JAKARTA, KOMPAS.com - Sindikat pencuri mobil yang dikenal sebagai Geng Indramayu tak berkutik saat disergap polisi. Seorang di antaranya ditembak kaki kanannya.
Empat orang dari Geng Indramayu dibekuk aparat Polrestro Jakarta Timur di Jalan Tol Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (13/7/2010) sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka adalah Suharno (40), Sartono (37), Hakmadi (41) dan Tarmudi (35). Suharno yang memimpin geng ini ditembak kaki kanannya saat berusaha kabur dalam penyergapan di jalan tol itu.
Kanit Ranmor Polres Jakarta Timur AKP Sugianto mengatakan, Suharno adalah residivis kasus serupa dan telah menjalani hukuman lima tahun penjara. Dia baru saja bebas dari tahanan awal 2010. Terbukti Suharno tidak kapok meski telah mendekam di penjara.
Sugianto mengatakan, saat menelusuri kasus kehilangan mobil Toyota Avanza warna silver bernomor polisi B 1366 MI di Jalan Kober, Rawabunga, Jatinegara, beberapa waktu lalu, pihaknya mencurigai kawanan ini. Sugianto kemudian menyebar anggotanya untuk mengintai.
Selasa (13/7/2010), polisi mengikuti kawanan yang mengendarai mobil Toyota Avanza warna hitam hernopol E 1227 PH dari Jakarta ke Purwakarta. Ternyata mobil yang mereka gunakan juga hasil curian di salah satu kompleks perumahan di Cipinang, Jakarta Timur.
Di daerah Sadang para bandit itu mengetahui mereka diikuti. Namun, polisi berhasil menyalip dan menghentikan mobil bandit itu. Saat mobil berhenti Suharno justru keluar dan berlari menjauh.
"Terpaksa kakinya yang bertato batik itu kami tembak," ujar Sugianto.
Melihat kawannya terkapar kena tembak, Sartono dan Hakmadi menyerah. Dari keterangan mereka polisi membekuk Tarmudi, warga Serang yang merupakan penadah kendaraan. Di tempat Tarmudi polisi menyita Toyota Avanza silver yang dicuri di Rawabunga.
Menurut Sugianto, anggota geng tersebut memiliki tugas masing-masing saat menjalankan aksinya. Suharno bertugas sebagai pembongkar kunci, Sartono sebagai perusak alarm, dan Hakmadi (41) sebagai pengawas dan memerdayai orang yang mencurigai mereka.
Ada beberapa orang yang masih buron karena mereka biasanya beraksi minimal lima orang. Geng tersebut mengincar mobil-mobil yang terparkir di pinggir jalan di perumahan yang tergolong sepi. Pelaku tinggal di Indramayu dan pergi ke Jakarta hanya umuk mencuri mobil.
Suharno mengaku sekali beraksi mereka menghabiskan uang sekitar Rp 2 juta. Biaya operasional digunakan untuk membeli bensin dan makan selama perjalanan. Dia mengaku terpaksa mencuri untuk menutupi kebutuhan hidup termasuk mengobati neneknya yang sakit diabetes.
Mobil curian dijual paling mahal Rp 40 juta. Namun tak jarang hanya laku Rp 10 juta-Rp 15 juta saja. Uang tersebut lalu dibagi rata. Dia mengaku sudah empat kali mencuri.
Polisi menyita sebuah tang pemotong baja, dua obeng biasa, sebuah kawat pencongkel kabel alarm, tiga kunci T, dan sebuah bor perusak kunci kontak mobil. Selain dua mobil Toyota Avanza yang diamankan juga ada mobil Daihatsu Xenia yang pelat nomornya sudah dicopot. (bum)
http://megapolitan.kompas.com/read/2010/07/14/1043169/Ditembak..Geng.Indramayu.Tak.Berkutik
No comments:
Post a Comment