Friday, 11 June 2010

Polisi Tembak Mati Warga Aceh Timur

Petugas UGD Rumah Sakit Umum Cut Mutia sedang menangani jenazah Raden yang tewas tertembak di kawasan Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, Kamis (10/6).SERAMBI/SAIFUL BAHRI

Fri, Jun 11th 2010, 11:56

LHOKSEUMAWE
- Raden (25), warga Bagok, Aceh Timur, tewas setelah perutnya ditembus peluru yang ditembakkan seorang oknum polisi yang sedang mengawal aktivitas PT Satya Agung di Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, Kamis (10/6) menjelang magrib. “Raden ditembak karena ia mencuri getah di perkebunan karet PT Satya Agung,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli saat ditanyai Serambi, tadi malam.

Berdasarkan informasi dihimpun dari berbagai sumber, menjelang magrib kemarin banyak warga yang mendengar sekitar delapan kali suara tembakan di areal perkebunan karet, tepatnya di Dusun Leubok Pakam, Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Simpang Keuramat. Tak lama setelah suara tembakan itu reda, ternyata Raden, warga Aceh Timur yang dan menetap di desa itu sejak 1,5 tahun lalu, ditemukan tewas bersimbah darah. Korban pun langsung dievakuasi naik mobil patroli Polsek Simpang Keuramat ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe.

Keuchik Meunasah Dayah, Saiful Bahri, menyatakan tak tahu persis awal mula insiden itu, karena saat kejadian dia sedang tak berada di tempat. Tapi berdasarkan informasi yang dia himpun dari warganya, sebelum Raden tewas banyak warga yang mendengar suara tembakan. Jumlahnya diperkirakan sekitar delapan kali.

Sedangkan motif penembakan Raden, menurut Saiful, masih simpang siur. Versi masyarakat menyebutkan bahwa dia sedang pulang dari menderes getah (karet) dengan berjalan kaki. Sedangkan yang dikejar oknum polisi justru dua orang yang ditengarai mencuri karet, tapi mereka lari naik sepeda motor. Dengan demikian, Raden diduga korban peluru nyasar.

Namun, versi lain menyebutkan bahwa Radenlah yang diyakini polisi sebagai pencuri getah. Apalagi, polisi menemukan empat karung getah di tempat korban dipergoki dan akhirnya didor. “Jadi pastinya saya tidak tahu, karena saya pun baru akan meluncur ke lokasi kejadian,” ujar Keuchik Saiful Bahri via telepon pukul 21.0 WIB tadi malam.

Berdasarkan data rumah sakit, korban diantar naik mobil patroli Polsek Simpang Keuramat sekitar pukul 18.45 WIB dalam keadaan sudah tak bernyawa. Berdasarkan hasil visum, di sekujur tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan/penyiksaan. Hanya ada luka berbentuk lubang kecil di bagian punggung belakang dan luka lubang lebih besar di atas pusat korban. Luka di bagian depan itulah yang membuat usus korban menjulur ke luar. Usai ditangani petugas di Unit Gawat Darurat (UGD) RSU Cut Meutia, sekitar satu jam kemudian jenazah korban dievakuasi ke ruang kamar mayat RSU tersebut.

Diduga curi getah
Sementara itu, Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli yang dihubungi Serambi tadi malam membenarkan, ada seorang pria yang tewas ditembak anggota kepolisian yang sedang bertugas menjaga keamanan di PT Satya Agung. Korban diduga terlibat mencuri getah milik perusahaan perkebunan yang berlokasi di pedalaman Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara itu, persisnya di kawasan Simpang Tiga Lubuk Pakam.

Sejauh ini, Polres Lhokseumawe telah menahan di mapolres setempat dua oknum polisi, satu di antaranya diduga sebagai pelaku penembakan. “Apa pun alasannya, dia dinyatakan telah melanggar hukum dan akan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Kapolres sembari meminta maaf kepada warga jika ada tingkah laku anggotanya yang tidak menyenangkan serta menyakiti hati masyarakat.

Menurut Zulkifli, dua anggota polisi jajaran Polres Lhokseumawe itu memang sedang ditugaskan menjaga keamanan di PT Satya Agung, Simpang Keuramat. Saat kedua personel polisi itu menjaga keamanan, tiba-tiba ada tiga pria yang diduga pencuri getah, datang dengan cara mengendap-endap.

Melihat patroli polisi datang, kata Kapolres, tiga pria itu langsung lari, masuk ke semak belukar. Pada saai itulah polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara tiga kali. Namun, ketiga pria itu tidak mengindahkannya, sehingga polisi melepaskan tembakan ke kaki tersangka. Tapi ternyata tembakannya meleset. Yang terkena justru perut Raden, sehingga ia menemui ajal di tempat kejadian. Sedangkan dua temannya berhasil kabur dan sampai tadi malam belum diketahui keberadaannya. “Namun, di lokasi kejadian polisi berhasil menyita barang bukti berupa empat karung getah, tiga sepeda motor yang diduga milik korban dan dua temannya,” kata Kapolres melalui telepon genggamnya.
(bah/ib)

http://www.serambinews.com/news/view/32520/polisi-tembak-mati-warga-aceh-timur

No comments:

Post a Comment