Wednesday, 9 June 2010

Empat Polisi Dibacok, Satu Warga Tewas Ditembak

Rabu, 09 Juni 2010 13:14 WIB

PEKANBARU--MI: Bentrokan pecah antara polisi dengan warga di Desa Cengar Kenegerian Pucuk Rantau, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Empat polisi mengalami luka bacok dan lemparan batu. Dua warga tertembak dan satu di antaranya tewas dalam bentrokan berdarah, Selasa (8/6) sore.

Sebelum terjadinya bentrokan, sekitar 500 orang yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Masyarakat Pucuk Rantau Bersatu (AMMPRB) melakukan aksi unjuk rasa dengan menjarah kebun kelapa sawit milik PT Tri Bakti Sarimas (TBS). Warga yang diketahui juga menjadi anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Prima Sehati mitra dari PT TBS memprotes perusahaan karena melakukan penundaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi dari mulanya 23 Mei diundur hingga 12 Juni.

Buntut aksi unjuk rasa menjadi anarkis setelah warga mendapat kabar pada saat yang sama polisi sedang menangkap Yus, ketua pemuda setempat, yang dituduh sebagai provokotor dalam aksi ricuh yang berujung perusakan dua mobil PT TBS dan pembakaran 10 barak pekerja perusahaan pada 9 Mei lalu.
"Aksi itu lalu berubah menjadi amuk massa. Polisi sama sekali tidak menduga ternyata ratusan warga itu telah mempersenjatai diri mereka dengan parang serta senjata tajam lainnya," kata Kapolres Kuantan Singingi Ajun Komisaris Besar (AKB) Rudi Abdi Kasenda kepada
Media Indonesia, Rabu (9/6).

Akibatnya, lanjut Kasenda, mobil merek Mitsubishi milik Kapolsek Kuantan Mudik AKP Syafrizal hancur dibakar massa. Sebanyak 278 personel termasuk 62 dari Brimob Polda Riau yang diperbantukan turut dipukul mundur. Empat polisi menjadi korban luka. Bahkan, dua di antaranya yakni Briptu Hendri Hidayat dan Bripda Hendri mengalami luka bacokan di bagian lengan dan kepala.

Adapun Bripda Lukman dan Briptu Budi Eko Renando terkena lemparan batu di kepala. "Keempatnya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk segera mendapat perawatan. Saat ini luka-luka mereka telah dijahit," ujar Kasenda.

Meski polisi telah mundur meninggalkan lokasi, kata Kasenda, tiba-tiba terdengar kabar ada dua warga Kuantan Mudik yang tertembak. Satu di antaranya, yakni Rusniar, 48, seorang ibu rumah tangga ditemukan telah tewas tertembak tak jauh dari lokasi bentrok. Seorang warga lainnya juga mengalami luka tembak yaitu Dimas, 25, yang kini menjalani perawatan di RSUD Kuantan Singingi.

"Sangat aneh tiba-tiba saja ada laporan warga yang ditembak polisi. Kenapa kami mundur dan meninggalkan lokasi? Ya demi menghindari adanya korban jiwa," kata Kapolres. Karena itu, untuk memastikan apakah luka tembakan itu berasal dari polisi atau tidak, saat ini kedua warga yang mengalami luka tembak itu sedang divisum dan diperiksa petugas forensic Polda Riau.

"Lokasi tempat kejadian itu juga merupakan daerah rawan kejahatan. Di sana sering terjadi rampok bersenjata api," ujar Kasenda.

Perkembangan terakhir pascabentrok, situasi di Kecamatan Kuantan Mudik yang seharian sempat mencekam telah kembali normal. Warga juga sudah mulai melakukan aktivitas harian mereka seperti biasanya. "Kondisi terakhir saat ini sudah normal. Ke-12 warga yang ditangkap untuk dimintai keterangan tadi malam telah kami lepaskan. Sejumlah tokoh masyarakat bersama polisi masih terus berembuk dengan warga dan pihak perusahaan untuk mengupayakan perdamaian," jelas Kasenda.

Polisi juga masih memburu dua warga yang disebut sebagai provokator dalam dua aksi anarkis di daerah itu. Keduanya, yakni Junaidi dan MJ, warga Kuantan Mudik. (RK/OL-5)


http://m.mediaindonesia.com/index.php/read/2010/06/09/147881/126/101/Empat_Polisi_Dibacok_Satu_Warga_Tewas_Ditembak

No comments:

Post a Comment