TEMPO Interaktif, Kupang - Bentrokan di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), antara polisi dan ribuan massa pengunjuk rasa diakibatkan pemukulan yang dilakukan kepada Komandan Kompi Brimob Manggarai Barat, Ajun Komisaris Dennis.
Ia dipukul setelah mencoba menenangkan massa pengunjuk rasa yang hendak menyerbu masuk ke dalam ruang pleno Komisi Pemilihan Umum Manggarai Barat yang diselenggarakan di salah satu ruangan Gereja New Center, Labuan Bajo.
Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat, Ajun Komisaris Besar Hambali, yang dikonfirmasiTempo dari Kupang, Rabu (9/6), mengatakan penembakan terhadap seorang pengujuk rasa, dilakukan setelah adanya penyerangan dari pengunjuk rasa. "Massa mulai beringas dan menyerbu masuk ke dalam ruang pleno KPU Manggarai," katanya.
Polisi berusaha menghalau pengunjuk rasa dengan melepaskan tembakan peringatan, dan gas air mata. Namun, justru Dennis yang dipukul oleh seorang pengunjuk rasa hingga sempoyongan.
"Dia (Dennis) dipukul hingga sempoyongan. Akibatnya pelaku pemukulan itu ditembak di bagian paha kanan oleh aparat keamanan yang bertugas mengamankan pleno tersebut," kata Hambali.
Pengunjuk rasa ditembak dengan peluru karet, karena polisi dilarang membawa peluru tajam. Sampai saat ini, pihaknya baru menahan satu orang pengunjuk rasa yang memukul Dennis. "Baru satu orang yang ditahan, dan kini masih menjalani perawatan di rumah sakit Ruteng akibat luka tembak itu," katanya.
"Suasana di sini masih terus memanas, sehingga kita masih terus berjaga mengamankan pleno KPU ini," katanya.
Dennis membenarkan, pemukulan terhadap dirinya hingga sempoyongan. "Benar, saya dipukul hingga sempoyongan oleh seorang pengunjuk rasa," katanya.
Unjuk rasa yang digelar ribuan massa menuntut agar pemilihan kepala daerah di Manggarai Barat diulang, karena diduga terjadi pelanggaran. Dugaan pelanggaran tersebut di antaranya adanya kotak surat suara tidak terkunci sehari sebelum pencoblosan dilakukan di Kecamatan Sanonggoang, serta dugaan politik uang oleh paket calon tertentu.
Pada pemilihan bupati Manggarai Barat yang digelar 3 Juni 2010 lalu, pasangan calon Agustinus Ch Dullah-Maximus Gasa (Gusti) meraih suara terbanyak dari delapan pasangan calon.
YOHANES SEO
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/06/09/brk,20100609-253947,id.html
No comments:
Post a Comment