|
VIVAnews - Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar meminta Polri menangkap hidup-hidup tersangka terorisme. Kepolisian harus menghormati hak asasi manusia (HAM).
Menurut Patrialis, selama ini tersangka terorisme banyak yang ditembak mati. "Saya tetap berpikir dalam kapasitas hukum dan HAM, saya berharap banyak kalau bisa ditangkap hidup-hidup untuk menghindari salah tangkap orang," ujar Patrialis usai membuka lokakarya 'Optimalisasi Sumber Daya Lahan dan Warga Binaan Dari Aspek Usaha' di Kemenkum HAM, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu 18 Mei 2010.
Selain itu juga, kata dia, tersangka yang ditangkap hidup-hidup bisa dimintai keterangan untuk upaya menggali jaringan terorisme di Indonesia. "Kalau dibunuh kan tidak bisa lebih jauh menggali," katanya.
Walau begitu, Patrialis menyatakan, dirinya tidak dapat mengintervensi upaya Polri dalam pemberantasan terorisme. "Selama itu diyakini oleh polisi, itu kewenangan polisi," imbuhnya.
Lima teroris ditembak mati Densus 88 dalam penyergapan yang dilakukan pekan lalu. Dua orang sudah diambil keluarganya, namun tiga lainnya belum dipublikasikan identitasnya.
Tidak hanya kali ini, Densus berkali-kali menembak mati kawanan teroris, termasuk di antaranya para gembong seperti Dr Azahari, Noordin M Top, Dulmatin, Ibrohim dan sejumlah teroris lain. (umi)
http://nasional.vivanews.com/news/read/152083-patrialis_minta_teroris_jangan_ditembak_mati
No comments:
Post a Comment