* Elemen Sipil Desak Polisi Usut Penembakan di Simpang Keuramat
Sun, Jun 13th 2010, 11:55
Bahkan, sebut Kapolres Pidie itu, dalam penyisiran dan penyergapan yang dilakukan pihaknya kemarin, Mustafa juga masih berusaha kabur. Ia tidak mengindahkan tiga tembakan peringatan yang dilepaskan aparat kepolisian ke udara. “Dia terus lari di tengah perkebunan warga yang lokasinya berbukit-bukit,” kata Kapolres AKBP Dumadi. Tidak ingin lepas dari target yang sudah lama diincar dan dicari selama ini, sejumlah aparat yang melakukan pengejaran kemudian melepas tembakan langsung ke sasarannya. “Tembakan tersebut mengenai punggung tersangka, tembus bagian dada dan telapak tangan sebelah kirinya, sehingga dia tewas di tempat,” kata Kapolres Pidie itu.
Menurut Kapolres AKBP Dumadi, berdasarkan informasi awal yang diperoleh pihaknya, saat itu Mustafa sedang merencanakan untuk mengambil senjata di rumah Waknya, di desa yang sama. Namun, rencana itu berhasil digagalkan karena terperogok aparat kepolisian yang memang telah melakukan penyisiran ke lokasi. “Saat itu, sempat terjadi aksi kejar-kejaran di wilayah perkebunan warga yang berbukit-bukit itu,” katanya. Menurut Kapolres Pidie tersebut, sejak 2008 lalu, Mustafa telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO), karena terlibat sejumlah aksi perampokan di wilayah itu.
“Di antaranya perompokan toko mas milik Muhktasim dan pembunuhan salah satu warga (perempuan-red) di Gampong Sentosa, Beureunun, Kecamatan Mutiara, Pidie,” sebut Kapolres. Selain aksi-aksi yang sangat meresahkan itu, Mustafa juga terlibat dalam aksi perampokan terhadap Hery, Bendaharawan SMP Negeri 2 Tiro, Pidie awal Juni lalu. Akibatnya, ketika itu uang tunai sebesar Rp 23.283.000 untuk gaji 12 staf guru ludes dibawa kabur bersama dua rekannya.
“Dengan tertembaknya, Mustafa, warga dan tokoh masyarakat di Kecamatan Tiro merasa sangat bersyukur, karena selama ini dia sangat meresahkan,” pungkas Kapolres Pidie itu.
Menuai protes Sementara itu, aksi penembakan yang menewaskan Aji Don bin Kadim alias Raden (25) oleh anggota Polsek Simpang Keuramat, Lhokseumawe yang dituduh mencuri getah PT Satya Agung di kawasan Simpang Keuramat, Kamis (10/6) sore lalu, kembali menuai protes. Para elemen sipil di Aceh Timur meminta Polres Lhokseumawe menginvestigasi kasus ini dan jika terbukti oknum tersebut agar langsung dipecat dari dinas di kepolisian. Selain itu, mereka juga meminta kepada Perusahaan PT Satya Agung agar memberikan perhatian terhadap keluarga korban. Karena bagaimanapun juga PT Satya Agung dinilai tidak boleh melepas tangan atas kasus ini. Desakan pemecatan terhadap oknum penembak Raden itu di antaranya dikeluarkan LSM Gerakan Masyarakat Partisipatif (GeMPAR) Aceh.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima Serambi, Sabtu (12/6), Ketua GeMPAR, Auzir Fahlevi SH mengatakan, penembakan itu adalah tindakan improsedural dan harus diproses hingga tuntas. “Dan ini memerlukan tindakan nyata dari pihak kepolisian,” kata Auzir.
Sementara itu pada Jumat (11/6), pihak Polda Aceh, yang diwakili Kapolres Aceh Timur AKBP Ridwan Usman dan rombongan Polres Lhokseumawe yang diwakili AKBP Kukuh, mengunjungi rumah almarhum Raden di Bagok, Aceh Timur. Kunjungan petinggi polisi tersebut untuk menyampaikan belangsungkawa atas meninggalnya Raden, dan menyerahkan santunan. “Tidak hanya pihak keluarga yang mengalami musibah, tetapi pihak kepolisian juga mengalami musibah atas kejadian ini. Kami berharap kepada keluarga korban bersabar dan tabah menghadapinya. Pimpinan akan mengambil tindakan terhadap oknum polisi yang telah melakukan penembakan itu,” tegas Ridwan Usman.
Pada kesempatan itu Kapolres Aceh Timur AKBP Drs Ridwan Usman bersama AKBP Kukuh juga menyerahkan titipan Kapolda Aceh, berupa sumbangan sejumlah uang dan sembako yang diterima oleh ayah korban, Kadim (62). Saat kedatangan Kapores Aceh Timur dan rombangan, jenazah Raden telah dibawa untuk disemanyamkan di Desa Paya Bakong Kecamatan Darul Falah, Aceh Timur, sekitar 10 Km dari rumah duka. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Raden (25), warga Bagok, Aceh Timur, tewas setelah perutnya ditembus peluru yang ditembakkan seorang oknum polisi yang sedang mengawal aktivitas PT Satya Agung di Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, Kamis (10/6) menjelang magrib. “Raden ditembak karena ia mencuri getah di perkebunan karet PT Satya Agung,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli saat ditanyai Serambi, Kamis (10/6) malam.(c43/yuh/is)
http://serambinews.com/news/view/32660/perampok-tewas-didor
No comments:
Post a Comment