Angga Meregang Nyawa di Depan Masjid
Tribunnews.com - Sabtu, 28 Juli 2012 00:10 WIB
Tribun Sumsel/Andi Agus T
Angga (13), bocah yang baru duduk di kelas 1 MTs ini, meregang nyawa tepat di depan Masjid Darusalam Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu Kabuapten Ogan Ilir. Jumat (27/7/2012). Peristiwa tersebut terjadi buntut dari sengketa lahan PTPN VII Cinta Manis dengan warga. Sejak bentrok warga dengan aparat kepolisian di PTPN VII, polisi terus melakukan patroli guna pengamanan dan sosialisasi kepada warga. (Tribun Sumsel/Andi Agus T)
TRIBUNNEWS.COM,INDRALA
A--Angga (13), bocah yang baru duduk di kelas 1 MTSini, meregang nyawa tepat di depan Masjid Darusalam Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu Kabuapten Ogan Ilir
Dalam peristiwa berdarah itu, anak ke empat dari pasangan Darmawan dan Yuana itu tertembak di bagian kepala telinga sebelah kanan dan langsung menghembuskan nafas terakhir di tempat tersebut.
Anak ke empat dari enam bersaudara ini, menurut Yuana, Ibu korban, hendak melihat banyaknya mobil polisi yang melintas di jalan. Ketika itu, ia sempat pamitan kepada ibunya.
"Mak, banyak mobil polisi aku nak lihat. Kata dia. Kemudian langsung pergi sedangkan saya di rumah," kata ibunya sambil terus menangis.
Setelah pamitan, Yuana mendapat berita, anak tercintanya sudah tidak bernyawa lagi. Sementara, ayahnya yang berprofesi sebagai pandai besi, baru dua hari merantau.
Usai kejadian, Paldi kakaknya, terlihat menangis berserta keluarganya yang lain. Sementara sang ibu tidak henti-hentinya meneteskan air mata. Ia masih tidak percaya dengan kepergian sang buah hati.
Dengan tersedu-sedu, ia meminta pertanggungjawaban atas kepergian sang buah hati.
Dari informasi yang dihimpun, menurut warga sekitar, Angga sedang melihat suasana ramai, ada anggota Brimob yang dikerumuni warga. Ketika polisi memberondong warga menggunakan senjata, ia tidak bisa menghindar dan akhirnya tertembak.
Sementara, situasi empat desa di kawasan tersebut, masih mencekam. Jelang Magrib, ratusan polisi Brimob siaga di simpang Limbang Jaya. Sedangkan, situasi desa juga masih mencekam. Mereka sangat trauma dengan apa yang terjadi.
Selongsongan peluru bekas rentetan tembakan, masih disimpan warga. Mereka berharap, usut tuntas kasus tersebut. Mereka tidak terima dengan perlakuan aparat yang memborbardi warga dengan tembakan bersenjata.
http://www.tribunnews.com/2012/07/28/angga-meregang-nyawa-di-depan-masjid
No comments:
Post a Comment