Selasa, 25 Oktober 2011 02:09 |
PALEMBANG – Suasana Jalan AKBP H Umar, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, tadi malam (24/10), mencekam. Puluhan anggota TNI dan Polri memenuhi jalan, lantaran seorang anggota TNI dari kesatuan Pembekalan dan Angkutan (Bekang) Kodam II/Swj, Prajurit Satu (Pratu) Kusnanto, tewas diserang massa.
Dia terkapar bersimbah darah di depan salah satu rumah warga di Lr Maju Jaya, Gg Waras Jaya, RT 02, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning. Korban, yang bertugas sebagai sopir di Satuan Bekangdam II/SWJ itu, menderita dua luka tusuk di dada kiri dan satu liang di punggung kanan.
Sebelumnya, korban cs yang diduga berjumlah 30 personel, terlibat bentrok dengan warga setempat. Dua warga sipil juga terluka, satu dirawat di RS Bhayangkara atas nama Budi dengan dua lubang luka tusuk. Kemudian, Hermansyah mengalami luka lecet-lecet di sekujur tubuh.
Korban Pratu Kusnanto sendiri sempat dilarikan ke RS AK Gani. Namun, karena kehabisan darah akhirnya meninggal. Bagaimana kejadian sebenarnya?
Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres, bermula sekitar pukul 18.15 WIB. Saat itu, dua mobil yang sedang melintas di Jl AKBP H Umar—datang berlawanan arah--- terjebak macet karena kondisi jalan yang memang sempit. Lalu datang sepeda motor yang diduga dikendarai oleh oknum TNI AD yang membonceng temannya (diduga juga TNI).
Seorang warga kemudian keluar lalu mencoba mengatur jalan dan meminta salah satu mobil untuk mengalah. Oknum TNI tersebut, berada persis di belakang salah satu mobil juga diminta untuk mundur. “Tidak ada acara, memang macet karena jalan sempit. Yang datang motor dua orang berboncengan sempat membentak dan marah-marah,” ujar Basir, seorang warga.
Mengaku sebagai anggota TNI, kedua pengendara motor tadi berteriak dan mengancam bakal datang kembali. Kejadian tersebut sempat membuat suasana sekitar lokasi mencekam.
Warga yang merasa terancam kemudian bersiap-siap di sekitar lokasi kejadian. Setengah jam kemudian, anggota TNI tersebut datang bersama rombongan yang diperkirakan berjumlah sekitar 30 orang dengan mengendarai 15 sepeda motor.
Ketika korban dan rombongan tiba, langsung dikejar ratusan warga yang terus meneriakkan kata maling. Korban Pratu Kusnanto yang diduga masih duduk di atas motor Honda Mega Pro warna hitam BG 6720 Q langsung diserbu. Dia dianiaya warga hingga dikejar masuk ke Gg Waras Jaya sekitar 50 meter dari tempat parkir motor.
Dugaan tersebut, terlihat dari darah korban yang berceceran dari lokasi motor di parkir hingga Gg Waras Jaya. “Kami idak tahu persis kejadiannyo Pak. Cepat nian. Sekitar rumah kami seperti mencekam. Kareno sudah ratusan warga yang ikut ngejar. Termasuk yang datang pakai motor lain jugo ikut dikejar. Itulah motornyo ditinggal galo di depan toko Sejahtera,” terang seorang warga yang enggan menyebutkan namanya.
Pantauan Sumatera Ekspres, di lokasi kejadian tampak anggota Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono MSi, Kasat Reskrim Kompol Frido Situmorang SH SIk, Kasat Intelkam Kompol Suyanto SIk, Kapolsekta Kemuning AKP Ibrahim. Dari unsur TNI, tampak salah seorang Komandan Koramil (Danramil), anggota Kodim 0418 Palembang, Detasemen Polisi Militer (Denpom) II-4 Palembang, dan Detasemen Intel Kodam (Den Intel) Kodam II/Swj.
Petugas Denpom mengamankan barang bukti berupa 15 motor yang tertinggal di TKP. Masing-masing, Kawasaki Ninja 250 R BG 3117 SS, Honda Mega Pro BG 2390 IF, Yamaha Jupiter Z BG 2451 RA, Honda Mega Pro BG 5728 KS, Yamaha V-Ixion BG 2871 RE, Honda Mega Pro BG 5216 VK, dan Honda Mega Pro BG 6720 Q (informasnya milik korban Pratu Kusnanto). Lalu, Yamaha V-Ixion BG 3652 UD, dan Honda Supra Fit X BG 3528 UM.
Selanjutnya, Yamaha V-Ixion BG 5258 RB, Yamaha V-Ixion BG 5473 JR, Honda Kharisma BG 2739 UN, Kawasaki Ninja BG 3467 LY, Yamaha Jupiter Z BG 5727 UJ, dan Yamaha RX King BG 5689 AC. Belasan motor itu, diangkut menggunakan mobil truk dan mobil pick up patroli Denpom. Sisanya, yang tertinggal kunci kontaknya, dijalankan oleh anggota Denpom.
Sementara itu, satuan Reskrim Polresta Palembang hanya mengamankan sandal jepit. Juga baju yang masih ada bercak darah untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Camat Kemuning Alex Fernandus SSos MSi datang ke lokasi untuk menenangkan warga. Ia langsung mengumpulkan empat ketua RT di sekitar lokasi yakni Ketua RT 01, 02, 04 dan 14. “Tidak perlu khawatir, kejadian ini sudah ditangani oleh Danramil, POM dan pihak kepolisian. Jadi warga tidak perlu resah,” ujar Alex di hadapan warga dan para ketua RT.
Meski begitu, Ia meminta para Ketua RT agar mengimbau warganya untuk tidak keluar rumah pascakejadian yang menggegerkan warga sekitar kelurahan Ario Kemuning.itu. “Warga tidak perlu keluar rumah, sudah malam lebih baik istirahat. Jangan nongkrong-nongkrong di jalan, malah membuat warga lain menjadi resah.” Terpisah Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) II Sriwijaya, Kol Arm Jauhari Agus Suradji tak bisa dihubungi via teleponnya. .(mg10/mg13/mg18/mg19/mg37/12)
http://sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=16114:dimassa-anggota-tni-tewas&catid=19:berita-utama&Itemid=66
No comments:
Post a Comment