tajam

No comments:

Post a Comment