SANGATTA, tribunkaltim.co.id - Lima orang perampok berhasil diringkus jajaran Polres Kutim, Rabu (31/5). Kelimanya diringkus setelah beraksi merampok warga Kecamatan Muara Wahau di kawasan Hambur Batu, Senin (31/5) pagi. Hanya dalam dua jam, gerombolan perampok berhasil diringkus di Sangatta setelah terus diintai.
Kini kelimanya masih menjalani pemeriksaan di Satuan Reskrim Polres Kutim. Berdasarkan informasi Polres, mereka merampok warga bernama H Minti dari Muara Wahau. Perampok berhasil merampas uang Rp 89,5 juta dan ratusan gram emas. Salah seorang anggota komplotan ditembak di bagian kaki, dan telah menjalani perawatan di RSUD Sangatta.
Perampokan terjadi sekitar pukul 09.00 pagi. Saat itu, kendaraan korban berupa Panther yang berisi lima orang dicegat kawanan perampok. Dengan menggunakan kendaraan Avanza hitam sewaan, mereka menyusul mobil korban setelah sempat mengintai beberapa lama.
Mobil korban lantas dihentikan pelaku. Lalu pelaku masuk mobil korban dan mengambil alih kemudi. Setelah berjalan 2 kilometer, mobil dibelokkan ke semak-semak. Para pelaku pun langsung melakukan aksinya.
Di dalam mobil terdapat dua laki-laki dewasa dan dua perempuan dewasa, serta seorang anak. Pelaku langsung mengancam korban dengan satu senjata api rakitan laras pendek, satu senpi laras panjang, sebuah badik, dan sebuah parang.
Dua korban sempat dilukai, yaitu mendapat tusukan di bagian kaki dan dipukul dengan popor senpi laras panjang di bagian kepala. Ban mobil korban juga ditimpas dengan parang. Setelah itu, pelaku langsung kabur dengan kecepatan tinggi ke arah Sangatta.
Korban pun langsung melapor ke Polsek Muara Wahau. Melalui koordinasi intensif, digelarlah operasi kilat yang melibatkan pihak Polsek, Reskrim, Intel, dan Samapta. Polisi sudah mulai membuntuti saat melewati Kecamatan Rantau Pulung.
Mendekati Sangatta, pelaku sempat mengecoh polisi dengan mengganti mobil. Mobil lantas ditinggalkan di jalan. Mereka lalu naik taksi ke arah kota. Sesampainya di sekitar Jalan Pendidikan sekitar pukul 11.00, ternyata polisi sudah melakukan razia. Pelaku pun langsung diciduk dari taksi tersebut.
Ternyata, dua pelaku mencoba melarikan diri dari aparat. Mereka langsung masuk ke SDN 002 Sangatta Utara yang berada di tepi jalan. Saat itu seorang anggota Polres sedang menunggu anak pimpinan Polres Kutim. Satu pelaku langsung diringkusnya.
Sedangkan satu pelaku lain sempat melarikan diri hingga ke bagian belakang sekolah. Setelah aparat mengejar sambil beberapa kali memberikan tembakan peringatan, akhirnya pelaku dilumpuhkan dengan ditembak di bagian kaki.
Untungnya, saat peristiwa terjadi tidak ada siswa di luar kelas. "Alhamdulillah, semua siswa sedang belajar di dalam kelas. Kami hanya sempat mendengar suara tembakan. Bila ada di luar kelas, bisa saja ada penyanderaan," kata Kepala SDN 002, Sukarni, kemarin.
Kapolres Kutim AKBP Prasojo Wibowo, mengatakan pihaknya masih akan mengembangkan penyidikan terhadap para pelaku, maupun pihak lain yang terlibat dalam perkara ini. "Kasus ini akan terus ditelusuri. Manakala ada pihak lain yang terlibat, maka akan ditindak lanjuti," katanya.
Saat ekspose kasus, Kapolres menunjukkan barang bukti kejahatan berupa uang tunai Rp 89,5 juta, ratusan gram emas berupa delapan buah perhiasan, beberapa handphone, juga senjata yang digunakan berupa dua senpi rakitan, badik, parang, dan obeng. Polisi juga mengamankan mobil Avanza hitam yang digunakan pelaku.
Polisi akan menjerat kelima pelaku dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Para pelaku yang kini ditahan di Polres adalah Suherman (35), Agus Sandi (21), Muhdar (28), Dodo (33), dan Dayat yang tertembak pada bagian kaki. (kholish chered/tribunkaltim cetak)
Tuesday, 1 June 2010
Di Kutai Timur, Perampok Ditembak di Halaman SD
SELASA, 1 JUNI 2010 | 10:24 WITA
Labels:
June 2010,
Kaltim,
Perampokan,
Sangatta,
Tembak Kaki
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment