Sunday 27 June 2010

Maling Rokok Ditembak Polisi

Selasa, 22 Juni 2010 - 10:55 WIB

SURABAYA(Pos Kota) – Dua orang maling toko dibekuk aparat kepolisian. Terakhir mereka diketahui menguras salah satu toko milik warga Desa Gerenden Kecamatan Puger, dan membawa kabur uang tunai Rp 30 juta plus dua karung rokok.

Dua maling itu adalah Ilyas,40 warga Dusun Gadungan Desa Kasiyan Timur Kecamatan Puger dan Muhamad Imam alias Mat Ondo,35 warga Desa Jambearum Kecamatan Puger.

Kedua maling itu ditangkap di rumah Juman, warga Dusun Gadungan Desa Kasiyan Timur Kecamatan Puger. Polisi menyita sejumlah barang bukti, yakni rokok dan celurit, stang, parang, topeng wajah, kunci T, linggis, cat tembok dan dua unit Hp.

Polisi menggerebek rumah Juman sekitar pukul empat pagi. Sejak lama warga curiga dengan rumah tersebut, karena selain jauh dari keramaian, juga sering tampak beberapa orang saat malam hari. Sementara saat siang hari sepi kegiatan.

Rumah Juman ditengarai menjadi tempat kongko dan persembunyian komplotan pencuri tersebut.

Pengepungan polisi di rumah Juman membuahkan hasil. Ilyas dan Mat Ondo ditangkap, namun mereka harus dibedil dulu karena mencoba melarikan diri. “Kami tak mau kehilangan buruan kami,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember, Ajun Komisaris M. Nur Hidayat, Selasa(22/6).

Hasil pengembangan penyelidikan polisi, barang-barang hasil curian itu diserahkan kepada Sali, warga Kecamatan Tanggul, untuk dijual. Dua zak rokok sudah dibeli Aziz, warga sedesa Sali, dengan garga Rp 7 juta.(nurqomar/dms)

Ditembak Saat Menjual Pistol

Sriwijaya Post - Sabtu, 26 Juni 2010 20:40 WIB

PALEMBANG - Seorang tukang ojek, Armada (30) ditembak oleh anggota Unit Pidum Poltabes Palembang, Jumat (25/6) pukul 20.30, ketika hendak menjual senjata api (Senpi).


Lelaki yang tinggal di Jl Sukakarya Lorong Kholik RT 27 RW 11 Sukarami ini, ditangkap di kawasan Jl Kol H Burlian. Saat itu, anggota Reskrim Unit Pidum Poltabes Palembang menerima laporan dari warga, Armada henda menjual senpi miliknya. Kemudian petugas mengintai lokasi dan menyelidiki kebenaran informasi itu.

Armada yang saat itu sedang menunggu calon pembeli di pinggir jalan, langsung didekati oleh petugas. Namun, tersangka langsung melarikan diri karna mengetahui kedatangan polisi. Petugas berhasil melumpuhkan tukang ojek itu dengan timah panas di kedua kakinya. Sebelum digiring ke Poltabes, Armada dibawa ke RSMH untuk mendapatkan perawatan.

Barang bukti yang diamankan petugas berupa senjata api jenis revolver enam silinder beserta satu butir amunisi aktif dan selongsong peluru. Armada mengatakan senjata api itu didapatnya dari Cen (buron). “Aku disuruh Cen menjual pistol itu kepada Dar. Nanti katanya aku dikasih upah,” terang Armada.

Kapoltabes Palembang, AKBP Drs Cahyo Budisiswanto melalui Kasat Reskrim Kompol Anisullah M Ridha mengatakan, kasus senpi ini masih dikembangkan. “Kita masih mengejar Cen teman dan mengembangkan keterangan tersangka. Kita juga menyelidiki apakah senjata api itu sudah pernah digunakan untuk kejahatan,” terang Anisullah. (mg4)

http://www.sripoku.com/view/39470/ditembak_saat_menjual_pistol

Polwiltabes Surabaya Tangkap 51 Preman

MINGGU, 27 JUNI 2010 | 17:58 WIB

Surabaya - Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Kota Surabaya berhasil menangkap 51 preman atau pelaku kriminal yang selama ini dianggap meresahkan masyarakat.

“Dalam waktu sepekan, kami berhasil menangkap 51 pelaku kriminal di wilayah Surabaya,” kata Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Anom Wibowo di Surabaya, Minggu.

Adapun 51 preman tersebut terdiri dari pelaku kasus pencurian biasa sebanyak lima orang, pencurian dengan pemberatan 15 orang, pencurian dengan kekerasan 15 orang, perjudian 18 orang, dan pengeroyokan satu orang.

Selain itu, Anom mengatakan, semua pelaku kriminal itu ditangkap oleh sembilan tim Unit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polwiltabes Surabaya, yang selama ini dibentuk untuk memerangi kejahatan jalanan (street crime) yang mulai merajalela di kota itu.

Di antara pelaku kejahatan, ungkap Anom, ada yang terlibat perampokan di rumah dan menjadi bajing loncat, yang tak segan melukai korbannya.

Untuk itu, pihaknya menghimbau agar setiap masyarakat semakin berhati-hati saat di jalanan agar tak menjadi sasaran pencurian yang dilakukan orang jahat.

“Semakin banyak orang yang menggunakan telepon seluler sambil berjalan atau di angkutan umum menimbulkan potensi kejahatan. Karena melihat ada kesempatan, akhirnya banyak kejadian pencurian,” ujarnya.

Menurut Anom, karena keresahan masyarakat itulah, membuat pihaknya menargetkan Unit Pidum dapat meringkus kejahatan jalanan. Demi menimbulkan efek jera, dua orang tersangka ditembak pada bagian kakinya.

Dari para tersangka, polisi juga memperoleh sejumlah barang bukti antara lain palu besar, celurit, pisau, alat elektronik seperti televisi, telepon seluler dan dua unit sepeda motor. ant

http://www.surya.co.id/2010/06/27/polwiltabes-surabaya-tangkap-51-preman.html

Thursday 24 June 2010

6 Pencuri Motor Dibekuk, Satu Ditembak

Rabu, 23 Juni 2010 - 14:28 WIB

TANGERANG (Pos Kota) – Komplotan maling motor digulung petugas Polres Tangerang Kabupaten, saat beraksi di BSD Junction, Tangerang Selatan, Rabu.

Dari 6 orang yang disergap, seorang ditembak kakinya karena berusaha melarikan diri. Dari tangan tersangka disita 5 unit motor, dan 6 kunci leter T.

Tersangka masih remaja yang ditangkap, Rizal,22,Ibrahim,22,Rendi,22, Saleh,22,Sukuria,23, dan Somani,23.Mereka asal Jabung, Lampung.

Menurut Kasat Reskrim Polres Tangerang Kabupaten Kompol Aruif Setiawan, dibekuk saat beraksi di BSD. “Anggota kami sudah lama mengamati gerak-gerik kelompok ini,”kata Arif.

Saat mau disergap, komplotan maling motor ini berusaha kabur. Namun, berhasil ditangkap. Salah satunya Ibrahim terpaksa ditembak dikedua kakinya.

Dalam pengakuanya, tersangka mengaku sudah beraksi belasan kali di wilayah Pamulang, Depok, dan Tangerang. (C-3/ir)

Polisi Tembak Genk Motor

Rabu, 23 Juni 2010 , 15:18:00

CIREBON
- Sedikitnya 12 orang yang diduga kawanan geng motor XTC ditangkap Tim Buser Polresta Cirebon. Mereka diduga kuat sebagai pelaku penyerangan sekaligus penganiayaan atas Bripda Athoilah Rokhmat, anggota Mapolsek Sedong, Polres Cirebon. Salahsatu pelaku terpaksa ditembak karena memberikan perlawanan saat akan ditangkap.

Sebuah sumber di Mapolresta Cirebon menyebutkan, mereka yang tertangkap merupakan geng XTC berasal dari Kabupaten Cirebon. Mereka ditangkap polisi dari sejumlah lokasi di Kabupaten Cirebon pada Rabu dini hari (23/6) sekitar pukul 01.00. Kapolresta Cirebon AKBP Ir Ary Laksmana Wijaya kepada Radar Cirebon membenarkan pihaknya telah menangkap para anggota geng motor tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Bripda Athoillah Rokhmat kritis dan harus dirawat di RS Pelabuhan karena dibacok dan dianiaya puluhan anggota geng motor XTC menggunakan samurai dan benda keras lainnya. Peristiwa ini terjadi Minggu dini hari (20/6) sekitar pukul 01.30 saat korban bersama rekan-rekannya sedang nongkrong dan makan-makan di sebuah warung di pinggir Jl RA Kartini (samping pintu perlintasan kereta api). Tiba-tiba muncul segerombolan geng motor dari Jl Siliwangi menuju Gunungsari dengan mengendarai sekitar 100 sepeda motor.

Setelah melewati warung yang menjadi tempat nongkrong itu, kawanan geng motor sadis ini ternyata berbalik arah dan berhenti di depan korban dan teman-temannya. Sekitar 30 orang turun dari motor kemudian melakukan penyerangan dengan tiba-tiba. Naas bagi Athoillah, dia tidak sempat menyelamatkan diri dan menjadi bulan-bulan geng motor tersebut dengan menggunakan pedang samurai dan benda keras lainnya. Melihat korban sudah terkapar tidak berdaya dan bersimbah darah, para pelaku kabur menuju arah Jl Siliwangi.

Akibat penyerangan tersebut, korban mengalami luka bacok pada tangan kiri dan tulang patah, luka bacok di kaki kanan dan kiri, luka sobek di dagu, luka sobek di kepala samping kanan dekat telinga, dan luka-luka lebam lainnya di sekujur tubuh. (rdh)

“Yuli Ditembak karena Melawan”

KAMIS, 24 JUNI 2010 | 17:14 WIB

Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Ito Sumardi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Ito Sumardi mengatakan Datasemen Khusus 88 Antiteror menembak mati Yuli Sartono karena ajudan Abdullah Sunata itu melawan saat akan ditangkap. “Yuli tertembak karena dia melawan. Dua orang lainnya ditangkap karena dia tidak melawan,” kata Ito Sumardi hari ini.

Tim Datasemen, lanjut Ito, sudah sejak lama membuntuti Abdullah Sunata. Bahkan, sejak terpidana terorisme itu keluar dari penjara karena mendapat remisi dari pemerintah. “Kami mengikuti mereka tidak satu-dua bulan,” ujarnya.

Kalau tim dibilang tidak mengedepankan hak azasi manusia, kata Ito, bisa saja pelaku teror itu ditembak semua. “Habisi saja dan bilang kalau mereka melawan, toh tidak ada yang tahu,” kata dia.

Datasemen mengkategorikan Abdullah Sunata dan Sogir sebagai orang yang sangat berbahaya. Sunata merupakan residivis kejahatan teror dan diduga membantu Noor Din M. Top bersembunyi. Sedangkan Sogir ikut terlibat dalam sejumlah kerusuhan, seperti di Ambon, bom Bali II, dan pelatihan senjata di Aceh. “Rencananya akan dibawa ke Jakarta, tapi sekarang masih olah tempat penggerebekan,” kata Ito.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian Komisaris Besar Marwoto Soeto mengatakan bila pada saku pakaian Yuli ditemukan kartu tanda penduduk dan kartu anggota Pusat Pendidikan Perhubungan Angkatan Darat. “Usianya 33 tahun dan pangkatnya prajurit dua,” kata Marwoto.

Polisi juga menyita barang bukti berupa pistol jenis revolver, amunisi sekitar 231 buah, dan pistol FN 210 dengan amunisi 441 peluru. “Pistol FN itu biasanya kaliber 45 dan bukan digunakan oleh polisi,” ujarnya.

Cornila Desyana


2 Teroris Ditembak Mati di Klaten

23 Juli 2010

SEMARANG ( Pos Kota ) – Sejumlah wilayah di Jateng seperti Klaten, Boyolali dan Sragen kemabali diacak-acak Tim Densus 88 Mabes Polri. Seperti Rabu (23/6) siang di Klaten tim pemburu teroris itu menggerebek rumah Sugiman di Dusun Cungkrungan,Kelurahan Belang Wetan , Kecamatan Klaten Utara . Menurut sejumlah warga , dalam penggerebekan tersebut sempat terdengan beberapa kali suara tembakan .

Dalam penyergapan itu dua teroris tewas tertembak karena melawan . Satu tersangka tewas diketahui bernama Yuli Kartono . Ia berupaya melukai seorang petugas sehingga terpaksa ditembak mati . Selain itu Densus 88 Mabes Polri juga berhasil menangkap Abdullah Sonata , Toh Hari dan Agus mahmudi .

Abdullah Soneta ditangkap polisi dalam satu penggrebekan ketika berada di dalam bus tujuan Solo – Jakarta. Dari tersangka, disita satu pucuk senjata genggam bersama amunisinya. Toh Hari ditangkap di Sragen bersama Agus Mahmudi. Menururt catatan pihak kepolisian Agus Mahmudi bersama Toh Hari diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap dua anggota kepolisian di Purworejo dan Kebumen.

Agus Mahmudi dikenal juga beberapa waktu lalu sebagai pengawal Noordin M Top.Saat berita ini diturunkan pihak kepolisian setempat masih melakukan penjagaan di tempat penggrebekan .Selain penyergapan di Klaten Utara, Tim Densus 88 juga dikabarkan bergerak di Gang I Blok O Jatimulyo Desa Gergunung Kecamatan Klaten Utara. Alamat tersebut tercatat Rumah milik Mulyono. ( Suatmadji/B )

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/06/23/2-teroris-ditembak-mati-di-klaten

Pengedar Shabu Jaringan Afrika Beroperasi 14 Thn di Indonesia

Irvan Ali Fauzi
22/06/2010 - 19:48

(
inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - UC, inisial seorang pengedar shabu jaringan Afrika Barat yang berhasil ditembak mati polisi ternyata telah beroperasi selama 14 tahun di Indonesia.

"Tersangka UC sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1996," ungkap Kepala Unit II Direktorat IV Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Siswandi di Jakarta, Selasa (22/6).

Siswandi mengungkapkan UC termasuk sindikat besar yang biasa beroperasi dan merekrut kurir narkoba untuk mengedarkan shabu di Indonesia. Hasil penyelidikan polisi membuktikan bahwa UC telah menyelundupkan narkoba sebanyak 15 kali dan terakhir, Senin (21/6) kemarin polisi berhasil mengungkap kasusnya yang diakhiri dengan penembakkan terhadap tersangka.

Anggota Direktorat IV Narkoba dan Kejahatan Trans Nasional Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menembak mati gembong shabu sindikat Afrika Barat berinisial UC alias Ron karena berusaha melarikan diri. "Tersangka melarikan diri dengan cara merusak borgolnya," kata Siswandi.

Akibat hal itu, seorang gembong shabu lainnya gagal dibekuk oleh polisi. Berdasarkan pengakuan UC, tersangka akan menyerahkan shabu kepada majikannya, Smith yang beralamat di Jalan Joglo RT 06/02 Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Hingga saat ini, tersangka Smith berhasil kabur dan buron dalam pencarian polisi. Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Komisaris Besar Marwoto Soeto menjelaskan nilai jual shabu yang diselundupkan tersangka UC mencapai Rp9,76 miliar. [irv/jib]

Monday 21 June 2010

Tukang Ojeg Edarkan Narkoba Ditembak Polisi

SUMBER, (PRLM).- Kar (39) seorang tukang ojeg yang diduga nyambi mengedarkan narkoba jenis shabu-shabu terpaksa ditembak jajaran Sat Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Cirebon, karena melakukan perlawanan terhadap petugas yang menyergapnya.

Informasi yang dihimpun Senin (21/6) menyebutkan, petugas menghadiahi sebutir peluru kepada Kar yang merupakan warga Desa Bulak, Kec. Arjawinangun tersebut di bagian telapak kakinya ketika disergap di Alun-alun Kec. Palimanan, Kab. Cirebon, Minggu (21/6) malam.

Penangkapan tersebut berawal ketika Kar bermaksud mengirim shabu-shabu kepada seseorang. Namun, gelagat pelaku sudah terendus petugas Sat Narkoba Polres Cirebon. Kar yang diduga kuat membawa narkoba akhirnya dibekuk di Alun-alun Palimanan.

Kepala Satuan Narkoba (Kasata) Narkoba Polres Cirebon, Ajun Komisaris Hartono, ketika dikonfirmasi membenarkan salah seorang anggotanya terpaksa melepaskan timah panas terhadap pelaku, karena yang bersangkutan melawan. "Waktu mau ditangkap, yang bersangkutan melawan hingga anggota kami terpaksa melumpuhkannya," kata Hartono, didampingi Kaur Bin Ops, Ajun Ipnspektur Satu Jarir.

Tersangka Kar selanjutnya dibawa ke RSUD Gunungjati untuk mendapat perawatan medis. Selain membekuk Kar, dari tangan tersangka petugas berhasil menyita barang bukti berupa paket shabu-shabu seberat 0,5 gram.

Ketika diinterogasi, Ka mengaku shabu-shabu tersebut diperoleh dari seorang oknum kepala desa. Jajaran Sat Narkoba Polres Cirebon kini masih mengembangkan kasus tersebut. Hartono berharap, tertangkapnya seorang tukang ojeg yang menjadi tersangka pengedar shabu-shabu ini selanjutnya bisa mengungkap sindikiat narkoba di wilayah hukum Polres Cirebon. (A-146/das)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/116333

Tiga Gembong Copet Didor

Jumat, 18 Juni 2010 23:12
Berulang kali ditangkap polisi dan keluar masuk penjara, tidak membuat kapok komplotan gembong pencopetan dalam bus kota, Hendra (35) dan Daniel (35). Baru bebas dua minggu yang lalu dari Rutan Merdeka, mereka beraksi lagi, tapi aksinya berakhir setelah kaki kanannya ditembus pelor aparat Unit Resmob Poltabes Palembang pimpinan Iptu Agus Sulistianto SH dan Katim I Bripka Armadan.

Selain kedua residivis itu, ditembak pula seorang anggota komplotannya lagi, Yunizar alias Ita (35), Kamis (17/6) sekitar pukul 17.00 WIB. ”Yang kasus nyopet bulan Februari kemarin, aku samo Daniel keno 3,5 bulan. Aku bayar Rp7 juta samo jaksanyo, Rmi (diinisialkan). Duitnyo, yo adek aku cari pinjaman,” aku Hendra, warga Jl Demi Laka, Kalidoni, yang juga beralamat di Jl A Yani, Lr Kelekar, Kelurahan 8 Ulu.

Sekadar mengingatkan, ketika ditangkap mencopet Jumat (12/2) sekitar pukul 12.00 WIB, tersangka Daniel dan Hendra, bersama tiga temannya yang lain, Sofyan Effendi (36), warga Jl A Yani, Lr Kelekar, dan Ahmad Junaidi (35) warga Jl SM Mansyur, Lr Gelora. Mereka mencopet Hp Nexian Berry, milik guru bernama Husniati Spd (38), warga Jl Sempayo, Kelurahan 30 Ilir, dalam bus kota jurusan Km 12-Plaju.

Dalam kasus pencopetannya kali ini, tiga tersangka Daniel, Hendra dan Yunizar, mencopet Hp Sony Ericsson K770i dari dalam saku celana Nurhayati (21), mahasiswi yang menumpang bus kota jurusan Bukit Besar, saat melintas di Jl Merdeka, Kamis (17/6) sekitar pukul 11.30 WIB. Sebelumnya, ketiganya juga berhasil mencopet Hp Nokia N70 milik Suwanto (51), warga Sako, ketika menumpang mobil bus kota jurusan Perumnas-Plaju, melintas di depan Pasar Cinde.

Diakui tersangka Hendra, dirinya sudah sekitar ratusan kali mencopet berkelompok. Tahun 2006 kaki kanannya pernah ditembak polisi, memberi uang ke oknum jaksa yang memegang perkaranya sebanyak Rp3,5 juta hingga divonis 6 bulan penjara. Kemudian tahun 2009, beri Rp8 juta ke oknum jaksa lagi hingga divonis 6 bulan lagi. ”Aku jugo pernah bongkar warung manisan di Jejawi, OKI, dapet rokok. Samo Ita (Yunizar), Mus, Munik, Mujirin,” akunya.

Namun, tersangka Yunizar alias Ita, membantah pernah mencuri bersama Hendra di Kecamatan Jejawi, OKI. Tapi tersangka Yunizar mengaku pernah dipenjara selama 3 bulan di Rutan Merdeka tahun 2003, dan 1 tahun di Rutan Prabumulih pada tahun 2008, semuanya kasus pencopetan. Sedangkan tersangka Daniel, mengaku tahun 2006 dia pernah dipenjara selama 4 bulan dalam kasus copet, setelah beri uang ke oknum jaksanya Rp5 juta. Kemudian yang terakhir kasus bersama Hendra, dia juga divonis 3,5 bulan penjara, tapi hanya beri uang Rp1,5 juta.

Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Palembang, H Yuspar SH MH mengaku tidak tahu dengan jaksa yang bernama Rmi (diinisialkan). Setahunya, tidak ada jaksanya di kejarin yang bernama Rmi tersebut. “Itu gak ada, dan dak benar, jangan diekspos kalau hanya pengakuan pelaku yang belum tahu kebenarannya,” tukas Yuspar, setelah sempat diceritakan pengakuan tersangka copet tersebut. (12/mg41)


http://sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=7631:tiga-gembong-copet-didor&catid=41:dor&Itemid=91

Komandan Polisi Gadungan Ditembak Kakinya

Sabtu, 19 Juni 2010 - 19:42 WIB

BANDUNG (Pos Kota) – Tiga anggota polisi gadungan yang kerap melakukan aksi kekerasan di kota dan Kabupaten Bandung, diringkus Sat Reskrim Polres Bandung, di Ciwidey, Sabtu.

Satu diantaranya, Herdiansyah, 36, ditembak kaki kanannya karena kabur saat polisi menyergapnya.

Dalam pemeriksaan komplotan itu mengaku pernah melakukan pemerkosaan terhadap korban di dalam mobil sebulan lalu. ” Komplotan ini sangat meresahkan masyarakat. Kami terpaksa menembak kaki ‘komandan’ kompolotan tersebut karena melawan saat ditangkap,” kata Kapolres Bandung AKBP Hendro Pandowo.

Tiga tersangka yang kini mendekam di kamar tahanan berhasil ditangkap saat ada laporan warga yang menyebutkan ada tiga oknum polosi yang acap kali melakukan pemeresan ke sejumlah pengusaha di Ciwidey. ” Tersangka Herdiansyah sempat kabur saat polisi menyergap dua anak buahnya,” kata Kapolres.

Hendro mengungkapkan, komplotan polisi gadungan yang dilumpuhkan itu setelah hampir empat bulan beraksi di wilayah Kabupaten Bandung. Selain melakukan pemerasan, dan perampokan ke sejumlah korban juga sempat memperkosa korban perempuan di dalam mobil.

Dalam aksinya, mereka selalu menggunakan mobil hasil rental dan dilengkapi pistol mainan jenis FN. ” Barang bukti kejahatan berupa pistol dan baju seragam yang ada di dalam mobil berthasil diamankan,” kata Kapolres.

Tersangka Herdiansyah, saat diperiksa mengakui sudah belasan kali melakukan kejahatan di Bandung. Semua korban dan tak berdaya saat diperas dan dirampok karena dia dan dua anak buahnya mengenakan baju seragam dan membawa pistol.

” Mengenakan seragam polisi lebih mudah mencari korban. Mereka tak melawan karena kami disangka polisi. Seragam polisi dibeli dari Pasar Kosambi Bandung,” akunya. (dono/dms)

http://www.poskota.co.id/kriminal/2010/06/19/komandan-polisi-gadungan-ditembak-kakinya

Empat Penjambret Ditembak

20/06/2010 05:03:24

YOGYA (KR) Empat penjambret, semuanya residivis, ditembak petugas buser Poltabes Yogya karena berusaha kabur saat akan ditangkap, Sabtu (19/6). Keempatnya diduga kawanan jambret yang sering beraksi di wilayah Yogya dan Sleman. Saat beraksi, mereka tak segan-segan melukai korbannya jika melawan.

Para penjambret yang ditangkap masing-masing Pl (25) warga Maguwoharjo Depok Sleman, Hr (26) warga Wedomartani Ngemplak Sleman, Aw (20) warga Prawirodirjan Gondomanan Yogya serta Yn (25) warga Sendangtirto Berbah Sleman.

Kasat Reskrim Poltabes Yogya Kompol Syaiful Anwar mengatakan, penangkapan keempat penjambret berawal dari patroli yang dilakukan anggota buser. Sabtu dinihari pukul 02.00, polisi curiga melihat dua orang yang melintas dari arah Sleman ke Kota Yogya melalui Jalan Magelang. Setelah didekati, keduanya ternyata tersangka Pl dan Yn. Keduanya diketahui baru saja beraksi menjambret di wilayah Turi Sleman dengan hasil laptop merk Acer.

Dua anggota buser terus membuntuti keduanya hingga di wilayah Jalan Mangkubumi dan menuju Jalan Bumijo. Karena hujan, kedua tersangka berteduh di tepi jalan. Dalam waktu bersamaan, korban Vira (28) warga Mantrijeron Yogya melintas. Melihat sasaran tersebut, keduanya mengikuti korban lantas menjambret tas miliknya. Polisi yang melihat kejadian ini langsung menguntit kedua tersangka. Beberapa meter dari lokasi kejadian, keduanya berhasil ditangkap. Namun Pl dan Yn berusaha kabur.

Tiga tembakan peringatan tak digubris kedua tersangka. Mereka pun ditembak polisi di kaki sebelah kanan. Keduanya tersungkur dan langsung dibawa ke Poltabes Yogya. Di kantor polisi, mereka mengaku beraksi bersama Hr dan Aw.

Polisi langsung memburu keduanya. Aw berhasil ditangkap di wilayah Salakan Bantul serta Hr dipergoki di Jalan Kusumanegara Yogya. Keduanya juga berusaha kabur saat hendak ditangkap hingga polisi menembak keduanya. Barang bukti yang diamankan dari para tersangka antara lain satu unit sepedamotor Yamaha AB 4234 JS milik tersangka Yn, sebilah golok dan sangkur serta beberapa handphone hasil kejahatan mereka.

http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=218486&actmenu=36

Polisi Tembak Telapak Kaki Kurir Sabu

Senin, 21 Juni 2010 | 12:33 WIB

CIREBON, KOMPAS.com -
Jajaran Satnarkoba Polres Cirebon, Jawa Barat, terpaksa melumpuhkan seorang kurir sabu-sabu dengan timah panas karena berusaha melawan saat akan ditangkap. Peristiwa ini terjadi Minggu malam (20/6/2010) di alun-alun Palimanan Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kurir sabu-sabu tersebut bernama Karmadi (39) warga Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Karmadi yang berprofesi sebagai tukang ojek tersebut ditembak petugas pada telapak kakinya.

Kasat Narkoba Polres Cirebon AKP Hartono menceritakan, penangkapan Karmadi bermula dari adanya informasi rencana pengiriman sabu-sabu oleh Karmadi kepada seseorang yang masih dalam penyelidikan. "Karmadi adalah salah satu target operasi (TO) kami dan kami mendapat informasi dia akan mengirim paket sabu-sabu kepada seseorang," katanya.

Namun saat penyelidikan tersebut tampaknya keberadaan petugas diketahui, sehingga langsung dilakukan penangkapan. Saat akan ditangkap, Karmadi berusaha melawan sehingga terpaksa harus lumpuhkan dengan menembak kakinya, lanjut Hartono saat di ruang UGD RSUD Gunung Jati Cirebon.

Dari hasil penangkapan tersebut, petugas berhasil menemukan barang bukti berupa paket sabu-sabu seberat 0,5 gram di saku celana Karmadi. Setelah mendapat perawatan dari tim dokter RSUD Gunung Jati, saat itu juga Karmadi langsung dibawa ke Polres Sumber untuk pemeriksaan lebih lanjut.

http://regional.kompas.com/read/2010/06/21/12330462/Polisi.Tembak.Telapak.Kaki.Kurir.Sabu

Friday 18 June 2010

Rampok Honda Jazz, Dua Pelaku Ditembak Polisi Subang


TEMPO Interaktif, Subang - Dua dari enam anggota komplotan sindikat pencurian kendaraan bermotor "Subang-Karawang-Bekasi" dilumpuhkan timah panas Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat, saat mereka melancarkan aksinya, Jumat dini hari (18/6).

"Keduanya ditembak karena melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri," kata Ajun Komisaris Besar Dadang Hartanto, Kepala Polres Subang, kepada
Tempo, siang ini.

Komplotan perampok berusia belasan tahun tersebut, tertangkap tangan sedang berupaya mencuri sebuah Honda Jazz D 1082 XG milik Dedi, warga Perumnas Sukarahayu, Karanganyar, Subang. "Mereka sudah berhasil menjebol pintu gerbang rumah Dedi," kata Dadang.

Ketika akan disergap, mereka melarikan diri dengan menggunakan Suzuki AVV B 1145 EFC. "Sebelum dilumpuhkan, angota kami sempat terjadi kejar-kejaran dalam jarak lima kilometer," kata Dadang. "Mirip adegan di film."

Ranger patroli Polsekta Subang yang dipakai dalam aksi pengejaran itu pun penyok di beberapa bagian akibat terjadi beberapa kali benturan dalam aksi kejar-kejaran itu.

Dari komplotan sindikat curanmor "Subang-Karawang-Bekasi" itu, polisi merampas barang bukti sejumlah kuci T berbagai ukuran, clurit, sepeda motor Yamaha Mio dan Honda Beat dan sejumlah kendaraan roda empat.

Dua penjahat yang ditembus timah panas polisi yakni Agus Antoni dan Samad, lainnya Bram alias Suntama, Wardani, Asep Sofyan dan Cecep Supandi.

NANANG SUTISNA.

http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2010/06/18/brk,20100618-256436,id.html

Larikan Diri Residivis Ditembak

DSCI0117.JPG

Rendi Fahmi Pratama pelaku curanmor.

Sriwijaya Post - Rabu, 16 Juni 2010 17:37 WIB

PALEMBANG -
Rendi Fahmi Pratama (19), warga Rusun Blok 53 Lt 4 Kelurahan 26 Ilir ditembak petugas pada kaki kirinya karena melarikan diri, Selasa (15/6) pukul 20.00.

Sebelumnya tersangka ditangkap anggota polisi yang melintas di Aspol Bukit Kecil Blok B 11 26 Ilir. Kemudian, Fahmi mencuri sepeda motor di asrama polisi tersebut dan diketahui petugas. Tersangka langsung diamankan dan dibawa ke Poltabes Palembang untuk dimintai keterangan.

Lalu sesampainya di Mapoltabes Palembang dan turun dari mobil anggota yang dikawal dua orang, tersangka tiba-tiba langsung melarikan diri ke arah belakang Mapoltabes. Karena larinya cepat petugas yang mengawal hanya mengeluarkan tembakan peringatan sambil melakukan pengejaran. Tersangka tersebut melarikan diri ke arah gedung Satuan Lalu Lintas yang dihadang oleh petugas yang mengetahui tersangka melarikan diri.

Namun lagi-lagi Rendi licin seperti ular dan berhasil melarikan diri ditambah dengan hari yang sudah gelap dan hujan. Tersangka berlari ke arah gedung Satuan Intel dan di tempat ini, petugas berusaha menangkap dan menghadang tetapi berhasil lolos. Begitu juga anggota Samapta yang berada di gedungnya tak dapat menangkap tersangka saat melintas di depan kantor mereka. Sehingga semua satuan di Poltabes Palembang heboh mengejar tersangka yang hanya berbunyikan teriakan-teriakan sambil memberikan tembakan peringatan ke udara yang tidak digubris tersangka.

Akhirnya 15 menit pengejaran, tersangka berhasil dilumpuhkan pada kaki kirinya di depan ruang SKCk Poltabes Palembang. Rendi langsung dibawa ke rumah sakit Mohammad Hoesin untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah dua jam dirawat, Rendi dibawa ke Poltabes Palembang untuk dimintai keterangan.

Tersangka menuturkan bahwa sepeda motor yang diambilnya masih tergantung kunci kontak. "Jadi aku
ambek bae motornyo, karno ado kunci kontak tertinggal," terang tersangka sambil menahan sakit. Barang bukti yang diamankan petugas yakni sepeda motor Yamaha FIZR warna hitam merah dan dua buah pisau.

http://www.sripoku.com/view/38492/larikan_diri_residivis_ditembak

Anggota Komplotan Mbah Joyo Ditembak

Sempat buron tiga tahun, Tatang Barnas Santoso (32), warga Desa Rejodadi, Kp I, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur (OKUT), tersungkur setelah kaki kanannya didor polisi. Tersangka Tatang, merupakan anggota komplotan Mbah Joyo, gerombolan perampok yang kerap beraksi di Kabupaten OKUT, OKI, hingga ke Kota Prabumulih.

Tersangka Tatang keok, ditembak saat digerebek di jalan raya Buay Madang, Senin (14/6), sekitar pukul 16.30 WIB oleh aparat Satuan Reskrim Polres OKUT pimpinan AKP FX Irwan Arianto SIk MH.

”Tersangka Tatang terpaksa kita lumpuhkan di kaki kanannya, karena melawan saat akan ditangkap,” kata Irwan, kemarin.

Selain melumpuhkan tersangka Tatang, darinya polisi menyita satu unit motor jenis bebek yang diduga hasil kejahatannya. Dijelaskan Irwan, komplotan perampok yang dipimpin Mbah Joyo (masih buron), berjumlah sepuluh orang. Lima yang sudah tertangkap, Tatang, Solikin, Wito, Gondo, dan Len. ”Untuk tersangka Gondo dan Len, tewas tertembak karena melawan polisi saat hendak ditangkap,” terang Irwan.

Salah satu korban dari aksi komplotan Mbah Joyo yang dikenal tak segan melukai korbannya, adalah Nardi (36) warga Desa Sumber Sari, Kp III, Kecamatan Belitang II, OKUT. Rumahnya disatroni tersangka cs, Kamis (22/5/2007) sekitar pukul 01.30 WIB. Pintu rumahnya didobrak, korban serta anak istrinya ditodong senpi. Korban Nardi dihantam dengan kayu, sedangkan istri dan anaknya diikat.

Dari dalam rumah korban, tersangka cs menggasak sepeda motor, uang tunai Rp40 juta, dan perhiasan emas 0,5 suku. Sebelum kabur, tersangka cs menembakkan senpinya beberapa kali ke udara, agar warga tak mengejar. ”Kini tersangka Tatang dan motornya yang diduga hasil kejahatan, sudah kita amankan di Mapolres OKUT. Kita masih telusuri jaringan komplotan perampok bersenpinya,” tegas Irwan. (45)

Polisi Temukan Senpi Perampok

* 60 Peluru Diamankan dalam Tas Berlogo Dephut


Tue, Jun 15th 2010, 11:09

SIGLI
- Jajaran Sat Reskrim Polres Pidie, Senin (14/6), menemukan barang bukti (BB) sepucuk senjata api (senpi) laras panjang jenis AK-56, di pinggir Sungai Krueng Tiro, Kecamatan Tiro Truseb, Pidie. Sejata itu ditemukan dalam karung warna putih, yang ditanam di pinggir sungai dan berjarak sekitar 50 meter dari lokasi tewasnya Mustafa bin Mujahidin alias Tafa (24), warga Trieng Judo Meunasah Hagu.

Polisi meyakini, senjata itu adalah milik Mustafa, komplotan perampok yang tewas ditembak polisi pada Sabtu (12/6), pukul 16.00 WIB. Bersama senjata yang ujungnya ditutupi kain warna merah itu, polisi juga menemukan 60 butir peluru aktif yang dimasukkan ke dalam tas sandang warna hitam berlogo Departemen Kehutanan (Dephut), 10 butir dalam magazen, dan lotion anti nyamuk.

Kapolres Pidie AKBP Dumadi SStMk, didampingi Kasat Reskrim, AKP Erlin Tangjaya SH SIK, kepada Serambi, Senin (14/6) mengatakan, penemuan senjata itu diketahui berdasarkan pengakuan Mustafa sendiri, sebelum ia meninggal. Selain itu, kata Erlin, adanya laporan beberapa warga bahwa Mustafa acap kali membawa senjata yang dimasukkan dalam kain sarung. Bahkan, saat disergap petugas di lokasi kejadian, Mustafa berusaha lari untuk mengambil senjatanya yang ditanam di pinggir sungai tersebut. Namun, Mustafa tidak sempat mengambil karena dikepung polisi.

Mendapat petunjuk itu, kata Erlin, pihaknya langsung melakukan penyisiran di lokasi kejadian penembakan dengan radius 50 meter. Setelah menyisir lokasi selama 3,5 jam, polisi akhirnya menemukan senjata api dan sejumlah peluru. “Kita meyakini, semua BB ini milik Mustafa,” tegas Erlin.

Dikatakan, hingga kini polisi masih memburu dua tersangka lagi yang diduga merupakan komplotan Mustafa. Kedua tersangka yang telah ditetapkan polisi dalam daftar pencarian orang (DPO), diduga juga memiliki senjata api. “Kami berharap bantuan masyarakat untuk melapor jika melihat komplotan perampok tersebut. Karena aksi mereka selama ini sudah sangat meresahkan ketentraman masyarakat,” tukas Erlin.

Seperti diberitakan, seorang pria yang diduga anggota komplotan perampok, tewas didor polisi, Sabtu (12/6) sekira pukul 16.00 WIB. Mustafa (24) demikian nama anggota komplotan yang konon kerap meresahkan warga itu, tewas bersimbah darah ketika hendak kabur dari tempat kediamannya di Desa Trieng Judo Meunasah Hagu, Kecamatan Tiro Truseb, Pidie.
(naz)

http://serambinews.com/news/view/32803/polisi-temukan-senpi-perampok

Perampok Ditembak

Selasa 15 Juni

SURABAYA(Pos Kota)-Akhmar Amansyah,42 warga Desa Surodun, Torjun Sampang Madura, Jawa Timur otak pencurian dengan kekerasan (curas) spesialis pembobolan mobil ditembak, karena melawan saat akan ditangkap anggota Polres Sidoarjo.

Tersangka beroperasi di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kediri, Nganjuk dan Kertosono. Kini tersangka dijebloskan ke tahanan Polres Sidoarjo.Pelaku ditangkap setelah di kawasan Gajah Mada Sidoarjo mengambil tas milik Dedi Supayitno yang ada di mobil Isuzu Elp.

Ketika itu polisi menyita motor Yamaha Mio nopol W 6210 SS, beberapa kunci T dan peralatan lain yang digunakan pelaku saat beroperasi. Selain itu juga diamankan kurang lebih 9 tas hasil kejahatan pelaku.

Kapolres Sidoarjo AKBP M Iqbal menjelaskan pelaku merupakan otak jaringan pencurian isi mobil antarkota di Jatim. Pelaku mengakui saat beroperasi di Sidoarjo seorang diri. Pelaku juga mengakui kalau sudah pernah beraksi di 9 tempat kejadian perkara , 10 kali di Nganjuk. Kemudian di Kediri dan Kertosono satu kali. Sementara di Gresik dua pelaku.

“Karena pelaku saat mau ditangkap melawan dan kabur, sehingga terpakas petugas melumpuhkan pelaku dengan cara di tembak kaki sebelah kiri,” kata Iqbal selasa(15/6).
Mantan Kapolres Gresik ini menambahkan, jajarannya terus berupaya mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap jaringan yang diduga masih banyak. Sebab, pelaku mempunyai anak buah banyak.(nurqomar/B)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/06/15/perampok-ditembak

Personel Brimob Ditembak Mati di Papua

Gerombolan bersenjata menembaki patroli rutin yang dilakukan personel Brimob.
SELASA, 15 JUNI 2010, 07:37 WIB

VIVAnews - Aksi brutal yang diduga dilakukan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka kembali terjadi di Puncak Jaya, Papua.

Kali ini peristiwa brutal terjadi pada Senin 14 Juni 2010 pukul 15.00 Waktu Indonesia Timur di Distrik Yambi: patroli anggota Brimob ditembaki.

Akibat penembakan ini, salah seorang anggota Brimob yang berasal dari kesatuan Kepala Dua ini, Brigadir Satu Hendra, tewas tertembak. Kepala Kepolisian Resor Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Alex Korwa ketika dikonfirmasi
VIVAnews, membenarkan peristiwa itu.

"Lokasi penembakan memang hutan sehingga anggota Brimob kewalahan saat terjadi penembakan. Satu anggota tewas tertembak," ujarnya saat dihubungi VIVAnews, Selasa pagi.

Menurut Kapolres, pelaku diduga keras adalah kelompok dari Werius Telenggen Komandan Regu OPM yang beberapa waktu lalu tewas ditembak. "Memang kami belum bisa simpulkan secara pasti, tapi ini masih terkait dan merupakan rangkaian kejadian sebelumnya," ujarnya.

Jenazah Briptu Hendra, Selasa siang ini akan dievakuasi dari Mulia, Puncak Jaya menuju Jayapura. Selanjutnya diterbangkan ke Jakarta menuju Mako Kelapa Dua. "Saya lagi sibuk mencari pesawat untuk evakuasi, sementara cukup dulu ya," ujar Kapolres melalui selulernya.

Juru Bicara Polda Papua AKBP Wachyono saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin sore. Namun Wachyono menyatakan hingga kini belum mendapat kronologis kejadian.

"Saya sudah berupaya menghubungi Kapolres Puncak Jaya tapi sinyalnya sulit," kata Wachyono. Namun, ia membenarkan korban yang tertembak akan di evakuasi hari ini menuju Jakarta. (umi)

Laporan Banjir Ambarita | Jayapura

• VIVAnews

http://nasional.vivanews.com/news/read/157667-personel-brimob-ditembak-mati-di-papua?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter