Monday, 2 August 2010

Warga Tuntut Polisi Lampung Usut Kematian Tahanan


TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Keluarga korban tahanan yang ditembak mati polisi melapor ke Kepala Bidang Provos dan Pengamanan Kepolisian Daerah Lampung, Senin (2/8). Mereka menilai ada sejumlah kejanggalan dalam tewasnya Arifin, tahanan Kepolisian Resor Tulang Bawang.

"Ada indikasi korban disiksa dan ditembak dari jarak dekat di bagian lutut," kata Riyan, keluarga korban yang mendatangi Kepolisian Daerah Lampung, Senin (2/8).

Menurut warga Bujung Tenuk, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang, itu, setidakya ada lima kejanggalan yang menyebabkan kematian saudara sepupunya. Kejanggalan itu, kata dia, polisi merusak rumah korban meski sudah diserahkan pihak keluarga, penangkapan korban yang diduga melakukan tindak pencurian tanpa ada surat perintah, polisi tidak pernah membuat berita acara pemeriksaan, dan luka di sekujur tubuh.

"Luka tembak di lutut diduga dilakukan dari jarak dekat dan dari depan. Alasan hendak melarikan diri sangat mengada-ada," ujarnya.

Dia berharap Kepolisian Daerah Lampung menyelidiki penyebab kematian Arifin dan menyeret pelakunya ke pengadilan. Selain ke Kepolisian Daerah Lampung, keluarga korban juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tulangbawang.

"Kami juga akan melaporkan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Saudara kami telah menjadi korban penyiksaan di dalam tahanan oleh aparat penegak hukum," katanya.

Sementara itu Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigadir Jenderal Sulistiyono Ishak mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data di lapangam bersama Kepolisian Resor Tulangbawang. Dia berterimakasih keluarga korban melaporkan kejanggalan itu agar kasusnya menjadi terang.

"Kesimpulan baru bisa diketahui dari hasil autopsi mengenai penyebab kematian tersangka," katanya.

Arifin, tersangka pencurian, tewas setelah diserahkan keluarganya ke polisi. Warga menduga Arifin menjadi korban penyiksaan di tahanan polisi. Banyak ditemukan luka bekas penganiayaan di sekujur tubuh dan luka tembak di lutut korban.

Kasus tewasnya warga Bujung Tenuk, Menggala itu membuat ratusan warga mengamuk. Mereka membakar pos penjagaan polisi di kecamatan itu dua pekan lalu.

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/08/02/brk,20100802-268206,id.html

No comments:

Post a Comment